5 Pantangan dan Perawatan Burung Mabung Yang Benar

Dalam memelihara burung kicaua memiliki manfaat yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan berbagai macam hal, seperti burung dalam keadaan mabung.

Dalam perawatan mabung memang menjadi suatu hal yang di anggap cukup sensitive, karena memang burung dalam keadaan mabung, burung rentan sakit, karena bulu yang melindungi tubuhnya dari suhu dingin, panas dan untuk melindungi hal lainnya rontok karena kondisi mabung itu sendiri. Jadi , dalam melakukan perawatan burung saat mabung sangatlah berbeda ketika burung di rawat Untuk di gacorkan.

Dalam permasalahan perawatan burung mabung memang memiliki persoaalan tersendiri, dimana pemilik burung melakukan perawatan untuk di desain agar rajin berkicau dan bahkan di ikut lombakan, dan tentunya dengan hal tersebut sangatlah tidak baik kondisi burung itu sendiri karena kualitas burung dapat menurun.

dalam perawatan burung mabung penting untuk di perhatikan, bahwa proses Moulting atau mabung ini merupakan proses “ cuti” dari burung itu sendiri dari aktifitas harian yang biasa dilakukan. Jadi , pada proses mabung tersebut sebaiknya di pergunakan untuk membuat burung menjadi istirahat total. seperti yang kita ketahui burung pada saat mabung akan membuatnya menjadi jarang berkicau dan banyak berdiam diri.

Namun , meskipun burung mabung lebih banyak menghabiskan waktu untuk berdiam diri, akan tetapi hal tersebut merupakan proses ilmiah dan memang seharusnya begitu, agar proses mabung hingga bulunya tumbuh kembali dengan sempurna tanpa ada gangguan seperti mabung terlalu lama, kualitas bulu burung tidak rapi cenderung kering dan mudah patah dan berbagai macam hal yang membuat kualitas burung menjadi menurun, termasuk dari kualitas kicauannya.

Apakah burung mabung boleh di master ?

Untuk perihal pemasteran burung kicauan memang bisa dilakukan pada saat mabung,karena pada saat tersebut, burung menjadi banyak berdiam diri dan tidak untuk berkicau dan memilih berdiam diri. Dengan begitu burung akan bisa mendengarkan suara kicauan masterannya dengan baik, karena tidak melakukan banyak aktifitas aktif bergerak dan hal lainnya yang mengganggu burung tidak focus untuk mendengarkan suara irama kicauan masterannya.

Lihat Juga : Kumpulan Suara Burung Masteran Format Mp3 & Cara Memaster Burung Kicauan

Pantangan dan Perawatan Burung Mabung Yang Benar

Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika sedang merawat burung yang sedang mabung yang seperti yang akan kita bahas di bawah ini. Karena dengan melakukan perawatan yang tepat, diharapkan burung mampu menjalani proses mabung dengan sempurna dan membuat kualitas burung menjadi baik dan kicauan yang akan di hasilaknya akan terjaga dan juga meningkat.

  1. Jangan Memandikan Burung

Ada beberapa anggapan, burung pada saat mabung boleh dimandikan, namun hal tersebut sangatlah tidak tepat. Untuk memandikan burung maka pilihlah waktu dimana burung dalam keadaan sedang menuntaskan bulu burung yang baru, dengan tumbunya bulu jarum yang mulai tumbuh dengan banyak dan lebat. Karena ketika burung pada saat mabung atau pada saat merontokan bulu, maka akan membuat proses mabung akan terhambat dan membuat bulu menjadi alot dan sulit rontok.

Memandikan bulu burung yang sudah mulai tumbuh memiliki manfaat untuk membersihkan kuman, kutu bahkan tungau yang menempel pada kulit dan bulunya, karena dalam kondisi tersebut burung rawan terserang penyakit dan juga dengan memandikannya akan membuat bulunya menjadi bersih.

Namun perhatikan kembali, soalnya bulunya belum begitu lebat meskipun sudah mulai banyak tumbuh, jangan mandikan terlalu basah kuyup, karena bisa membuat burung menjadi kedinginan.

  1. Jangan di Jemur

Hal yang sebaiknya di hindari ketika merawat burung mabung, adalah dengan menjemurnya, karena jika menjemur burung saat mabung akan membuat hal-hal yang membuat kualitas bulu burung menjadi tidak bagus, yang di tandai dengan bulu menjadi kering, bulu keriting,tidak bersih dan juga mengkilap.

Dalam merontokan bulu, burung tidak membutuhkan sinar matahari, justru agar membuat bulu burung rontok dengan baik, burung di tempatkan di tempat yang kering dengan sedikit lembab.

Jadi hindari ketika burung pada saat rontok bulu untuk di jemur, namun untuk menjemurnya, maka bisa ketika bulu burung mulai tumbuh lebat kembali, dan hindari juga untuk menjemur ketika bulu burung baru tumbuh bulu jarumnya, tapi cukup di angin-anginkan saja, dan bulu jarum sudah mulai lebat menghiasi tubuhnya maka bisa di mandikan dan juga jemur dan itupun jangan terlalu lama.

  1. Jangan Rajin Berkicau

Ada beberapa kicaumania yang merasa senang dan juga bangga, ketika saat mabung burung kesayangannya tersebut rajin berkicau dan bahkan di ikut lombakan.

Dalam beberapa kicaumania, dengan mengikut lombakan burung sedang mabung untuk memancing burung rontok bulu dengan ambrol. Akan tetapi tidak semuanya benar, dan memang burung akan rontok bulu, namun hanya sebagian besar bulunya saja, seperti bulu ekor dan juga bulu sayap, akan tetapi bulu kecil atau halusnya masih belum rontok.

Dengan seringnya rajin berkicau pada saat mabung , bisa di tandai burung tersebut dalam keadaan birahi. Dalam keadaan tersebut justru akan membuat proses mabung yang berkepanjangan dan lama untuk selesainya.

Biarkan burung mengalami ngedrop pada saat mabung tersebut dan biarkan burung menghabiskan waktu berdiam diri dan membuatnya focus pada proses mabungnnya.

Jadi tunggu hingga beberapa bulan, 1 sampai 2 bulan lamanya, dan ketika bulu burung sudah tumbuh kembali, toh bisa di fokuskan kembali untuk di asah kualitas kicauannya dan sabar untuk menunggu proses mabungnya hingga selesai.

  1. Kurangi Pemberian Protein

 Dalam hal ini tentunya harus di perhatikan, ketika memberikan pakan yang memiliki kandungan protein, karena satu sisi burung membutuhkan kandungan protein untuk pertumbuhan bulunya, satu sisi jika di berikan dalam jumlah banyak justru akan membuat burung menjadi Birahi dan membuatnya rajin untuk berkicau.

Makanan yang mengandung protein yang biasa di berikan pada burung adalah, makanan dari Ekstrafooding seperti serangga kecil, jangkrik, kroto,putih telur rebus, ulat hongkong dan pakan lainnya yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.

Jadi apapun jenis burung yang dimiliki, entah itu burung pemakan biji-bijian, atau pemakan serangga, maka perhatikan pemberikan protein.

Cukupi kebutuhan protein pada burung yang sedang mabung sebanyak 16 sampai 20 %  dan jangan melebih hingga 30 % karena bisa membuat over birahi.

Untuk mudahnya, maka kalian bsia mengurangi setengah jumlah dari pakan yang biasa di berikan pada saat melakukan perawatan untuk di gacorkan. Dan perhatikan kembali jika dengan mengurangi jumlah pakan yang mengandung protein masih membuatnya rajin berkicau masih tetap membuatnya rajin berkicau, maka bisa dengan mengurangi kembali dan seterusnya, hingga burung sudah benar-benar banyak berdiam diri di kandang.

  1. Jangan Selalu Full Krodong

Dengan memakai krodong pada kandang burung yang sedang mabung bertujuan agar membuat suhu tubuh burung menjadi tetap terjaga, tidak terlalu dingin dan juga terlalu panas. Maka dari itu dalam penggunaan krodong di sesuaikan saja dengan suhu lingkungan.

Misalkan, suhu lingkungan sedang panas, maka bisa dengan membukan sedikit krodong, agar suhu kandang tidak menjadi terlalu panas, dan menyemprot air ke dalam krodong agar suhunya menjadi tidak terlalu panas.

Begitu juga dalam kondisi lingkungan sedang dingin, maka mengkrodongnya akan membuat suhu kandang dan suhu burung yang sedang mabung tidak terlalu berpengaruh dingin dan suhu dalam kandang tetap hangat.

Selain itu, sekali kali-kali kondisikan kandang di buka sewaktu-waktu, entah itu pagi hari atau sore hari untuk menghindari burung keracunan ammonia, yang di sebabkan oleh sisa pakanan yang jatuh dan membusuk bersama kotoran. Sambil membuka krodong, maka bersihkan kotoran pada kandang tersebut dan memberikan kulit jeruk nipis.

Leave a Comment