Cara Budidaya Belut Dalam Drum Bekas Yang Menguntungkan

Belut salah satu jenis ikan yang memiliki protein sangat tinggi. Rasanya yang amat gurih, membuat dirinya disukai banyak orang. Biasanya digoreng dijadikan lauk bersama nasi, dimakan dengan sambal dan lalapan. Salah satu olahan keripiknya, juga disukai halayak. Cara hidupnya banyak ditemukan pada rawa-rawa berlumpur serta berair, persawahan, pesisir pantai, atau bahkan dibudidayakan sendiri juga bisa. Misalnya di dalam sebuah drum besar. Tertarik mencoba? Berikut langkah-langkahnya!

  1. Menyiapkan Bibit

Bibit belut merupakan faktor kunci keberhasilan dalam membudidayakannya. Adapun ciri-ciri yang bagus adalah :

–          Masih aktif dan lincah, saat dipegang langsung bergerak

–          Ukurannya sekitar 10-12 cm

–          Sama ratakan bibit bila hendak dibudidayakan

  1. Persiapan Lokasi

Meski akan dibudidayakan lewat drum saja, tapi faktanya tetap membutuhkan lokasi tepat untuk meletakkan. Tempat yang ideal, bisa di samping atau di belakang rumah tepatnya di pekarangan. Mengenai luasnya, dapat disesuikan dengan jumlah drum yang digunakan.

Penataan drum ada dua cara. Pertama tegak lurus, tapi belut tak bisa bergerak bebas. Yang kedua direbahkan, akan tetapi memerlukan penyangga di kiri kanannya supaya bisa tegak berdiri.

  1. Persiapan Drum

Bila lokasi telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yakni persiapan drum. Pilih drum bersih jika ada. Namun bila tak ada, bekas juga tak masalah asal dibersihkan dengan benar. Apalagi kalau pernah dipakai untuk wadah zat berbahaya. Karena itu harus diteliti dengan benar.

Sobek bagian atas, jika hendak ditegakkan, atau iris melebar bagian samping, jika hendak direbahkan. Kemudian cuci bersih, lalu dikeringkan selama 2-3 hari.

  1. Menyiapkan Media Tumbuh

Karena belut tempat hidupnya di rawa-rawa berlumpur, maka seharusnya saat membudidayakannya, diusahakan menyamai habitas asli. Dan berikut media yang bisa dipakai, bersama ukuran yang digunakan.

  • Jerami

Diletakkan pada dasar drum sebagai alas, setinggi 50 cm

  • Mikroorganisme Starter

Ukurannya 1 liter/drum

  • Pupuk kandang dan tanah humus

Masing-masing dengan ketebalan 5 cm

  • Pupuk TSP

Sebanyak 5 kg/per drum

  • Air

Berikan air setinggi 20 cm lalu diamkan selama 2 minggu

  1. Penebaran Bibit

Setelah semua siap, kemudian masukkan bibit belut. Ada dua metode yang dipakai.

  • Dimasukkan secara bersama-sama, antara bibit betina dan jantan dengan perbandingan 2:1
  • Tanpa ditakar, dan tanpa menghitung benih diletakkan bersamaan
  1. Pemberian Pakan

Soal pemberian pakan, ditakar dari bobot belut saat dimasukkan ke drum, yakni sekitar 5-20% dari bobot belut tersebut. Sore hari adalah waktu yang tepat untuk memberi mereka pakan. Sebab pada waktu itu, belut sedang berkeliaran mencari makanan.

Pakan belut terdiri dari : Bekicot, seranggan kecil yang telah dipotong-potong, cacing ataupun kecebong. Di samping itu perlu pula diberikan vitamin, supaya belut sehat dan doyan makan, pertumbuhannya juga bagus.

  1. Sanitasi

Yang dimaksud di sini yaitu kualitas air untuk merawat belut. Gantilah air secara berkala, karena air juga dapat kotor oleh kotoran belut sendiri dan juga sisa-sisa makanan yang tercecer. Melalui drum yang telah dilubangi sebelumnya, ketika akan membuat tempatnya dulu, buang yang telah kotor lalu ganti dengan yang baru. Jangan lupa untuk menanam tanaman air sebagai tempat berteduh belut dari sinar matahari.

  1. Penyakit Belut

Meski bila diperhatikan secara sepintas, membudidayakan belut itu sangat mudah, tapi faktanya beberapa penyakit juga wajib diwaspadai. Misalnya infeksi jamur pada kulit yang terluka sebab gesekan dengan temannya, bercak, memar pada sirip, kepala dan badan. Selain itu parasit pada sirip yang menjuntai, lender yang berlebihan, bintik putih juga pernapasan tak normal, menjadi hal-hal yang harus diwaspadai oleh peternak. Cara mengatasinya yakni cukup dengan meletakkan gedebog pisang yang sudah layu ke dalam drum, untuk menangkal jenis penyakit tadi.

  1. Pemanenan

 Sebelum melakukan pemanenan, sediakan dulu alat-alatnya seperti : Ember, jaring atau sesar, baskom, Styrofoam, timbangan dan sebagainya. Caranya alirkan air dalam kolam pada lubang pembuangan, dan bersihkan lumpur terlebih dahulu, lalu belut diserok atau ditawu. Kemudian dimasukkan ke dalam ember, ditimbang sebelum dijual ke pengepul/pedagang.

Leave a Comment