13 Keunikan Tari Kecak Khas Bali, Sejarah & Asal-Usul Tari

“cak… cak…cak…”. Ketika mendengar suara iu, apa yang kamu pikirkan? Samakah dengan penulis? Ya, Tari Kecak donk. Itu tu tarian kahs Bali yang hits sepanjang masa. Gimana enggak coba, Tari Kecak ini tetap banyak penggemarnya.

Naggak bosen walau sudah menonton Tari Kecak ini berkali-kali, karena tari Bali yang satu ini nggak cuma tarian saja, melainkan sebuah sendratari yang juga lengkap dengan tampilan debusnya.

Ya, ada atraksi masuk ke dalam api dan juga meloncati api did alam rangakaian pertunjukan Tari Kecak ini. Mau Tanya lagi apa serunya Tari Kecak ini? Wah pokoknya rugi kalau belum pernah ke Uluwatu padahal sudah menginjakkan kaki ke Pulau Dewata.

Sejarah tari kecak

Ada seseorang yang sangat berjasa dalam sejarah kelahiran Tari Kecak ini. Beliau adalah Wayan Limbak, seorang seniman yang berhasil menciptakan tarian khas Bali yang terkenal seantero jagat.

Tepatnya pada tahun 1930, bersama dengan seorang seniman lukis yang berasal dari Jerman, Walter Spies, Wayan Limbak mulai mengenalkan Tari Kecak ini kepada seluruh masyarakat Bali.

Alasan di beri nama Tari Kecak adalah suara para penari yang mengatakan “ cak, cak, cak”. Tari ini tak diiringin oleh musik ataupun lagu, melainkan hanya dari suara penari tersebut dan suara aksesoris kincringan yang dipakai di kaki para penari.

Makna tari kecak

Walaupun gerakannya sangat sederhana, tetapi ada makna penting di balik Tari Kecak ini, yakni tentang moral. Moral yang dimaksud adalah nilai-nilai kebaikan yang logis kepada sesame manusia di dunia, sesama makhluk Tuhan, dan juga kepada Tuhan.

Seorang rama yang ingin menyelamatkan wanita pujataan hatinya, Dewi Sinta, sudah tahu bagaimana bersikap kepada Tuhannya, yakni dengan meminta perlindungan dan kekuatan. Sudah berdo’a, lalu melakukan usaha. Nah itulah makna penting yang tersirat dalam Tari Kecak ini.

Selain itu, orang dulu, menarikan tarian khas Bali ini sebagai ritual untuk memanggil Dewi Tilotama atau Dewi Suprabha. Di mana dia adalah dewi yang dipercaya memberikan perlindungan kepada masyarakat Bali dari kekuatan-kekuatan yang jahat.

Bahkan dari cerita Ramayana yang ditampilkan oleh penari tersebut, kalian juga bisa memetik pelajaran akan kesetiaan Dewi Sinta kepada Rama dan pengorbanannya. Lebih tepatnya juga dijadikan sebagai pengingat bahwa keserakahan dan kejahatan seperti yang dimiliki oleh Rahwana sudah pasti akan musnah.

Tema tari kecak

Berbicara masalah tema, maka ada kaitan erat dengan cerita dari Tanah Jawa, yakni cerita di pertunjukan wayang-wayang, yakni tentang Dewi Sinta dan Rahwana, serta Anoman. Di mana memang itu adalah cerita dari agama Hindu, yang mana orang Jawa dulunya adalah Hindu juga.

Dikisahkan di dalam tema Tari Kecak ini, bahwa anoman menyelamatkan Dewi Sinta dari cengkeraman Rahwana yang jahat. Sebuah cerita yang menegangkan dan dimainkan oleh penari Kecak di tengah lingkaran para penari utamanya.

kostum yang digunakan

selain gerakannya yang simple, Tari Kecak ini juga tidak menggunakan kostum yang ribet. Para penari tidak memakai baju, melainkan hanya mengenakan kain kotak-kota hitam putih yang melapisi bagian depan saung yang dipakainya.

Untuk aksesoris khasnya adalah mekaia ikat kepala khas Bali berwarna putih yang lancip di bagian depan. Ditambah juga dengan bunga melati yang diselipkan di atas kedua daun telinga.

Gerakan dasar

Saking sederhananya, Tari Kecak ini nggak ada istilah gerakan dasarnya ya, soalnya para penari nggak berdiri berlenggak-lenggok, melainkan hanya duduk bersila saja. Diam aja gitu. Tapi terkadang ada selingan jongkok atau berdiri.

Simak Juga : 10 Keunikan Tari Bali yang Paling Populer [Lengkap]

Mengangkat kedua tangan dan melebarkan telapak tangan seraya berkata “ cak, cak, cak “ adalah ciri khas gerakan Tari Kecak ini. Jumlah penarinya minimal 50 orang, makanya nggak ada pola lantai khususnya juga. Saat berdiri, nanti para penari akan berjalan memutari penari yang ada di tengah.

Biasanya maksimal jumlah penari Tari Kecak adalah 150 orang. Bisa lebih juga sih, namun keseringan jumlah penarinya segitu. Bagi kamu yang sudah pernah ke Pura Uluwatu, pasti hafal deh jumlah penarinya.

Eh tapi Tari Kecak ini juga ada gerakan kakinya lho ya. Itu tu kakinya dipasang gelang kaki yang bersuara gemerincing. Saat kaki digerakkan, maka sudah pasti suara “ cak, cak, cak “ akan membaur jadi satu dengan suara krincingan kaki tersebut.

Uniknya, setiap gerakan para penari Kecak akan diiringi oleh suara penarinya sebagai pengganti gamelan atau alat musik pengiring. Pokonya pas banget dan kompak. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu Bali khas di sela-sela suara “ cak, cak, cak “.

Keunikan tari kecak:

Di mana uniknya Tari Kecak? Di semua sisi donk. Ya kan? Tarian ini hanya ada di Bali. Tarian yang menampilkan tema Ramayana dengan kombinasi debusnya yang super keren. Jumlah penari yang bukan hanya hitungan jari pun menambah keunikan tarian ini.

  1. Tarian sakral

Tarian kecak adalah tarian yang sakral dimana prosesnya dilakukan oleh pendeta dari agama Hindu dan memimpin doa ketika mementaskan Tarian Kecak ini.

Pendeta akan melakukan sembahyang guna memperoleh kelancaran dan keselamatan. Makanya tempat pementasan tari ini selalu di pura. Sakral dan bernilai agamis.

  1. Rekor MURI

Tarik Kecak bisa dilakukan dengan banyak orang, hingga ada  rekor yang di buat, tari kecak tersebut dilakukan sebanyak 555 orang, dan mendapatkan Rekor MURI karena memiliki jumlah penari yang banyak.

Tepatnya pada tanggal 25 Pebruari 2018, Tari Kecak yang di gelar di Pantai Berawa telah berhasil mendapatkan menyita perhatian tim MURI. Salutnya, para penarinya dalah para pelajar dari daerah Badung.

Luluh deh para tim MURI sehingga memberikan catatan rekor penari terbanyak dalam sejarah pertunjukkan Tari Kecak. Selain itu kategori penilaian yang lainnya adalah bahwa Tari Kecak ini adalah tarian asli Bali yang unik dan luar biasa. Hanya ada di Bali.

  1. Tari Kecak Uluwatu

Kalau yang di Pura Uluwatu memang selalu diselenggarakan karena di sini setiap kali ada acara keagamaan pasti menampilkan Tari Kecak. Sakral dan merinding kagumnya bakalan kamu rasakan jika langsung melihat di Pura Uluwatu.

  1. Ratusan penari

tai kecak ini, minimal dilakukan oleh 50 orang dan Bahkan maksimal sampai 150 orang. Itu pun masih bisa lebih. Gerakannya pun tetap kompak karena komunikasi yang terjalin dengan baik antar penari. Proses latihannya pun nggak mudah dan untuk mengatur ratusan penari itu penuh tantangan.

  1. Nilai Seni

Gerakan yang kompak antar penari membuat kesenian ini nggak ada tandingannya. Cuma da satu saja, yakni di Bali. Tanpa alat musik, para penari bisa bergerak seirama tanpa ada satupun yang salah gerakan.

Simak Juga : 10 Keunikan Tari Piring Sumatera Barat [Sejarah Lengkap]

  1. Makna religious

Makna Religius dar tari kecak ini sebagai permohonan memohon perlindungan yang ditujukan kepada Dewi Tilotama, yang artinya makna ketuhanan di masyarakat sejak jaman dulu sudah melekat.

  1. Pesan moral

Pesan Moral dari tari kecak ini juga merupakan Lambang Kesetiaan, dimana kesetiaan Cinta Rama dan sinta terjaga meskipun kejahatan Rahmana memisahkannya

Kemudian pesan akan arti pengorbanan juga menjadi hal yang sangat patut untuk ditiru. Di mana demi orang yang tersayang, apapun harus bisa dilakukan. Berkorban demi kebahagiaan yang hakiki nantinya.

  1. Saput Poleng

Nah, ini ni istilah buat kain khas Bali yang motifnya kota-kotak hitam dan putih. Kain ini selalu dipakai oleh laki-laki Bali. Para penari Kecak pun demikian, mereka mengenakan Saput Poleng ini sebagai kostum.

  1. Hanya ditarikan oleh laki-laki

Semua penari dalam Tari Kecak ini adalah laki-laki. Nggak ada yang perempuan kecuali yang berperans ebagai Dewi Sinta. Sudah menjadi aturan sejak dulu dan kemudian diteruskan sampai sekarang. Bali memang cinta budaya dan adat.

  1. Tanpa alat musik

Tari Kecak ini nggak butuh alat musik. Jadi, cuma ada penari aja. Mereka mengandalkan gerakan kaki agar krincingan ( gelang kaki ) berbunyi dan mengandalkan mulutnya untuk menyanyi dan membunyikan “cak.. cak… cak “.

  1. Kombinasi sendratari

Ada penari yang berperan sebagai Anoman, Dewi Sinra, Rama, dan Rahwana yang akan menarikan tema Ramayana yang di usung dalam tarian ini. Peran Anoman akan sangat mendominasi karena kostumnya yang serba putih.Keren deh pokoknya.

  1. Api

Wah apa hubungannya Tari Kecak dengan api? Ya, ada kobaran api yang akan menyala-nyala di tengah-tengah para penari Kecak. Ekstrimnya dapat, sakralnya pun dapat.

Para penari justru akan semakin semangat dalam membunyikan “ cak… cak… cak “ saat api semakin berkobar. Biasanya akan semamin berkobar adalah saat puncak cerita penculikan dan perlawanan anoman terhadap Rahwana. Yang menonton pun bakalan ikut semangat.

Simak Juga : Tari Payung Minangkabau, Gambar & Penjelasan [Lengkap]

Bahkan ditambah juga dengan atraksi penari Kecak yang membakar dirinya ke kobaran api di tengah-tengah itu. Eits, tapi nggak terbakar. Penari masih tetap menjalankan perannya.

  1. Pola lantai melingkar

Para penari membentuk satu lingkaran penuh dalam menari. Saat gerakan duduk, mereka nggak berpindah tempats ama sekali. Namun pas gerakan berjalan, mereka pun akan berjalan melingkar atau ke arah samping mengelilingi api.

Tari Kecak itu sakral dan bukan semabrang tarian. Penarinya harus multitalenta. Syaratnya karus bisa kompak dan bisa debus. Ya don, ntar siapa yang melewati api kalau penarinya takut. Ya kan? Balinya Indonesia itu keren banget.

Berawal dari tarian pura (tarian yang hanya ditampilkan di pura), kini Tari Kecak bisa ditampilkan di mana saja. Bukan hanya di Bali saja lho. Bahkan sudah sampai menghibur masyarakat dunia.

Menilik keunikan dari Tari Kecak ini adalah salah satu apresiasi seni Indonesia yang sangat berharga. Ada manfaat yang bisa kamu dapatkan secara langsung, yakni langsung merasakan semakin cinta Indonesia. So, jangan lewatkan setiap pementasan Tari Kecak ini di Pura Uluwatu Bali ya.

Leave a Comment