Budidaya Ikan Lele Bisnis Modal Kecil Omset Puluhan Juta

Ikan lele, kamu sering dong mendengarnya, terlebih lagi jika kamu yang doyan banget sama pecel lele. Tentunya ikan ini sangat familiar di telinga kamu. atau bahkan masakan dan olahan lele menjadi menu andalan dan favorit kamu ya.

Budidaya ikan lele sekarang memang menjadi cukup populer. Mengingat banyaknya minat dari masyarakat kita untuk mengkonsumsi salah satu ikan air tawar ini. kebutuhan pasar dan konsumen yang terus meningkat, tentu menjadi sebuah peluang bagi para pelaku usaha.

Ikan lele sangat sering kita jumpai di masakan pinggir jalan bahkan restoran mewah. Ikan tawar satu ini menjadi menu untuk segala kalangan, baik tua maupun muda, masyarakat ekonomi menengah atas atau menegah kebawah bisa dengan mudah mencicipi olahan ikan tawar ini.

Selain rasanya yang lezat, ikan ini juga memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik untuk tubuh kita. Peluang proposal usaha di bidang peternakan lele pun sangat menjanjikan secara finansial.

Nah di artikel ini, aku akan mengajak kalian mengenal tentang tata cara budidaya ikan lele. Simak dan langsung di baca ya!

Cara Budidaya Ikan Lele

Setiap tahunnya, permintaan pasar dan konsumen untuk ikan lele selalu meningkat drastis. Hal ini tentu menjadi salah satu peluang buat kamu yang sekarang mungkin masih bingung untuk membangun dan merintis usaha.

Sebenarnya membangun usaha budidaya ikan ini tidaklah terlalu sulit. Lele termasuk ke dalam jenis ikan air tawar yang daya tahan tubuh kuat dan juga sangat mudah untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya.

Sebelum kamu menjalankan usaha budidaya ini, kamu harus paham dan mengenal apa saja yang dibutuhkan sebagai persiapan membangun bisnis usaha ikan lele. Simak di bawah, aku akan berbagi tentang tata cara dan juga tips budidaya ikan air tawar satu ini.

  1. Menentukan Jenis Kolam

Langkah pertama sebelum memulai budidaya ikan lele adalah memperhatikan kesediaan lahan yang kamu miliki. Lahan ini diperuntukan pembuatan kolam untuk memelihara ikan lele. Ada beberapa alternatif pilihan macam – macam kolam dan bisa kamu sesuaikan aja.

Kolam Terpal

Biasanya para peternak lele menggunakan kolam yang terbuat dari terpal. Dan juga kolam terpal dilengkapi dengan sistem bioflok. Maksud dari bioflok ini adalah memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organic tidak mengadung racun.

Nitrogen alami inilah yang bisa diubah menjadi pakan lele, yang tentunya akan menghemat biaya pengeluaran kamu selaku peternak lele.

Nih ada beberapa cara untuk membuat kolam terpal atau di kolam plastik dengan sistem bioflok untuk budidaya ikan lele kamu:

Pembuatan Kolam

Kolam terpal ini memang disediakan sebagai tempat dan wadah ikan lele kamu. ini adalah hal yang sangat penting.

  • Cara kolam terpal ini berbahan dasar karet, kemudian kamu bentuk bulat ataupun kotak.
  • Kolam terpal bisa diperkuat dengan kerangka dari bambu atau dari besi. Ukuran harus menyesuaikan dengan lahan.
  • Untuk acuan ukuran luas yang ideal adalah per meter kubik bisa menampung ikan lele sebanyak 1000 ekor.
  • Setelah itu, jangan lupa lengkapi kolam terpal dengan atap agar terhindar dari radiasi matahari langsung.

Persiapan Air Kolam

Kolam sudah kamu siapkan, selanjutnya adalah pasokan air untuk mengisi kolam.

  • Cara di kolam terpal masukkan air dengan ketinggian yang ideal, sekitar 80 sampai 100 centimeter.
  • Diamkan sekitar 4 hari, jangan langsung memasukkan ikan lele.
  • Hari kedua setelah kamu mengisi air kolam, masukkan probiotik sekitar 5 mili per meter kubik.
  • Di hari ketiga, masukkan prebiotic molase sekitar 250 mili per meter kubik. Malamnya taburkan dolomite 150 sampai 250 gram.
  • Semua bahan sudah kamu campurkan ke dalam kolam terpal, diamkan kolam tersebut.
  • Dibutuhkan waktu sekitar 7 sampai 10 hari untuk penebaran benih ikan lele.

Kolam Beton

Kolam beton ini berbahan utama dengan menggunakan semen dan pasir. Kamu bisa menggunakan kolam beton ini untuk meminimalisir kebocoran jika kamu gunakan kolam dari terpal. Hal ini juga sering dilakukan oleh para peternak lele.

Cara di kolam beton cenderung lebih awet dan tahan lama, bisa kamu gunakan beberapa kali untuk menampung benih ikan lele. Untuk cara budidaya di kolam beton ini terbilang sangat mudah kok.

Simak Juga : Cara Budidaya Belut Dalam Drum Bekas

Namun perlu kamu ingat adalah untuk pembuatan di kolam beton ini membutuhkan modal dan biaya yang lumayan mahal. Jadi tinggal kamu sesuaikan aja dengan kebutuhan budidaya kamu.

Persiapan Pembuatan Kolam Beton

  • Bahan utama dari kolam beton ini dalah campuran dari semen dan pasir serta kerangka besi.
  • Untuk ukuran kolam menyesuaikan dengan lahan yang sudah kamu sediakan aja, tidak ada ukuran yang jadikan patokan.
  • Proses pembuatan kontruksi kolam ini, di bagian dasar bawah kolam harus dibuat agak miring dari arah masuk air ke arah keluarnya air kolam. Tujuannya agar memudahkan kamu saat menguras bersih kolam ikan lele.
  • Kamu juga harus membuat parit ditengah kolam untuk memudahkan saat proses panen ikan.
  • Setelah selesai, diamkan bebeapa hari sampai kolam ini benar – benar kering.

Pengeringan Kolam Beton

Setelah kamu pastikan kolam beton kering, kamu terlebih dulu harus sterilisasi kolam tersebut. Cara di kolam tembok dalah mengisi air kolam sebanyak setengah dari tinggi kolam dan masukkan beberapa batang pelepah pisang.

Biarkan pelepah pisang itu mengapung diatas kolam beton sampai membusuk. Proses sterilisasi ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu sampai benar – benar membusuk.

Tujuan dari sterilisasi ini adalah untuk menghilangkan racun dan zat kimia yang terkandung di dalam kontruksi kolam tersebut. Jika tidak dilakukan hal ini, ikan lele akan merasakan kepanasan dan berujung pada kematian.

Pemupukan Kolam Beton

Setelah pelepah pisang membusuk, kamu bersihkan keseluruhan kolam betonnya. Kemudian kamu bisa menaburi dasar kolam beton dengan pupuk organik, seperti pupuk kompos, kotoran kambing sapi dan campur dengan tanah.

Pemupukan kompos ini bertujuan agar menyiapkan pakan alami untuk ikan lele, seperti cacing – cacing kecil. Tanah adalah media utama untuk pertumbuhan plankton ditambah lagi dengan pupuk kompos alami.

Pemupukan ini juga berfungsi untuk membunuh bibit – bibit penyakit di kolam beton dan meningkatkan pH tanah. Kamu bisa taburkan pupuk kompos alami ke dasar kolam dengan ketinggian sekitar 10 sampai 15 centimeter.

Pengisian Air Kolam

Setelah kolam beton sudah kamu pupuk, kolam bisa kamu isi dengan air setinggi 30 centimeter dan diamkan sekitar 3 hari. Selama air didiamkan, pastikan juga kolam beton ini mendapat sinar matahari langsung.

Tujuannya agar perkembangbiakkan plankton dan biota air lebih banyak lagi. Sudah selesai 3 hari, kamu tambahkan lagi ketinggian airnya. Tinggi dari air kolam sekitar 90 sampai 100 centimeter, tergantung kondisi kolam kamu ya.

Simak Juga : Cara Budidaya Gurame Soang

Setelah itu biarkan lagi selama 3 hari, kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman eceng gondok ke dalam kolam. Setelah itu barulah kamu bisa menebar benih – benih ikan lele ke dalam kolam beton.

Kolam Tanah

Kolam tanah adalah tempat budidaya ikan lele yang mana dinding dan lantai kolam ini tidak dialasi dengan apapun. Cara membuat kolam tanah ini adalah menggali tanah dengan kedalaman dan ukurannya menyesuaikan dengan lahan kamu.

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan kondisi lingkungan di sekeliling lahan ini, tekstur tanahnya, ketersediaan air tanah dan lainnya lagi. Proses pembuatan kolam tanah ini ada cara dan teknik tersendiri, bukan dengan asal – asalan.

Karena kondisi kolam akan menentukan hasil akhir atau panen dari ikan lele. Perlu kamu ingat, tidak semua jenis tanah cocok dan baik untuk dijadikan kolam. Jenis tanah liat yang berpasir adalah salah satu jenis tanah yang paling baik untuk dijadikan kolam.

Tanah liat berpasir ini memiliki tekstur yang padat serta kedap air, sehingga air kolam tidak mudah untuk surut dan meresap ke tanah. Maka dari itu, kamu harus teliti dalam memilih lahan untuk dijadikan kolam tanah.

Cara Membuat Kolam Tanah

Untuk ukuran kolam tanah sendiri tidak terlalu lebar agar memudahkan kamu mengontrol dan mengelolanya.

  • Idealnya untuk ukuran kolam tanah adalah 9 sampai 12 meter persegi.
  • Panjang dan lebar ukuran kolam tanah menyesuaikan dengan kondisi lahan kamu, ukuran nya sekitar 3 X 3 meter, 2,5 X 4 meter, atau 2 X 5 meter.
  • Untuk kedalaman kolamnya bisa kamu buat lebih dari 1 meter ya.
  • Cara membuat kolam tanah adalah dengan cara digali. Tanah galian ini digunakan membuat tanggul. Sebisanya tanggul dibuat sedikit lebih lebar agar kuat dan tidak mudah erosi, dan mampu menahan beban air di dalam kolam.
  • Buat salah satu sisi tanggul dekat dengan parit pembuangan air kolam. Saluran pembuangan ini bisa kamu buat dengan pipa paralon. Tinggi dari salurannya menyesuaikan dengan kolam yang sudah kamu buat.

Pengeringan Kolam Tanah

Setelah kolam tanah selesai kamu buat, kolam harus kamu keringkan dulu. Hal ini bertujuan untuk mematikan organisme pathogen yang bisa menyebabkan penyakit pada benih – benih ikan lele.

Proses pengeringan ini tergantung pada cuaca, bisa memakan waktu sekitar 5 sampai 10 hari. Setelah itu kamu gali 10 centimeter permukaan kolam. Tujuannya agar tanah dasar kolam menjadi gembur dan berlumpur.

Pengapuran dan Pemupukan Kolam Tanah

Saat pengapuran kamu bisa menggunakan kapur dolomit sebanyak 10 sampai 50 gram per meter persegi dan menyesuiakan dengan pH tanah.

Tujuan dari pengapuran pada kolam tanah adalah untuk menyeimbangkan pH kolam dan bermanfaat untuk mengurasi organisme pathogen di dalam tanah. Taburkan kapur secara merata ke dasar kolam, dan campur kapur dengan tanah.

Simak Juga : Jenis Ikan Mas Konsumsi

Setelah 5 sampai 7 hari pengapuran, lanjut taburi kolam dengan pupuk alami, seperti kotoran sapi atau kotoran ayam. Pemberian pupuk ini untuk menyuburkan dasar kolam tanah agar tumbuh pakan alami seperti cacing tanah.

Pengisian Air Kolam

Untuk tahap akhirnya pengisian air kolam bisa dilakukan secara bertahap. Pertama kali untuk selesai pemupukan dan diamkan selama seminggu sampai warna air kolam berubah menjadi kehijauan. Tandanya plankton sudah ada di dalam kolam.

  1. Pemilihan Benih Terbaik

Benih atau pun bibit adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya ikan lele. Karena risiko untung dan rugi yang kamu terima nanti tergantung dari kualitas bibit atau benih ikan lele yang kamu pilih.

Sekarang ini cukup banyak para penjual bibit atau benih ikan lele. Ada berbagai macam jenis, seperti ikan lele dumbo, lele local lele sangkuriang dan juga lele phyton. Mesti banyak jenisnya, cara sederhana kualitas benih terbaik adalah dari pergerakan bibit ikan lele.

Ada beberapa ciri – ciri yang wajib kamu ketahui untuk memilih benih terbaik ikan lele, simak dibawah ini ya :

Benih Berasal dari Budidaya Benih Ikan Lele

Hal ini sangat menjadi alasan utama, karena kualitas dari benih akan terjaga jika hasil murni dari budidaya benih ikan lele. Benih mengalami proses pemeliharaan intensif selama berada di tempat budidaya.

Bibit dari sini juga berasal dari latar belakang indukan terbaik. Tentunya kamu tidak perlu kuatir dan ragu dengan kualitas keturunannya. Para peternak benih ikan lele sudah tahu dan mahir bagaimana tetap menjaga dan menjamin kualitas benih ikan lele.

Gerakan Benih Ikan Lincah

Jika kamu melihat benih ikan lele yang geraknya sangat lambat, jangan kamu pilih ya sudah pasti bakalan jelek hasilnya. Namun jika kamu susah menangkap benih ikan lele karena gerakannya lincah banget, nah langsung pilih aja karena ini sangat bagus.

Intinya semakin lincah benih ikan berenang, maka semakin bagus juga hasil dari benih ikan tersebut dan begitu pula sebaliknya.

Fisik Benih Harus Sempurna

Setelah gerakan benih ikan lele yang lincah, namun ada cacat dibagian tubuh seperti lecet atau yang lainnya, jangan kamu pilih ya. usahakan kamu pilih benih yang kondisi badannya mulus dan warnanya sama.

Simak Juga : Ikan Patin – Habitat, Penyebaran, Perkembangbiakan dan Cara membudidayakannya

Morfologi badan benih seimbang, mulai dari kepala sampai ke badan. Kulitnya juga cerah dan mengkilat tidak pucat. Kesempurnaan fisik benih ikan ini menentukan bentuk fisiknya saat panen nantinya.

  1. Penebaran Bibit

Lakukan penebaran bibit secara teliti, agar bibit terhindar dari stress dan berujung kematian. Lakukan cara – cara penebaran bibit yang benar. Simak dibawah nih:

Pilih benih yang mau ditebar

Pastikan benih berasal dari indukan yang kualitasnya bagus, seperti lele jenis sangkuriang. Ukuran benih yang seragam. Kondisi fisik benih yang sempurna dan tidak ada yang cacat.

Waktu Penebaran Bibit

Waktu yang tepat untuk menebar bibit ikan lele adalah saat pagi jam 8 sampai 9 pagi, atau bisa juga sore jam 4 sampai 5 sore. Waktu ini untuk menghindari suhu yang panas karena paparan sinar matahari.

Cara Penebaran

Ada baiknya lakukan adaptasi bibit dengan kondisi kolam. Hal ini mengingat kondisi media angkut bibit yang berbeda dengan kondisi kolam nantinya. Perubahan suhu, pH dan kondisi bisa membuat bibit stress.

Proses adaptasi ini bisa kamu lakukan dengan cara membiarkan wadah bibit mengapung diatas kolam selama 15 menit. Tujuannya untuk menyesuaikan suhu air di dalam wadah dengan air didalam kolam. Jika sudah sesuai kamu bisa pelan – pelan meletakkannya.

  1. Pemeliharaan

Setelah kamu melewati beberapa langkah diatas tadi, saatnya kamu merawat dan memelihara ikan lele sampai siap panen. Ada beberapa cara pemeliharaan yang harus kamu perhatikan dengan detail.

Pengelolaan Air

Kondisi air kolam menjadi salah satu fakto penentu hasil panen ikan lele. Sumber air tawar dengan melihat suhu air, debit air, pH, tingkat kekeruhan air kolam, dan ketersediaan pakan alami di kolam seperti plankton.

Pengelolaan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan ikan lele. Hal ini berkaitan dnegan perkembangan dari hama dan juga penyakit yang dapat menyerang ikan – ikan lele di kolam kamu.

Pemberian Pakan

Mengatur waktu pemberian pakan pada ikan lele adalah salah satu solusi terbaik untuk membiasakan ikan lele makan sesuai dengan jamnya. Kamu bisa memberikan pakan 3 kali sehari, yaitu pagi hari, siang dan sore atau malam.

Persiapan Pemberian Pakan Ikan Lele

Jika kamu sudah punya jadwal teratur pemberian pakan ke ikan – ikan lele, selanjutnya adalah kamu harus tahu ukuran lele di dalam kolam. Karena ini akan menyesuaikan dengan pelet yang harus diberikan.

Sebelum menebar pakan pelet, usahakan kamu basahi dulu pakan pelet agar mengembang. Karena ikan lele termasuk jenis ikan yang agresif pada makanan. Untuk meminimalisir luka diantara ikan – ikan.

Pencegahan Hama

Hama adalah gangguan yang datang dari organisme besar yang sifatnya pemangsa atau predator. Hama untuk ikan lele biasanya adalah musang, ular dan biawak. Katak juga menjadi hama untuk benih – benih ikan lele.

Hama yang dikelompokkan sebagai pengganggu ikan lele adalah belut. Belut ini sangat rentan sekali dengan kolam tanah. Hama belut ini bisa membuat lubang di sekitar kolam tanah yang tentunya mengganggu ikan – ikan yang ada di kolam.

Cara menanggulangi kolam dari serangan hama adalah membuat pagar yang mengelilingi kolam, membuat jaring di saluran pembuangan dan saluran masuk air ke kolam, selalu tutup atas kolat dengan paranet.

  1. Masa Panen

Nah panen ini adalah hal yang sangat ditunggu oleh kalian. Untuk budidaya ikan lele biasanya panen dapat dilakukan setelah ikan berumur 50 sampai 60 hari, sesuai dengan pakan yang diberikan.

Namun kadang waktu panen tidak selalu tepat dan sesuai dengan perkiraan yang sudah kita siapkan. Nih beberapa tips untuk bisa lakukan panen tepat waktu atau cepat panen sesuai dengan perkiraan kamu.

  • Jangan biarkan kolam ikan terlalu padat, usahakan 100 ekor ikan di kolam ukuran per meter persegi.
  • Selalu menjaga kualitas air. Selalu mengganti air jika diperlukan 2 minggu sekali.
  • Pilih juga bibit dari kualitas indukan yang paling bagus.
  • Berikan pakan ikan lele teratur sesuai dengan jadwal yang biasa kamu lakukan.
  1. Pemasaran

Setelah melewati masa panen ikan lele, sekarang yang kamu lakukan adalah memasarkan ikan lele ke pasaran. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, seperti :

  • Promosi melalui sosial media dan di internet
  • Menawarkan ikan lele ke para pedagang makanan pecel lele
  • Melakukan penawaran dengan supplier di pasar
  • Cari dan kerjasama dengan produsen makanan yang berbahan dasar lele
  • Menjalin kerjasama dengan para pengepul
  • Kamu bisa melakukan proses pembuatan olahan sendiri dengan bahan dasar lele
  • Menjalin kerjasama dengan rumah makan atau pun restoran
  • Bekerjasama dengan supermarket atau pasar swalayan.

Analisa Keuntungan Budidaya Ikan Lele

Saat menjalankan usaha tentu yang sangat kita inginkan adalah keuntungan yang banyak dari apa yang sudah kita jalankan selama ini. Begitu juga halnya dengan budidaya ikan lele, kita bisa melakukan analisa keuntungan dan presentasi omset dari budidaya ikan air tawar ini.

Perkiraan harga jual ikan lele. Yuk kita hitung dengan cara menghitung biaya pakan di bagi hasil panen, seperti ini :

  • Biaya pakan (400 kilogram : 500 kilogram) hasil panen
  • Dengan harga jual ikan lele rata – rata Rp 17.000 per kilogram
  • Hasil panen 500 kilogram, harga satuan Rp 17.000 perkilo, dengan total keseluruhan pendapatan sekitar Rp 8.500.000 untuk sekali panen.

Ikan lele menjadi salah satu olahan makanan yang sangat populer di semua kalangan masyarakat di Indonesia. Selain cita rasa yang cukup memanjakan lidah, ikan lele juga kaya akan manfaat dan khasiatnya untuk kesehatan tubuh.

Tak heran jika budidaya ikan lele sekarang sangat digandrungi oleh sejumlah kalangan. Melihat peminat dan konsumen dari ikan ini cukup banyak. Tentunya menjadi prospek usaha bisnis yang sangat menjanjikan dengan modal biaya yang cenderung ramah dikantong.

Leave a Comment