Tips Beternak Parkit untuk Pemula Agar Berhasil

Tips Beternak Parkit untuk Pemula – Parkit disukai karena penampilan dan warna bulunya yang menarik. Jika rajin dilatih, parkit juga memiliki kemampuan menirukan suara serta melakukan berbagai atraksi. Daya tarik lainnya adalah parkit mudah diternak dan tidak merepotkan dalam perawatannya. Berikut tips beternak parkit untuk pemula.

Ternak parkit bisa menjadi usaha yang cukup menjanjikan, karena spesies burung ini selalu ada peminatnya. Selain dipelihara untuk rumahan, parkit juga kerap dicari untuk masteran maupun dilatih atraksi. Walaupun tidak sepopuler lovebird, namun parkit juga kerap dilombakan di beberapa daerah.

Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan sebelum pemula memulai usaha ternak parkit, terutama agar proses penangkaran bisa berlangsung lancar dan tanpa gangguan. Tahap tersebut terdiri dari pemilihan indukan, penjodohan, dan penangkaran.

Pemilihan indukan

Pilih sepasang indukan yang terdiri dari burung jantan dan betina yang sudah siap kawin. Ciri-ciri indukan yang sudah siap kawin bisa dikenali dari perilaku dan ciri-ciri fisik, yaitu:

  • Parkit dewasa jantan dan betina bisa dibedakan dari warna hidung atau ceresnya. Parkit jantan memiliki cere berwarna biru, sedangkan betina cenderung putih.
  • Adapun parkit betina yang sudah siap kawin biasanya terjadi perubahan warna pada cerenya, dari yang tadinya putih berubah warna menjadi kecoklatan atau lebih kusam.
  • Saat burung parkit mulai tertarik pada pasangannya, maka ia akan cenderung menggeleng-gelengkan kepala disertai dengan bola mata yang mengecil saat melihat calon pasangannya.

Perbedaan parkit jantan (kanan) dengan betina dilihat dari warna cere / hidung

Setelah mendapatkan calon indukan yang sesuai, langkah berikutnya adalah menyediakan lokasi dan tempat untuk berkembang biak. Siapkan kandang ternak berukuran sedang, bisa menggunakan kandang batere maupun aviary yang dilengkapi dengan kotak sarang atau glodok.

Tahap penjodohan

Proses penjodohan dimulai dengan saling mendekatkan burung jantan dan betina yang berada dalam masing-masing sangkarnya. Posisi tenggeran dibuat sejajar, tujuannya agar kedua burung bisa saling berdekatan. Jika terlihat mulai akrab dan mau tidur berdampingan, saatnya kedua burung dipindah ke kandang ternak.

Tahap penangkaran

Selama proses penangkaran, burung indukan diberikan pakan yang kaya nutrisi namun tidak terlalu berlebihan. Pakan yang dianjurkan adalah milet, terutama yang sudah terjamin kualitas dan kandungannya seperti Milet Kristal. Milet ini sangat baik dikonsumsi burung parkit yang akan diternak karena diracik dengan aneka bahan yang kaya manfaatnya. Selain milet, sediakan pula sayuran hijau untuk melengkapi kebutuhan gizinya.

Untuk mendukung proses penangkaran dan menjaga kondisi indukan, tambahkan multivitamin  yang dicampurkan ke dalam air minumnya. multivitamin mengandung bahan-bahan yang sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi, stamina dan daya tahan burung sepanjang hari. Untuk burung indukan, vitamin ini juga sangat berguna untuk mengontrol birahi, sehingga indukan tidak saling menyerang dan lebih cepat kawin dan berbiak.

Setelah indukan terpantau kawin, dalam waktu kurang lebih dua minggu, parkit betina akan mulai menyusun sarang dan bertelur. Pada saat inilah, lingkungan dan kandang ternak harus dibuat lebih aman dan nyaman terutama agar tidak mengganggu proses pengeraman yang umumnya berlangsung selama 2-3 minggu.

Lanjutkan proses tersebut sampai telur berhasil menetas dan indukan merawat anak-anaknya hingga dewasa. Yang paling penting dan harus diperhatikan adalah selalu menyediakan pakan yang bermutu . Dengan demikian, proses ternak parkit akan menjadi lebih mudah dan berlangsung lancar sampai anakan burung bisa dipanen.

Demikian tips singkat ternak parkit untuk pemula.

Semoga bermanfaat

Leave a Comment