Panduan Merawat Burung Murai Batu Moulting ( Ngurak dan Nyulam/Mabung )

Jika bagi para kicau mania pemula, menemui burungnya mabung atau mengalami kerontokan pada burung tersebut, maka sebaiknya tidak perlu terlalu Khawatir, karena hal tersebut merupakan hal ilmiah terjadi pada burung murai batu, yang biasa terjadi 1 kali dalam setahun. 

Selain proses ilimiah yang terjadi pada burung murai batu, akan tetapi pada proses tersebut bisa mendatangkan hal baik untuk burung itu sendiri, seperti meregenerasi bulu murai batu yang sudah tua menjadi lebih muda kembali dan terlebih dapat di manfaatkan untuk meningkatkan kualitas kicauan burung itu sendiri dengan melakukan masteran.

Bergantinya bulu murai batu bisa di lihat dari beberapa Istilahnya, seperti :

  • Ngurak

Mabung yang seperti ini, adalah dengan rontoknya bulu murai baru secara tidak beraturan, dimana kerontokan tersebut tidak ada hanya terjadi pada bulu besarnya akan tetapi kerontokan pada bulu yang kecilnya.

  • Ambrol

Mabung dengan istilah Ambrol merupakan rontoknya bulu murai batu secara bersamaan,hampir keseluruhannya.

  • Nyulam

Setelah kerontokan bulu burung tersebut mulai akan tumbuh kembali, maka tentunya akan di tandai dengan istilah nyulam. Dimana bulu kecil yang sudah Nampak terlihat mau tumbuh di bagian bulu yang mengalami kerontokan.

Cara Merawat Burung Murai Batu Mabung

Untuk mendorong burung mempercepat proses mabung , maka butuh perawatan untuk mendorong bulunya cepat tumbuh kembali, seperti :

  1. Ketenangan Murai batu

Dalam proses mabung , murai batu tidak akan berkicau dan memilih untuk berdiam diri untuk menghemat energy dan focus pada pertumbuhan bulunya tersebut.

Selain itu, burung membutuhkan tempat yang nyaman saat masa mabung tersebut dan jauhkan tempat yang terlalu ramai dan gangguan dari hewan yang dapat membuatnya menjadi stress, karena ketika burung stress, maka pertumbuhan bulunya akan terganggu.

  1. Pemberian Pakan

Pada saat mabung , pemberian pakan juga sebaiknya di sesuaikan saja, sehingga bagus untuk membantu pertumbuhan kembali bulunya tersebut.

Adapun pakan yang bisa diberikan pada saat murai batu mabung antara lain, dengan memberikan kroto 1 sendok makan setiap harinya dan menyedikan pakan dari Voer yang di campur dengan susu bubuk yang di simpan pada wadah pakan yang ada di dalam kandang. Dan untuk pakan dari ulat hongkong berikan secukupnya, sebanyak 5 ekor untuk satu minggu.

Setelah ekor murai batu sudah tumbuh mencapai 5 cm, maka bisa memulai memberikan pakan dari jangkrik.

  1. Memandikan Murai batu Mabung

Ketika burung saat mabung, maka sebaiknya jangan di mandikan terlebih dahulu, akan tetapi ketika pertumbuhan bulu ekor burung sudah mencapai 5 cm, maka bisa dengan memandikannnya dan ketika bulu ekornya belum mencapai 5 cm jangan mandikan murai batu sama sekali.

Baca Juga :  Ciri Ciri Murai Batu Medan Asli Jantan dan Betina 

Jika sudah di mandikan, maka cukup di angin-angikan di tempat kering dan jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari.

Pantangan Saat Murai Batu Mabung

  1. Jangan Di Mandikan

Banyak Informasi yang menyebutkan burung murai batu saat mabung harus di mandikan, namun hal tersebut sangat tidak di sarankan, karena dapat membuat proses mabung burung akan terhambat karenanya.

Murai batu boleh di mandikan, pada saat bulu murai tersebut sudah mulai tumbuh, untuk melihat ciri-cirinya bisa dilihat panjangnya ekor murai batu sudah mencapai 5 cm, atau bulunya sudah mulai terlihat lebat.

  1. Jangan menjemur Murai Batu

Hal yang harus untuk di hindari saat murai batu mabung adalah, dimana burung tersebut jangan di jemur, karena akan membuat proses mabung terhambat. Disaat mabung, bulu burung murai batu tidak memutuhkan sinar matahari untuk meluruhkan bulu-bulunya.

Akan tetapi, justru suhu yang kering dan sedikit lembab sangat membantu bulu tuanya menjadi rontok dengan alami.

Lihat : Jenis Burung Murai Batu

Jika, bulunya sudah mulai terlihat jarum bulunya mulai tumbuh, cukup di angin-anginkan saja dan jangan di jemur.

Jika dipaksakan untuk tetap menjemurnya, maka di khawatikan pertumbuhan bulunya tidak sempurna yang ditandai oleh bulu yang terlihat mengglintir,kering , bulu terbalik, dan juga cepat rusak . padahal bulu yang bagus untuk murai batu adalah bulu yang terlihat rapih,mengkilap dan juga bersih.

  1. Jangan Biarkan Murai batu berkicau

Sebagian dari kicau mania, mungkin ada yang senang , ketika murai batu mabung namun masih tetap untuk berkicau. Padahal hal tersebut tidaklah baik untuk pertumbuhan bulu pada saat mabung.

Rajin berkicau pada saat mabung akan membuat proses mabung tidak sempurna, dimana mabung tersebut hanya sebagian bulunya, seperti bagian sayap dan juga ekornya dan sebagian besar lainnya tidak terjadi proses pergantian bulunya.

Selain itu yang akan teradi adalah dimana proses mabung akan lama, karena rontoknya bulu burung tidak ambrol dalam jumlah banyak dalam waktu seagaimana semestinya, akan tetapi hanya sedikit demi sedikit, dan tentunya akan memakan waktu yang lama proses mabungnya tersebut.

Biarkan murai batu ngdrop saja tanpa perlu rajin berkicau,agar bisa focus pada proses mabung itu sendiri. asalkan sabar untuk menunggu bulu murai batu selesai mabung, burung tersebut akan bunyi kembali dan bulunya kembali cantik dengan sempurna.

  1. Kurangi Asupan protein

Untuk membuat pertumbuhan bulu memang membutuhkan kandungan protein agar cepat tumbuh kembali, akan tetapi jika jumlah pakan yang mengandung protein terlalu banyak, hingga mencapai 30 persen, maka akan membuatnya menjadi birahi dan nantinya menjadi sering berkicau.

Pakan yang mengandung protein, sebaiknya di berikan dalam jumlah 16 sampai 20 %, biar focus untuk pertumbuha nbulu saja.

Adapun pakan yang memiliki kandungan protein yang biasa di konsumsi oleh murai batu antara lain, seperti kroto, jangkrik,dan serangga lainnya. Untuk jumlah pemberian pakan, maka bisa disesuikan saja seperti pada penjelasan di atas yang telah disampaikan.

  1. Jangan Full krodong dengan terus menerus

Melakukan krodong pada murai batu pada saat mabung memang , sah-sah saja, apalagi melakukan krodong untuk menjaga suhu tubuh murai batu tetap stabil, karena perubahan suhu cuaca. akan tetapi hindarilah terus-menerus.

Jadi, untuk krodong di sesuaikan saja, jika bulunya sudah mulai tumbuh kembali, maka bisa dengan membukanya.

Leave a Comment