Cendrawasih Kaisar dengan Bulu dan Kicauan Menakjubkan

Cendrawasih, itulah burung yang juga dikenal dengan bird of paradise. Meskipun hanya sebuah julukan, namun keindahannya menjelaskan semuanya, betapa burung ini membuat semua mata terpikat. Dari sekian banyak jenis yang ada baik di Indonesia maupun luar negeri, cendrawasih kaisar bisa disebut sebagai yang paling menarik. Burung khas Papua Nugini ini memang keberadaannya semakin langka. Jadi, tak semua orang bisa beruntung melihat langsung keindahan bulu-bulunya apalagi ketika mereka memekarkannya. Di sini, kita akan mengupas lebih jauh mengenai cendrawasih jenis ini.

Asal Usul Burung Cendrawasih Kaisar
Awalnya, burung ini pertama kali ditemukan oleh Carl Hunstein ketika ia melakukan sebuah ekspedisi ke Pulau Papua, yaitu pada bulan Januari 1884. Burung cendrawasih kaisar ini bisa kita jumpai di hutan-hutan yang ada di pegunungan bagian bawah serta perbukitan Jasirah Huon, Papua Nugini. Biasanya, mereka berada pada tempat dengan ketinggian 670 mdpl hingga 1.350 mdpl. Burung cendrawasih jenis ini tidak terdapat di daerah lain selain papua Nugini. Jadi, untuk melihatnya langsung, kalian harus datang ke Papua Nugini di daerah-daerah tertentu. Selain itu, sulitnya menemukan burung ini juga dikarenakan oleh jumlahnya yang semakin lama semakin sedikit karena banyak pihak yang memburunya dan dijual dengan harga mahal.
Karakteristik Burung Cendrawasih Kaisar
Bahasa latinnya adalah Paradisaea Guilielmi. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar alias sedang, yaitu kurang lebih sekitar 33 cm. warna bulunya coklat dan kuning dengan paruh abu-abu

agak biru. Pada bagian kaki, warna coklat agak ungu menjadi ciri khasnya. Berpindah ke bagian kepala, iris mata yang warnanya coklat agak merah adalah karakteristik dari burung ini. Antara jantan dan betina memiliki perbedaan. Cendrawasih kaisar jantan mempunyai kepala bagian depan serta tenggorokan hijau mengkilap sedangkan kepala belakangnya coklat. Pada sisi dada, bulu berwarna putih menjadi hiasan utama dan 2 buah tali panjang di ekornya menambah unik bentuknya.

Bagaimana dengan cendrawasih betina? Burung cendrawasih jenis ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan tidak ada bulu hias di tubuhnya. Warna kepalanya coklat tua sedangkan punggungnya kuning agak coklat & tubuh bawahnya coklat. Burung yang masih mudah biasanya warnanya mirip burung betina. Lebih jauh lagi, cendrawasih ini termasuk spesies poligami. Para pejantan memikat pasangannya dengan menari dalam kelompok, menggantungkan badannya ke bawah, serta memamerkan bulu-bulunya. Untuk makanannya, mereka suka buah-buahan dan juga berbagai macam serangga.

Penyebab Menurunnya Populasi Burung Cendrawasih Kaisar

Seperti kita tahu, cendrawasih saat ini semakin beresiko punah. Semakin sedikitnya populasi cendrawasih ternyata banyak dipengaruhi oleh 2 faktor. Faktor pertama adalah perburuan liar. Banyak orang berburu burung surgawi ini untuk bisnis seperti membuat topi ataupun memperjual-belikannya. Faktor lain adalah karena penebangan hutan liar. Hilangnya habitat hutan ini tentu berdampak besar bagi kehidupan burung ini.Karena langkanya cendrawasih kaisar ini, harganya pun semakin melambung. Harga terendah umumnya sekitar 3,5 juta rupiah sedangkan harga tertingginya mencapai 10 jutaan rupiah. Ada juga yang memperjual belikan dalam bentuk sudah diawetkan. Harganya sekitar 5 jutaan rupiah untuk setiap ekornya. Namun, semua jenis cendrawasih saat ini dilindungi dan tidak boleh diburu secara liar untuk kepentingan pribadi. Jika ingin menyaksikan keindahannya, langsung saja datang ke Papua Nugini.

Leave a Comment