Jenis Penyakit Murai Batu dan Cara Mengatasinya

Jenis Penyakit Murai Batu – Dalam memelihara burng murai ada banyak faktor yang perlu untuk di ketahui selain melakukan perawatan seperti memberikan pakan, memandikan, menjemur, perawatan menjelang lomba dan lain sebagainya.

Mengetahui tentang penyakit yang biasa menyerang kesehatan burung murai tentunya harus diketahui, kerena ketika sewaktu-waktu burung murai peliharaan rekan-rekan memiliki jenis penyakit yang seperti di sampaikan di bawah ini, tentunya sudah mengetahui tentang cara mengatasinya.

Jenis Penyakit Murai Batu

Untuk merawat burung murai menjadi gacor memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, bayangkan, jika burung yang sudah gacor tiba-tiba mendadak sakit dan anda belum mengatahui cara mengatasinya, maka sangat di sayangkan sekali tentunya.

Baca Juga : Cara Memandikan dan Menjemur Murai Batu

Untuk itu, berikut adalah beberapa jenis burung murai dan cara mengatasinya.

  1. Berak kapur

Penyebab terjadinya murai batu mengalami berak kapur di sebabkan oleh bakteri dan kuman yang mneyrang sistem pencernaan murai batu, sehingga membuat berak burung menjadi berak kapur.

Ciri-ciri Murai Batu Berak Kapur

  • Berak murai batu bewarna putih seperti kapur
  • Murai batu terlihat merinding, kusam dan terlihat lesu
  • Sayap murai batu turun atau tidak rapat
  • Burung sering tidur dan nafsu makan menjadi menurun

Cara Mengatasi Murai Batu Berak Kapur

Berikan obat yang bisa di beli di kios burung khusus untuk mengatasi berak kapur, yang di berikan yang dicampur pada air minum atau obat-obatan lainnya

  1. Tetelo

Jenis penyakit murai batu tetelo merupakan jenis penyakit yang biasa di temukan menyerang unggas, termasuk burung, dan paling banyak di temukan sering mengalami tetelo adalah burung lovebird, dan untuk burung murai juga memiliki peluang untuk terjangkit penyakit tetelo tersebut.

Baca Juga : Cara Membedakan Murai Batu Jantan dan Betina

Penyakit murai batu dari tetelo merupakan jenis jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh virus bakteri new castle disease , yang menyerang saraf, seperti mengganggu saluran pernafasan dan pencernaan burung.

Ciri-ciri Burung Tetelo

  • Nafsu Makan Menurun
  • Batuk, sulit bernafas atau sesak nafas
  • Tubuhnya terlihat bergetar
  • Sayap burung murai sering terlihat turun, alias tidak rapat
  • Kepala burung murai sering berputar-putar atau bergeleng-geleng

Pencegahan :

  • Pastikan kandang, tempat pakan dan ornamen lainnya yang terdapat pada sangkar burung selalu bersih
  • Pastikan air minumnya selalu bersih, bisa menggantinya 2 kali dalam sehari yang di ganti pada pagi dan sore hari
  • Berikan pakan yang berkualitas dan juga memiliki kandungan protein, mineral dan nutrisi lengkap untuk melengkapi kebutuhan gizi burung

Baca Juga : Cara Mengatasi Murai Batu Ngukluk

Cara Mengatasi Penyakit Murai Batu Tetelo

Untuk pertama-tama, murai batu yang ternak sakit tetelo dijauhkan dari burung murai lainnya agar tidak menular penyakitnya dan burung bisa fokus untuk pemulihan dan tidak terganggu dengan adanya burung murai lain disekitar burung murai yang sedang sakit.

Untuk mengatasi murai batu yang terkena tetelo sebenarnya tinggal membeli obat di kios burung, karena sudah banyak obat burung tetelo yang bisa di plih sesuai merk dengan dosis yang sudah tertera pada kemasan obat tetelo burung murai.

  1. Murai Batu Serak

Suara merupakan hal yang sangat penting pada burung kicauan, termasuk pada burung murai batu.

Terjadi burung murai menjadi serak tentunya menjadi suatu hal yang kemungkinan terjadi ketika burung sering mengeluarkan kicauannya yang keras, dan lain sebagainya, maka untuk agar burung memiliki stamina dan kesehatan yang baik , terutama bagian tenggorokannya, maka burung akan terhindar dari serak.

Namun, terjadinya serak juga pada burung murai tentunya bisa di sebabkan oleh perawatan yang tidak tepat, untuk itu yuk ketahui penyebab burung murai serak, pencegahan dan cara mengatasinya.

Penyebab Burung Murai Serak

Hal yang menjadi murai batu serak di sebabkan oleh penjemuran yang terlalu lama, tenggorokan burung terluka ketika mengkonsumsi pakan dari ekstrafooding seperti kena kaki atau kepala jangkrik yang melukai tenggorokan burung.

Baca Juga :  Cara Merawat Murai Batu Borneo

Ciri-ciri Burung Serak

  • Nafsu makan murai batu menurun
  • Suara kicauannya menjadi kecil dan suaranya seperti ngeriwik
  • Volume suara burung murai tidak nyaring atau tidak keluar full

Cara Mengatasi Burung Murai Serak

  • Berikan air rebusan jahe hingga volume suara kicauannya menjadi pulih kembali
  • Berikan campuran madu yang di olehkan pada kroto atau pakan ekstrafooding lainnya setiap 2 hari sekali
  • Jika burung sudah biasa di berikan voer, maka stop terlebih dahulu untuk pemberian voer hingga pulih dan ganti dengan kroto yang diberikan pada pagi dan sore
  • Simpan burung di tempat yang sunyi, nyaman, tenang dan jauh dari suara burung lainnya
  • Berikan juga murai batu obat-obatan seperti Enroforte, Trimezyn, Neo Meditril yang bisa di beli di kios burung

Baca Juga : Cara Merawat Murai Batu Trotolan Umur 1 – 4 Bulan

  1. Kaki Muri Batu Luka

Permasalah pada kaki murai batu kerap kali terjadi pada murai batu tua, dimana kakinya nyisik tebal atau ngedeker dan juga di sebabkan oleh sisik kaki yang lepas.

Gejala :

  • Murai batu menjadi jarak untuk berkicau, karena kakinya mengalami permasalahan yang serius
  • Ciri kaki murai batu luka, bisa di lihat dimana kakinya bewarna merah dan bengkak, sehingga ketika bertengker burung dengan satu kaki, burung tidak mau bertengker, murai batu menjadi tidak gesit, atau burung sering diam di bawah sangkarnya

Cara Mengatasi Murai Batu Sakit Kaki

  • Untuk pengobatan luar, burung cukup di berikan memandikan kaki murai batu yang sakit tersebut dengan menggunakan air hangat yang sudah di campur garam atau bisa menggunakan betadine
  • Untuk pengobatan dari dalam untuk mengobati kaki murai batu yang sakit, bisa memberikan antibiotik yang bisa di beli di kios burung
  1. Osteoporosis

Osteoporosis, biasanya terjadi pada murai batu yang sudah tua, dimana tulang burung mengalami pengapuran atau osteoporosis.

Selain faktor umur, ada beberpa penyebab osteoporosis pada murai batu, seperti burung kurang di jemur pada pagi hari dan kurangnya asupan pakan yang berkualitas yang memiliki kandungan gizi yang lengkap.

Ciri-ciri murai batu terkena penyakit osteoporosis bisa bisa dilihat dari ciri fisiknya, dimana murai batu terlihat kusam dan lumpuh

Cara Mengatasi Penyakit Murai Batu Osteoporosis

Jika murai batu rekan-rekan sudah terlanjur terkena penyakit osteoporosis maka untuk pemulihannya, bisa melakukan tips ini, seperti :

  • Jemur ketika pagi hari sekali, sekitar 1 – 2 jam lamanya, dan di usahakan jangan terlalu siang karena sinar mataharinya terlalu panas
  • Ketika malam hari, berikan lampu 15 wat, untuk menghangatkan tubuh burung
  • Berikan obat untuk mengatasi murai batu osteoporosis yang di olehkan pada jangkrik yang akan di berikan pada burung murai tersebut
  • Berikan juga Super-n atau Vitacart Plus yang di sampurkan pada air minum, dengan memperhatikan dosis yang tertera pada kemasan produk
  1. Murai Batu Cabut Bulu

 Ada beberapa penyebab burung murai memiliki perilaku yang suka mencabuti bulunya sendiri, dan satu munculnya penyakit ini di antaranya, burung terkena jamur, kutu, kuman, bakteri yang menempel pada kulitnya, sehingga burung sering menggaruk dan mematuki bagian tubuh tertentu untuk menggaruknya.

Gejala :

Burung terlihat tidak nyaman dan terlihat gelisah, burung sering menjabuti bulu halusnya, terutama bulu bagian dadanya.

Jangan biarkan hal tersebut berlarut-larut, karena efeknya sangat tidak bagus untuk burung.

Cara Mengatasi Murai Batu yang Sering Cabut Bulu

  • Mandikan burung dengan menggunakan rebusan air daun sirih
  • Sterilkan kadang yang biasa di pakai dengan mencucinya hingga bersih, dan bila perlu ganti terlebih dahulu sangkarnya dengan sangkar yang baru
  • Semprot sangkar burung yang banyak kuman dengan menggunakan rebusan air sirih
  • Jemur sangkar dengan lama hingga kering selama 3 hari berturut-turut

Itulah beberapa jenis penyakit murai batu yang berkemungkinan dan sering menyerang murai batu yang seperti banyak kicaumania keluhkan.

Semoga Bermanfaat.

Leave a Comment