Cara Ternak Kroto

Cara Ternak Kroto – Ternak kroto menjadi peluang bisnis yang tanpa disadari cukup menguntungkan. Kroto sudah lama digunakan sebagai obat herbal, namun banyak orang yang menggunakannya sebagai pakan ternak karena nutrisinya yang baik bagi burung.

Dulunya, kroto bisa mudah didapatkan dari alam bebas.Namun karena permintaan yang kini cukup membludak yang membuat keberadaan kroto jadi semakin langka. Karena itulah budidaya kroto menjadi peluang bisnis yang bisa memberikan banyak keuntungan.

Meskipun terlihat mudah,ada beberapa hal yang penting untuk dipahami sebelum memulai bisnis ini. Jika kamu tertarik untuk menjalani bisnis budidaya kroto, metode budidaya kroto seperti di bawah ini bisa kamu coba.

Tahapan Ternak Kroto Dengan Toples

Salah satu teknik yang sering dilakukan peternak untuk membudidayakan kroto adalah dengan menggunakan media toples. Kebanyakan peternak menggunakan teknik ini sebagai media ternak yang berfungsi menjadi rumah semut rangrang dan kroto.

Cara ini memiliki kelebihan dari wadahnya yang mudah didapatkan, biaya yang relatif murah, panen yang mudah dilakukan, serta mudah untuk mengamati perkembangan dan pertumbuhan kroto.

Berniat mengikuti cara ternak ini? Kamu bisa mengikuti langkah-langkahnya dibawah ini.

  1. Menyiapkan Bibit

bibit kroto

Sebelum ingin membudidayakan kroto, tentu saja hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibitnya. Untuk mendapatkan bibit koloni semut rangrang, kamu bisa menemukannya di alam bebas ataupun di penjual bibit koloni semut.

Usahakan untuk mendapatkan koloni semut lengkap, yang mana terdiri atas ratu semut, semut jantang, semut pekerja, dan juga semut prajurit. Inilah yang akan membuat koloni semut rangrang menjadi sempurna.

Jika kamu ingin hasil budidaya yang maksimal, maka penting untuk memperhatikan kestabilan koloni. Namun ada cara lainnya seperti budidaya kroto dengan menggunakan media toples tanpa ratu. Akan tetapi cara ini terbilang lebih mudah bagi pemula seperti kamu.

  1. Membuat Kandang

media toples tanpa ratu

Setelah menyiapkan bibit, maka langkah selanjutnya adalah membuat kandang. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam cara ini digunakan toples sebagai media ternak kroto. Siapkan toples bersih dan lubangi bagian bawahnya dengan ukuran diameter 5-7cm.

Setelah itu tutup kembali lubang toples tersebut dengan menggunakan lakban. Siapkan nampan datar dan kemudian diisi air hingga mencapai setengah dari tinggi nampan. Tempatkan batu bata di tengah nampan dan kemudian letakkan toples yang sudah disiapkan sebelumnya di atas batu bata tersebut.

Pemberian air ini dimaksudkan agar semut rangrang tersebut tidak akan tertukar dan makanannya pun juga tidak akan diambil oleh semut lain. Hal ini juga membantu agar semut rangrang tidak bisa kabur dari dalam toples.

  1. Memberi Makan

cara ternak kroto
cara ternak kroto

Ini menjadi hal penting yang tak boleh dilewatkan saat menjalani bisnis budidaya kroto. Proses memberikan makan maupun perawatan harian semut rangrang ini sebenarnya tak jauh berbeda dari budidaya kutu air.

Peternak bisa memberikan makanan serangga mati seperti belatung, ulat, jangkrik, kecoa, dan belalang yang sudah mati. Untuk pemberian pakan semut rangrang ini bisa dilakukan 2 kali sehari, tentunya ini harus dilakukan setelah pakan sebelumnya telah habis.

Simak Juga : Cara Menyimpan Kroto

Ingin memberikan nutrisi lebih atau suplemen, bisa dengan memberikan larutan gula atau madu. Pemberian nutrisi ini bisa dilakukan dalam wadah datar sehingga sarang semut tidak kotor nantinya.

  1. Merawat Tempat Peternakan

ternak kroto

Meskipun cara di toples ini cukup mudah, namun bukan berarti jika semut rangrang yang kamu budidaya tidak dirawat. Dibutuhkan perawatan rutin yang membuat hasil budidaya menjadi maksimal.

Yang pertama jauhkan sarang atau media toples tersebut dari berbagai jenis predator yang bisa memangsa semut rangrang. Sebenarnya pemberian batasan air di dalam nampan menjadi salah satu tindakan pencegahan.

Namun untuk proteksi lebih, kamu juga bisa memberikan kapur semut di sekitar media toples sosis. Jangan lupa untuk menempatkan toples atau sarang di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, sebisa mungkin terdapat ventilasi.

Jika sampai panas di ruangan berlebihan atau terjadi perubahan suhu ruangan maka akan membuat semut kabur bahkan mati. Selain itu jangan biarkan sarang ditempatkan di daerah yang terbuka dan jangan biarkan pula terkena angin dan hujan.

Tempatkan yang aman di dalam ruangan tertutup. Sehingga hasilnya ternak kroto yang diinginkan bisa maksimal.

  1. Memanen Kroto

budidaya krotoSetelah peternakan semut ini menghasilkan jumlah banyak dan stabil, maka kini saatnya panen bisa dilakukan. Untuk memanen semut dari cara di toples ini bisa dilakukan saat usianya mencapai 4-6 bulan.

Namun sebelum usianya mencapai 4 bulan lebih baik hindari memanen meskipun jumlahnya cukup banyak dan stabil. Untuk masa panen selanjutnya, dibutuhkan waktu 15-20 hari sejak panen pertama.

Ini akan menjadi siklus yang aman dan umum bagi semut rangrang. Untuk memanen kroto, maka siapkan wadah panen yaitu nampan datar bersih dan kering.

Tuangkan isi di dalam toples ke wadah tersebut. Untuk melakukan ini, kamu harus lebih cekat saat memisahkan semut dengan kroto. Biasanya dalam 1 sarang yang ditempatkan dalam toples berukuran medium bisa menghasilkan panen 1-2 ons kroto.

Jangan lupa ketika melakukan panen, gunakan pelindung tangan untuk tidak terkena gigitan semut. Dan setelah memisahkan semut dan kroto, selanjutnya bisa dimasukkan kembali semut ke dalam toples untuk proses budidaya selanjutnya.

Tahapan Ternak Kroto Dengan Paralon

ternak kroto menjadi peluang bisnis

Cara lainnya yang mudah dilakukan untuk budidaya kroto bisa menggunakan media paralon. Model budidaya rumahan ini terbilang praktis seperti media toples dan bisa dicoba untuk para pemula. Hanya saja, dalam teknik ini digunakan media paralon sebagai sarang buatan.

  1. Menyiapkan Bibit

Seperti budidaya kroto sebelumnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan bibit koloni. Untuk ini kamu bisa mendapatkannya di alam bebas ataupun membelinya dari petani lain.

Jika sulit mendapatkan bibit koloni, kamu bisa membeli bibit kroto dengan harga 150-200 ribu rupiah di petani lainnya.

  1. Membuat Kandang

membuat tempa kroto

Selanjutnya kamu bisa mulai membuat tempat yang nantinya dijadikan sebagai sarang semut. Untuk membuatnya kamu bisa menyusun rak 2 tingkat yang terbuat dari bambu, besi, ataupun kayu. Untuk ukuran rak dapat disesuaikan ukuran tempat.

Letakkan wadah plastik di setiap kaki rak, bisa piring, mangkuk, atau potongan kaleng. Berikan air di wadah tersebut dan kemudian tambahkan cairan oli bekas sehingga cairannya tidak cepat kering dan menguap.

Hal ini bertujuan agar koloni semut rangrang tidak kabur. Selain itu bagian rak tersebut jangan sampai bersentuhan dinding atau benda yang lain.Sehingga menghindari koloni semut dapat kabur.

Untuk ukuran paralon, pilih yang berdiameter 12cm dan kemudian potong dengan masing-masing panjang 50cm atau bisa disesuaikan lebar rak. Paralon bisa disusun terlebih dahulu di dalam rak, berikan daun-daunan di dalam paralon untuk membuat semut rangrang.

  1. Menyebarkan Bibit Ke Paralon

Setelah bibit semut didapatkan dan kandang sudah dibuat, maka kini langkah selanjutnya adalah menyebarkan bibit ke paralon. Kemudian tempatkan pakan serta air gula di sekitaran sarang tersebut.

Nantinya secara otomatis, semut rangrang akan langsung berkeliaran memasuki tumpukan paralon dan membuat sarang. Dan setelah semut bisa betah di kandang, hanya perlu melakukan perawatan rutin sehingga koloni bisa menghasilkan panen kroto secara maksimal.

  1. Memberi Makan

makanan kroto

Seperti penjelasan sebelumnya dalam ternak kroto toples, jenis pakan yang bisa diberikan saat budidaya kroto adalah jangkrik, ulat, cicak, belalang, serta hewan kecil lainnya. Kamu juga bisa memberikan daging ayam yang sudah direbus agar tidak busuk dan bau.

Bisa juga dengan memberikan tulang-tulangan, seperti tulang kambing atau sapi namun pecahkan terlebih dahulu hingga sumsum keluar. Dengan begitu, protein bisa keluar dan menjadi nutrisi yang baik untuk pakan semut.

Bukan hanya protein, namun budidaya kroto juga membutuhkan sumber gula. Kamu bisa memberikannya dengan gula yang dilarutkan didalam air.

  1. Pemanenan Kroto

Lalu pertanyaan selanjutnya, kapan kroto dapat mulai dipanen? Secara teori, daur hidup telur semut rangrang berkisar 15-20 hari. Mulai dari telur kemudian larva dan kemudian menjadi semut, dibutuhkan waktu tersebut.

Sehingga pemanenan bisa dilakukan saat sarang semut penuh dengan telur (kroto) yang berwarna putih. Awalnya, akan lebih baik untuk memanen semut dalam 6 bulan pertama. Namun setelah 6 bulan panen kroto bisa dilakukan 2 kali setiap bulannya.

Untuk tahap panen kroto, bisa diikuti langkah-langkah dibawah ini:

  • Siapkan wadah, bisa berupa ember atau baskom
  • Siapkan pula jaringan yang terbuat dari kawat ram dan tempatkan di dalam baskom
  • Gunakan sarung tangan untuk melindungi dari gigitan semut rangrang dan barulah kini kamu bisa mulai untuk panen ternak kroto
  • Ambil paralon atau sarang dan kemudian tumpahkan isi di dalamnya ke baskom yang sudah dilengkapi saringan kawat ram
  • Bersihkan media paralon, setelah itu tempelkan kembali di kawat ram yang berisikan semut di bagian rak wadah budidaya

Analisis Modal Usaha Ternak Kroto

Jika melihat penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, bisa dilihat sendiri jika ternak kroto ini menjadi peluang bisnis yang cukup menguntungkan. Bukan hanya modal awal yang rendah, namun juga hasilnya yang cukup menguntungkan.

Berikut ini analisa usaha budidaya kroto jika diasumsikan membangun 300 sarang.

Biaya Investasi

Untuk modal awal yang harus kamu keluarkan saat budidaya kroto, antara lain adalah biaya pembuatan kandang dan perlengkapan lainnya. Ditambah lagi dengan biaya membeli bibit semut jika tidak didapatkan di alam bebas.

Untuk pembuatan kandang beragam, jika kamu menggunakan kandang 2 rak maka @2x x Rp 250.000= 500.000. Jika menggunakan toples, maka dibutuhkan 300 x Rp 3.000= Rp 900.000.

Ditambah dengan perlengkapan lainnya 90 buah x Rp 2.000= Rp 180.000. Sehingga kurang lebih dibutuhkan 1-2 juta untuk modal awal. Dan biaya ini hanya dikeluarkan untuk sekali saja di awal memulai bisnis budidaya kroto.

Biaya Operasional

Untuk biaya operasional sehari-hari dalam ternak kroto ini terbilang murah karena hanya digunakan untuk pakan semut. yaitu sekitar 400 ribu rupiah per bulannya.

Pendapatan

Lalu bagaimana penghasilan yang didapatkan jika menjadi peternak kroto? Dari hasil analisa bisnis diatas maka bisa dikalkulasikan bagaimana keuntungan bisnis ini. Saat ini 1 kg kroto bisa dihargai hingga Rp 250.000.

Dalam 1 toples sarang semut bisa menghasilkan hingga 100 gram maka 300 toples x 100 gram= 30.000 gram atau 30 kg. Pendapatan yang dihasilkan didapatkan 30 kg x Rp 250.000= Rp 7.500.000.

Angka ini adalah pendapatan yang akan kamu dapatkan dalam 1 kali panen. Dan panen kroto bisa dilakukan 1-2 kali dalam sebulan. Jadi bisa dihitung sendiri betapa banyaknya pendapatan yang bisa kamu peroleh dalam 1 bulan saja.

Kelebihan Ternak Kroto

Lalu apa yang menjadikan bisnis ternak kroto ini menjadi salah satu peluang usaha yang menguntungkan dan wajib dicoba? Hal pertama tentu saja karena modal awal bisnis yang relatif rendah. Hanya 1-2 juta rupiah saja, kamu bisa memulai bisnis ini

Kelebihan selanjutnya adalah meskipun modal investasi awal yang dibutuhkan tidak begitu besar, namun penghasilan yang didapatkan sekali panen cukup besar hingga 7,5 juta dalam sekali panen, namun tergantung pula dari banyaknya sarang yang akan kamu buat.

Cara merawat kroto ini sangat mudah, bahkan kamu yang masih pemula sekalipun tak akan kesulitan menjalani bisnis ini. Jadi tidak ada kendala yang terlalu berarti saat menjalankan budidaya kroto ini.

Jika kamu mencari bisnis yang bermodal rendah namun memberikan keuntungan maksimal, mungkin cara ternak kroto ini bisa menjadi salah satu pilihan terbaik. Namun pelajari dahulu tips-tips di atas sehingga budidaya kroto yang kamu lakukan nantinya tidak mengalami kegagalan

Leave a Comment