Ciri-ciri Cenderawasih Merah dari Papua yang Mulai Terancam

Sebagai salah satu burung yang paling aduhai dipandang mata, cendrawasih memiliki banyak jenis. Di Indonesia sendiri, terdapat lebih dari 20 jenis yang kebanyakan memang berasal dari Papua. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah cendrawasih merah. Semua jenis burung ini sebenarnya cantik namun memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya, cendrawasih jenis ini yang memiliki warna dominan merah dari mulai badan, sayap hingga ekornya. Lalu, bagaimana ciri-cirinya dan di mana kita bisa menemukannya? Mari kita simak lebih lanjut penjelasannya di bawah ini.

Ciri-ciri Burung Cendrawasih Merah
Berdasarkan ukurannya, burung cendrawaasih merah memiliki ukuran yang sedang, kurang lebih sekitar 33 cm. Namun ukurannya bisa mencapai 72 cm untuk pejantan. Dengan warna merah yang dikombinasikan dengan kuning-cokelat, warnanya sangat indah. Bulu di sekitar wajahnya biasanya berwarna hijau. Kemudian ada 2 antena panjang seperti tali pada bagian ekornya dengan warna hitam. Namun untuk betina, mereka tidak memiliki antena dan bulu yang seindah pejantannya. Meskipun begitu, baik pejantan maupun betina tetap sama-sama cantik rupawan.

Dilihat dari sifatnya, cendrawasih jenis ini termasuk burung yang suka berpoligami. Dikatakan demikian karena ia selalu mencari pasangan baru setelah kawin dengan betinanya, sedangkan sang betina merawat anaknya sendirian jika sudah lahir. Para pejantan memikat betina dengan tarian-tarian khasnya seperti memamerkan bulu-bulu indahnya. Untuk makanannya, mereka memakan buah-buahan serta berbagai macam serangga kecil. Buah-buahan yang paling disukainya adalah antara lain pepaya matang makanan cendrawasih sebagai penguat warna, pisang, dll. Sayangnya, cendrawasih ini semakin hari semakin langka dan terancam punah karena perburuan liar.

Cendrawasih Merah Khas dari Papua
Cendrawasih merah atau sering disebut dengan burung surga langka ini merupakan salah satu burung khas dari Papua, Indonesia bagian Timur. Burung cendrawasih merah Papua umumnya bisa ditemukan di hutan dataran rendah yang ada di wilayah Papua. Misalnya, kalian bisa menemukannya di sekitar pulau Saonek, Gamien, Batanta, dan Waigo di Raja Ampat, Papua Barat. Namun, karena termasuk hewan yang dilindungi, maka kalian tidak boleh melakukan perburuan liar agar habitatnya tidak punah. Justru kita semua harus melindungi hewan asli Papua ini.

Burung Cendrawasih Merah sebagai Burung Endemik

Sekarang, cendrawasih merah termasuk dalam resiko hampir terancam punah sehingga masuk dalam daftar hewan yang dilindungi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada Undang-undang nomor 5 tahun 1990 yang menjelaskan tentang konservasi SDA hayati & ekosistemnya. Selain itu juga ada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 yang menjelaskan masalah Pengawetan Tumbuhan & Satwa Liar. Artinya, perburuan liar pada burung cendrawasih semua jenis ini maupun yang lainnya adalah melanggar Undang-undang sehingga bisa terkena tindak pidana.

Musim Kawin Burung Cendrawasih Merah

Yang paling ditunggu-tunggu para pengagum burung cendrawasih adalah saat musim kawin karena mereka menari-nari menarik pasangan untuk dikawininya. Kalian bisa melihat pemandangan ini di Raja Ampat, Papua khususnya desa Sawingrai di Distrik Meos Mansar. Dengan mendaki bukit yang ada di belakang desa ini, kalian bisa melihat pertunjukan tarian cendrawasih ini. Selain cendrawasih merah, cendrawasih jenis lain juga bisa kalian lihat. Kira-kira berapa harganya? Hal ini tergantung jenis, ukuran dan umurnya. Umumnya, kisaran harganya sekitar 3 jutaan hingga 10 jutaan. Ada juga yang menjualnya ketika sudah mati dan diawetkan dengan banderol kurang lebih 5 jutaan.

Leave a Comment