Penyakit Busuk Buah Kakao: Penyebab & Cara Ampuh Mengatasinya!

Penyakit Busuk Buah Kakao – Apakah anda suka memakan coklat ? Tahukah anda bahan baku pembuat coklat ? coklat merupakan produk olahan yang sangat terkenal dari tanaman kakao. Coklat dibuat dengan bahan dasar berupa biji kakao dari buah kakao yang telah matang.

Karena produk olahan coklat sangat terkenal di belahan dunia mana pun, maka manusia mulai membudidayakan tanaman kakao. Perlu di ketahui bahwa tanaman kakao merupakan tanaman tropis namun membutuhkan perlakuan khusus berupa penaung.

Pohon kakao akan tumbuh apabila tumbuh di bawah pohon yang lebih tinggi dan memiliki daun yang banyak guna melindungi pohon kakao dari sinar matahari langsung. Pohon kakao juga memerlukan pemotongan dahan secara rutin tiap tahunnya untuk menjaga agar kelembaban.

Apabila kelembaban yang ada di bawah pohon kakao tersebut terlalu tinggi akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit busuk buah kakao. Berikut kami akan mengulas tentang penyakit busuk buah kakao dan cara menanggulanginya.

Mengenal Penyakit Busuk Buah Kakao

Penyakit busuk buah kakao merupakan salah satu penyakit utama tanaman kakao di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora yang menyerang batang dan buah kakao. Phytophthora palmivora merupakan marga jamur yang memiliki sporangium yang jelas dan berbentuk seperti bola dengan tonjolan kecil di ujungnya.

Hal yang membuat spora ini sangat cocok untuk menyerang tanaman kakao adalah karena sifatnya yang tidak tahan terhadap kondisi kering, sedangkan kakao memiliki tempat tumbuh yang teduh dan sedikit lembab.

Apabila ada air yang mengenai sporanya maka sporangium ini akan melepaskan zoosporanya. Zoospora tersebut kemudian akan membentuk kista di permukaan tanaman dan akhirnya berkecambah sehingga akan membentuk koloni jamur yang baru.

Buah kakao merupakan produk utama perkebunan kakao, apabila penyakit ini menyerang buah kakao maka akan menyebabkan kerugian yang besar. Beberapa negara yang pernah melaporkan serangan penyakit ini memiliki beragam tingkat kerugian, tergantung dari berbagai faktor.

Sebut saja Kamerun yang mengalami kerugian 20-80%, Ghana merugi 10-15%, Brasil merugi 15-30%, Meksiko merugi 80%, sedangkan Indonesia pernah tercatat merugi 41-53%.

Penyakit busuk buah kakao memiliki gejala serangan awal berupa bercak coklat hitam pada permukaan buah jika buah yang terserang masih dalam fase awal, jika serangan sudah dalam fase lanjut akan menimbulkan buah yang busuk secara keseluruhan di pohonnya.

Umumnya bercak akan timbul di bagian ujung atau pangkal buah kakao. Apabila buah dibuka akan memperlihatkan daging buah telah membusuk dan berwarna hitam. Apabila kerusakan telah terjadi sampai fase ini maka dapat di pastikan bahwa biji coklat yang ada di dalamnya telah rusak.

Sedangkan gejala yang timbul pada batang, biasanya berupa kanker yang berbatas jelas pada kulit, dikelilingi oleh jaringan kalus sehingga sering terbuka dan memperlihatkan kayu di bawah lapisan epidemis atas.

Dibagian bercak tersebut akan terdapat miselium jamur yang merupakan alat reproduksi jamur Phytophthora palmivora, yang akan digunakan untuk melakukan penyebaran dan penularan penyakit kepada pohon kakao yang masih sehat.

Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao

karena penyakit busuk buah kakao disebabkan oleh jamur. Maka faktor lingkungan sangat mempengaruhi timbulnya penyakit ini. Faktor lingkungan yang kami maksud meliputi kelembaban udara, temperatur,curah hujan, naungan dan keberadaan binatang.

Cara untuk menghindari penyakit ini adalah melakukan pemangkasan secara rutin untuk menghindari kelembaban yang tinggi. Spora jamur dengan mudah menginfeksi tumbuhan kakao pada kelembaban nisbi udara lebih dari 95%.

Kondisi tersebut akan lebih parah apabila terjadi hujan. Air hujan akan menjadi media yang paling efektif bagi spora jamur terebut untuk menyebar. Suhu rendah juga akan memperparah tingkat serangan penyakit.

Tingkat serangan penyakit pada suhu 150C akan lebih tinggi dibandingkan suhu rata – rata di Indonesia. Pohon pelindung yang terlalu rindang juga menyebabkan peningkatan kelembaban nisbi udara yang juga berdampak pada meningkatnya intensitas serangan.

Serta beberapa jenis binatang seperti tikus, tupai dan serangga dapat menjadi penyebar spora jamur Phytophthora palmivora ke tanaman kakao yang lain.

Menangani Penyakit Busuk Buah Kakao

Dalam upaya untuk menangani kerugian yang akan di timbulkan akibat penyakit ini, maka beberapa langkah antisipasi dan penanggulangan perlu untuk di terapkan, guna mendapat hasil yang optimal pada budidaya tanaman kakao.

Sebagai langkah pencegahan, sangat disarankan untuk menggunakan klon unggul yang tahan penyakit busuk buah kakao seperti ICS 6, DRC 16, DR 1 x Sca 12, DRC 61s Sca 6 atau DRC 16 x Sca 12. Kemudian saat akan menanam bahan tanamn kakao, sangat perlu diperhatikan pola dan jarak tanam untuk menghindari dahan pohon kakao yang saling bertindih.

Dahan yang saling bertindihan akan menyebabkan tingginya kelembaban. Pola tanam yang baik adalah berbentuk garis yang berselang seling dengan jarak tanam 6m x 6m.

Saat usia pohon mulai memasuki 5 tahun, pohon akan mulai berbuah secara optimal. Perawatan rutin berupa pemangkasan dahan tanaman kakao dan pohon penaung guna menjaga kelembaban kebun.

Saat tanaman kakao mulai menghasilkan buah, juga perlu dilakukan sanitasi buah – buahan yang terserang penyakit busuk buah kakao agar tidak menjalar ke buah yang masih sehat.

Sangat dianjurkan untuk memotong buah yang telah terinfeksi dan di musnahkan dengan cara di kubur dalam lubang sedalam 1 meter atau di bakar. Jika ingin mencegah perluasan penyakit ini. Kami sarankan anda lebih mengutamakan cara alami dengan menggunakan agen hayati untuk menekan populasinya.

Agen hayati bagi jamur penyebab penyakit busuk buah kakao adalah Trichoderma sp dengan dosis 200 gram per liter sebagai upaya pencegahan. Penyemprotan harus di arahkan kepada buah yang sehat sehingga agen hayati tersebut efektif dan tepat sasaran.

Apabila kerusakan yang timbul tidak dapat dikendalikan lagi dengan cara alami, anda boleh untuk mulai menggunakan aplikasi fungisida kontak dengan bahan aktif tembaga 0,3%.

Anda juga bisa menggunakan fungisida sistemik tang mengandung asam fosfit dan metalaksil. Penggunaan metalaksil sangat memerlukan aplikasi yang bergantian dengan fungisida kontak yang mengandung unsur Cu, dengan alasan tidak mendorong timbulnya jamur yang resisten terhadap metalaksil

Bagi para pengusaha perkebunan kakao, hasil panen buah kakao yang maksimal tentu merupakan dambaan dan harapan. Sehingga tiap pelaku usaha di sektor ini berusaha sebaik mungkin untuk membudidayakan tanaman kakao dengan kultur teknis yang sebaik – baiknya.

Namun dalam tiap usaha pasti ada sedikit hambatan, berupa penyakit busuk buah kakao yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi pelaku usaha.

Perlu di ingat bahwa ketika melakukan usaha pengendalian penyakit, anda harus mengutamakan pengendalian alami yang berdasarkan ekosistem sebelum menggunakan cara kimiawi.

Penggunaan cara pengendalian alami memiliki dampak resiko yang kecil terhadap kesinambungan lingkungan jangka lama, serta kesehatan bagi siapapun pengkonsumsi produk olahan kakao ini. Bijaklah untuk mengatur segala keperluan pengendalian hama dan penyakit di tumbuhan.

Demikianlah ulasan mengenai penyakit busuk buah kakao yang bisa kami ulas untuk anda. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk mencegah serta mengatasinya.

Leave a Comment