Burung Kepodang – Suara merdu dan penampilan burung burung kopadang menjadi daya tarik tersendiri dari kalangan kicaumania, dimana ketika mendengar suara kicauan burung kopadang terdengar seperti berada di tempat pedesaan.
Pada kesempatan kali ini, admin akan membahas tentang burung kopadang mulai dari karakter burung, ciri fisiknya, makanan, perawatan dan lain sebagainya, karena jika anda ingin memelihara burung kepodang, maka harus mengetahui tentang informasi burung tersebut, agar ketika merawatnya, burung bisa mengeluarkan kemampuan berkicau terbaiknya.
Karakter Burung Kepodang
Burung kepodang memiliki karakter yang agresif, maka hal tersebut tidak heran, ketika di alam liar, burung kepodang sering mengusir, mengejar hingga melukai burung lainnya.
Selain itu, burung kepodang juga kerap kali di temukan di alam liar sering merusak sarang burung lainnya, seperti sarang burung perkutut, trucukan dan kutilang untuk memakan telur dan anakan yang berada di sarang.
Burung ini memiliki karakter yang suka bersolek dengan merapihkan bulu dan rajin untuk mandi, sehingga bulunya nampak lebih sehat dan rapih.
Pandai dalam menirukan suara burung lainnya, seperti suara burung prenjak, pentet, ciblek dan burung sejenis lainnya.
Lihat Juga : Burung Cucak Kopi: Ciri-ciri, Suara, Karakter, Harga, Makanan dan Perawatannya
Ciri-ciri Burung Kepodang
- Memiliki warna bulu kuning ke emasan yang cerah
- Warna paruhnya merah mudah atau pink
- Kicauannya nyaring dan keras
- Terdapat warna bulu hitam dibagian mata yang melingkar ( mirip seperti kacamata ninja )
- Panjang tubuhnya sekitar 25 – 30 cm ( ujung paruh hingga ujung ekor )
Habitat Burung kepodang
Ketika di alam liar tempat yang di huni oleh burung kepodang adalah hutan terbuka dan daerah dengan dataran tinggi. Selain itu, bisa juga menghuni hutan sekitar pantai dan hutan mangrove dengan ketinggian 1.600 M dpl.
Burung ini tersebar luas ke beberapa negara, termasuk di indonesia, yang biasa di temukan di sekitar pulau sumatera, jawa, pulau sulawesi, nusa tenggara, bali serta kalimantan.
Meskipun salah satu penyebaran di Indonesia, burung ini cukup sulit untuk di temukan, karena populasinya di kategorikan rendah.
Selain di Indonesia, burung kepodang ini juga terdapat di negara lain, seperti malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar, Filipina, Laos, Korea, Taiwan, China , Bangladesh, rusia dan india.
Lihat Juga : Burung Mantenan: Ciri-ciri, Harga, Makanan, Jenis dan Cara Merawatnya
Populasi Burung kepodang
Pada awalnya, burung kepodang sering di jumpai dari jawa, khususnya dari yogyakarta, namun untuk menemukan burung tersebut sekarang ini di daerah tersebut cukup sulit.
Justru untuk saat ini, burung tersebut lebih banyak di temukan dari pedagang burung di sekitar kalimantan dan sumatera.
Kelangkaan burung kepodang di sebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya pemburuan liar dan juga berkurangnya lahan tempat hidup burung tersebut dan faktor lainnya.
Persiapan Merawat Burung Kepodang
Pada dasarnya burung ini rajin berkicau dengan suara merdu dan memiliki bulu yang indah, namun untuk perawatan oleh manusia, maka burung harus di rawat dengan cara yang tepat.
Burung ini ketika rajin berkicau dengan baik, biasanya di pengaruhi oleh kesehatan, namun ketika burung tersebut terlihat malas bunyi biasanya di sebabkan oleh beberapa faktor, seperti burung dalam keadaan stres, dan biasanya peneyabab burung menjadi stres karena burung ini masih bakalan atau burung hasil tangkapan liar yang belum terbiasa hidup di pelihara oleh manusia.
Jika, burung yang baru di beli masih balakan atau hasil tangkapan hutan, maka bisa melakukan perawatannya seperti :
- Simpan burung di tempat yang tenang dan sejuk ketika baru di beli hingga beberapa hari
- Biarkan burung beradaptasi dengan lingkungan baru, sangkar, tangkringan, cepuk pakan dan lain sebagainya hingga beberapa hari. Burung ini sebenarnya tergolong memililiki karakter yang mudah beradaptasi, sehingga mudah untuk di pelihara
Lihat Juga : Burung Serindit: Ciri-ciri, Habitat, Harga, Jenis, Cara Memilih dan Perawatannya
Makanan Burung kepodang
Untuk memberikan pakan untuk burung kepondang bisa memberikan buah dan serangga, seperti buah pepaya, mangga, jangkrik, ulat hongkong, ulat bambu dan lain sebagainya, yang di berikan secara bervareatif dengan porsi yang di sesuaikan dengan perawatan harian yang dilakukan, seperti yang akan di sampaikan penjelasannya di bawah ini.
Perawatan Harian Burung Kepodang
Jika, burung sudah jinak dan terbiasa dari perawatan yang dilakukan di atas, maka untuk perawatan hariannya, bisa melakukan tips di bawah ini agar burung rajin untuk bunyi gacor.
- Berikan buah-buahan setiap harinya, seperti buah pepaya atau buah mangga
- Pakan harian jangkrik di berikan 2 – 3 ekor pada pagi hari dan 1 – 2 ekor pada sore hari
- Pakan ulat bambu di berikan 1 ekor yang diberikan setiap 2 -3 kali dalam seminggu , atau bisa juga bervareasi dengan memberikan hongkong
- Gantang sangkar burung kepodang dengan tinggi, karena hal tersebut merupakan kesukaan burung, sehingga burung dapat mengeluarkan kicauannya dengan rajin di sana
- Karena burung ini rajin bersolek, maka burung perlu di mandikan 2 kali dalam sehari
- Mandikan burung kepodang selama 1 – 2 jam lamanya dan di jemur di bawah jam 10.00 pagi, karena panas mataharinya tidak terlalu terik
- Pada siang hingga sore hari, kepodang di simpan di tempat yang sejuk sambil memutar suara pancingan dan suara terapi untuk memancingnya untuk bunyi
Suara Burung kepondang
Di bawah ini merupakan suara burung kepondang yang bisa di gunakan untuk suara masteran agar suara pancingan untuk burung kepodang atau untuk suara pancingan burung lainnya.
Suara Burung kepodang di Alam Liar Versi 1 | Download
Suara Burung kepodang di Alam Liar Versi 2 | Download
Suara Burung kepodang di Alam Liar Versi 3 | Download
Burung kepodang memiliki sebutan nama lain dari berbagai macam daerah, seperti burung bincarung untuk orang sunda, manuk pito wolu untuk orang jawa, dan untuk daerah Sulawesi sering di sebut juga gulalahe.
Burung kepodang selain memiliki suara kicauan yang indah, memiliki bentuk tubuh yang enak di pandang , terutama warna bulu yang indah dan rapih menjadi daya tarik tersendiri.
Ketika hidup di alam liar, burung kepodang biasanya hidup di dataran tinggi, dan juga di alam terbuka dan untuk penyebarannya burung ini biasa di temukan di sumatera,jawa,bali,Kalimantan,nusa tenggara dan daerah lainnya.
Namun , untuk keberadaan burung ini cukup sulit ditemukan, karena banyaknya pemburuan liar dan hal lainnnya yang menjadi populasinya menjadi berkurang.
Dari jarangnya burung ini di pasaran, tentunya harga burung kepodang menjadi lebih tinggi, karena sulit untuk menemukannya, apalagi burung tersebut memiliki kicauan yang baik,yang semakin tinggi harga jualnya.
Burung ini juga bisa di kategorikan burung kicauan, terutama burung ini memiliki kemampuan dalam menirukan suara burung lainnya dan memiliki suara yang keras ketika berkicau.
Lihat Juga : Cara Memaster Burung Kicauan Secara Efektif Agar Cepat Gacor
Daftar Harga Burung Kepodang
Burung kepodang memiliki harga yang cukup Raleative, mulai dari harga termurah yang bisa di dapatkan sekitar 100.000 rupiah untuk anakan kepodang , hingga harga termahal yang bisa anda beli dengan seharga 1.700.000 rupiah untuk burung kepodang emas.
- Anakan burung kepodang, biasanya dijual sekitar umur 3 bulan, dan yang membuat harganya menjadi murah karena burung anakan tersebut belum bisa gacor dan masih tahap belajar, sehingga burung tersebut membutuhkan waktu untuk bisa gacor
- Burung kepodang gacor memiliki harga yang cukup lumayan tinggi dari anakan, yang tadinya di beli hanya 100.000 rupiah ketika masih anakan, ketika burung kepodang tersebut sudah gacor bisa mencapai harga sekitar 700.000 rupiah
- Burung kepodang jawa merupakan burung yang berasal dari jawa, sesuai dengan namanya, dan harga kpadang jawa muda bisa di beli dengan harga 500.000 rupiah
- Untuk anakan jenis kepodang kapur, bisa anda beli seharga 200.000 rupiah
Jenis Burung Kepodang | Harga Burung Kepodang |
Burung kepodang Anakan | Rp = 100.000 |
Burung kepodang sudah Gacor | Rp = 700.000 |
Burung kepodang Jawa | Rp = 500.000 |
Burung kepodang Kapur | Rp = 200.000 |
Burung kepodang Emas | Rp = 1.500.000 |
Burung kepodang Lokal | Rp = 1.000.000 |
thakns alot of information keren banget