Cara Budidaya Ulat Kandang – Ulat kandang dalam bahasa inggris memiliki nama lesser mealworm, dimana hewan yang satu ini banyak di manfaatkan untuk beragam hal, salah satunya adalah untuk pakan burung kicauan.
Pakan dari ulat kandang ini banyak dimanfaatkan oleh para kicaumania untuk memenuhi gizi burung peliharaannya untuk meningkatkan stamina dan birahi burung peliharaannya naik.
Karena dapat meningkatkan birahi dan stamina pada burung, tentunya pemberian ulat kandang tersebut akan membuat mental dan membuat burung menjadi rajin bunyi alias gacor.
Untuk mendapatkan ulat kandang sebenarnya bisa mendapatkan di kios burung, karena biasanya kios burung selain menjual pakan racikan, vitamin, jual burung, dan juga jual ulat kandang meskipun jarang yang menjualnya.
Namun, terkadang ketersediaan ulat hongkong tidak selalu tersedia di kios burung, maka bisa membudidayakan menjadi solusi untuk menjaga stok ulat kandang anda selalu tersedia untuk burung peliharaan anda.
Manfaat Ulat kandang untuk Burung Kicauan
Ulat kandang masih satu keluarga dengan ulat jerman dan ulat hongkong Tenebrionidae, dan ulat kandang itu sendiri merupakan larva dari kumbang Alphitobius diaperinus.
Para kicaumania lebih sering menggunakan ulat kandang untuk dongkrak stamina dan birahi burung, terutama untuk burung lomba.
Karena, menurut para kicaumania, ulat kandang lebih aman di berikan pada burung peliharaan meskipun jumlah yang di berikannya cukup banyak.
Lihat Juga : Efek Samping dan Manfaat Ulat Hongkong untuk Murai Batu
Cara Memberikan Ulat Kandang untuk Burung
Para kicaumania sering memberikan ulat kandang setiap pagi hari untuk dongkak birahi burung sehingga burung menjadi gacor atau rajin bunyi sebanyak 1 cepuk pakan kecil dan 1 sendok.
Namun dalam permeberian dalam jumlah tersebut tidak dibarengi dengan pakan tambahan/ekstrafooding lainnya seperti kroto/jangkrik, dan hanya di berikan ulat kandang saja.
Akan tetapi, pemberian ulat kandang untuk burung juga ada settingan lain seperti memberikan ulat kandang seminggu 2 – 3 kali dan di hari lainnya di saat burung tidak di berikan ulat kandang, burung diberikan jangkrik atau kroto.
Perbedaan Ulat Kandang dan Ulat Hongkong
Sekilas penampilan ulat hongkong dan ulat kandang sangat mirip, dan untuk ciri-ciri ulat kandang diantaranya :
- Ukuran tubuh ulat kandang lebih kecil dari ulat hongkong
- Berjalan ulat kandang lebih cepat
- Warna ulat kandang lebih gelap
Salah satu hal yang membuat ulat kandang ini di namai ulat kandang, karena jenis ulat ini sering di jumpai di kandang peternakan ayam.
Lihat Juga : Tips Perawatan Burung
Cara Budidaya Ulat Kandang
Untuk memulai membudidayakan ulat kandang, kamu bisa member beberapa indukan ulat kandang yang bisa di beli di peternak ulat kandang.
Ulat kandang sering digunakan sebagai asupakan pakan tambahan/extrafooding untuk burung kicauan karena memiliki kandungan protein yang tinggi dengan kandungan lemak yang rendah.
Dan untuk kandungan gizi ulat kandang di antaranya lemak kasar 40%, kadar air 57%, protein kasar 48%, ekstrak non-nitrogen 8% dan kadar abu 3% menurut academia.edu .
Kandang Ternak Ulat Kandang
Untuk membuat kandang budidaya ulat kandang bisa menggunakan bahan dari triplek/papan dan juga lakban untuk bagian tepi atas agar bibit kumbang kempik tidak keluar dari kandang yang sudah di buat tersebut.
Untuk kamu yang ingin beternak dalam jumlah sedikit, misalkan 1 kg indukan kumbang kempik kamu bisa membuat kandang kotak dengan ukuran 1 m2.
Lihat Juga : Suara Burung Masteran
Ketika selesai membuat kandang kotak untuk budidaya ulat kandang, maka simpan dedak/polar gandum di dasar sangkarnya setinggi telunjuk sehingga seluruh tubuh bibit ulat kandang bisa tertutupi ketika bitbi ulat kandang sembunyi di dedak tersebut.
Pada tahap ini sebenarnya sudah cukup untuk membudidayakan ulat kandang, namun bagi kamu yang ingin membuat indukan ulat kandang tersebut bertelur di tempat yang terpisah, maka bisa menggunakan serabut kepala yang di simpan di atas dedak.
Tempat yang Cocok untuk ternak Ulat kandang
Untuk beternak ulat kandang, sebaiknya penyimpanannya di dalam ruangan untuk menghindari panas dan air hujan.
Selain itu,jaduhkan juga penyimpanan indukan kepik ini dari hewan pemangsanya seperti ayam, cicak, semut dan hewan penggangu lainnya.
Makanan Bibit Ulat Kandang ( Induk Kepik )
Untuk makanannya cukup diberikan setiap hari dengan beragam buah dan sayuran yang bisa kamu pilih untuk di berikan pada indukan ulat kandang tersebut seperti bengkoang, ubi jalar, papaya mentah atau yang lainnya, namun peru di ingat sebaiknya kandungan air pada makanan dari bibit ulat kandang tersebut tidak terlalu basah karena bisa membuat tempat pembibitannya kotor.
Telur Indukan Ulat Kandang
Telur yang bisa di keluaran oleh kepik bisa mencapai 200-400 butir telurdan ketika sudah bertelur indukan kepik ini di pisahkan dengan ulat kandang yang di pisahkan/disaring menggunakan ayakan.
Sekitar 40 – 100 hari biasanya larva ( ulat kandang ) kepik ini sudah bisa di panen, tergantung asupan pakan dan perminataan pasar ketika ingin menjualnya.
Agar larva ( ulat kandang ) tersebut secara terus-menerus menghasilkan ulat kandang lainnya, maka larva tersebut di simpan di tempat yang lembab hingga berubah menjadi kepongpong dan seterusnya berubah jadi indukan kumbang dan menghasilkan ulat kandang lainnya.
Demikianlah penjelasan kali ini seputar cara budidaya ulat kandang untuk pakan burung kicauan dengan tips sederhana, namun bisa beternak dengan hasil yang optimal.