Cendrawasih, itulah burung yang juga dikenal dengan bird of paradise. Meskipun hanya sebuah julukan, namun keindahannya menjelaskan semuanya, betapa burung ini membuat semua mata terpikat. Dari sekian banyak jenis yang ada baik di Indonesia maupun luar negeri, cendrawasih kaisar bisa disebut sebagai yang paling menarik. Burung khas Papua Nugini ini memang keberadaannya semakin langka. Jadi, tak semua orang bisa beruntung melihat langsung keindahan bulu-bulunya apalagi ketika mereka memekarkannya. Di sini, kita akan mengupas lebih jauh mengenai cendrawasih jenis ini.
agak biru. Pada bagian kaki, warna coklat agak ungu menjadi ciri khasnya. Berpindah ke bagian kepala, iris mata yang warnanya coklat agak merah adalah karakteristik dari burung ini. Antara jantan dan betina memiliki perbedaan. Cendrawasih kaisar jantan mempunyai kepala bagian depan serta tenggorokan hijau mengkilap sedangkan kepala belakangnya coklat. Pada sisi dada, bulu berwarna putih menjadi hiasan utama dan 2 buah tali panjang di ekornya menambah unik bentuknya.
Bagaimana dengan cendrawasih betina? Burung cendrawasih jenis ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan tidak ada bulu hias di tubuhnya. Warna kepalanya coklat tua sedangkan punggungnya kuning agak coklat & tubuh bawahnya coklat. Burung yang masih mudah biasanya warnanya mirip burung betina. Lebih jauh lagi, cendrawasih ini termasuk spesies poligami. Para pejantan memikat pasangannya dengan menari dalam kelompok, menggantungkan badannya ke bawah, serta memamerkan bulu-bulunya. Untuk makanannya, mereka suka buah-buahan dan juga berbagai macam serangga.
Penyebab Menurunnya Populasi Burung Cendrawasih Kaisar