9 Fakta Tari Topeng Cirebon dan Sejarahnya [Lengkap]

Kalau dengar nama Tari Topeng, pasti kalian bakalan menebak kalau tarian ini berasal dari Betawi. Ya kan? Penulis pun juga demikian. Tapi ternyata salah. Hehe. Tari Topeng ini berasal dari Cirebon. Itu tu Kota Udang.

Para penarinya identik dengan mengenakan property tarian berupa topeng. Nggak kelihatan deh wajah asli penarinya. Ya, emang demikian tampilannya. Cocok buat penari yang belum PD, hehe.

Eh tapi tarian ini juga terkenal di Indramayu lho. Ditarikan oleh satu orang biasanya, tapi juga bisa ditarikan lebih banyak penari. Tari Topeng ini adalah tarian yang sangat kental dengan nuansa Parahyangan. Kalian bisa lihat dari tema tarian.

Sejarah

Nah, kalau untuk sejarahnnya berawal dari pengenalan tarian ini oleh Prabu Panji Dewa dari kerajaan Jenggala ke Cirebon. Beliau mengenal Tari Topeng ini dari seniman jalanan asal Jawa Timur dan ternyata Tari Topeng ini sudah eksis di Jatim sejak abad ke 10 sampai 16 Masehi.

Tapi pada saat di Jatim belum bernama Tari Topeng. Nama Tari Topeng ini kemudian tercetus saat sudah berkembang di Cirebon. Bahkan tarian ini juga tak luput sebagai saksi perkembangan Agama Islam di Indoneisia.

Sunan Gunung Jati adalah salah satu wali Allah yang ikut mengembangkan Tari Topeng ini sebagai media dakwah karena karakter-karakter pada topeng yang mewakili perjalanan kehidupan manusia di dunia.

Bersama dengan Sunan Kalijaga mengembangkan Tari Topeng ini untuk menyebarluaskan ajaran Agama Islam. Kesempatan besar bagi para wali untuk mempengaruhi abdi keraton dan semua yang ada dalam keraton untuk menganut agama Islam lewat pertunjukkan tarian Topeng Cirebon ini.

Usut punya usut, saat pemerintahan Cirebon dipimpin oleh Sunan Gunung Jati ada pemberontak yang datang. Dia adalah Pangeran Welang dari Kerajaan Karawang yang datang ke kerajaan Cirebon.

Pangeran Welang memiliki senjata Curug Sewu yang sangat sakti, sehingga Sunan Gunung Jati nggak bisa mengalahkan. Namun tidak menyerah begitu saja, untuk menyelamatkan Cirebon, Sunan Gunung Jati menawarkan jalan diplomasi sebagai jalan perdamaian. Pangenan Welang pun menerima.

Diplomasi kesenian tepatnya, jalan keluar yang diambil oleh Sunan Gunung Jati. Nah, Tari Topeng inilah yang ditampilkan. Eh saking terpesonanya dengan penarinya yang cantik, Nyi Mas Gandasari, Pangeran Welang pun jatuh hati dan menyerahkan senjata saktinya itu kepada pujaan hati.

Simak Juga : Tari Merak – Sejarah, Keunikan, Fungsi, Kostum, Gerakan & Makna

Inilah kesempatan emas bagi Sunan Gunung Jati untuk menaklukkan Pangeran Welang dengan mengajaknya masuk Islam. Nah sejak saat itulah lahir Tari Topeng Cirebon dan Pangeran Welang berganti nama menjadi Pangeran Graksan.

Makna

Seperti yang sudah di ulas sebelumnya, kalau Tari Topeng ini memang memiliki beberapa jenis. Maksudnya lebih kepada jenis topeng yang dipakai. Untuk itulah makna yang ingin disampaikan pun berbeda-beda berdasarkan pada tema tarian.

Berikut adalah 5 jenis topeng beserta maknanya yang perlu kalian ketahui:

  1. Topeng Panji

Makna yang ingin disampaikan dari tema topeng yang satu ini adalah tentang kesucian manusia yang baru lahir. Nah penggambarannya adalah pada topeng putih yang dipakai.

  1. Topeng Samba

Bisa dibilang jenis-jenis topeng ini memiliki alur atau siklus kehidupan manusia. Setelah Topeng Panji yang menggambarkan manusia yang baru lahir ( bayi ) sekarang jenis yang kedua ini menggambarkan anak-anak.

Manusia yang berada dalam fase anak-anak memiliki kehidupan yang berwarna. Tanpa beban dan waktunya banyak dihabiskan untuk bermain dan mencoba hal baru. Pokoknya temanya menyenangkan.

  1. Topeng Rumyang

Setelah fase menjadi anak-anak sudah cukup, maka selanjutnya manusia akan menjadi remaja. Masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Banyak hal baru yang dialami dan pastinya bermakna tentang pencarian jati diri.

  1. Topeng Tumenggung

Topeng merah yang dipakai oleh penarinya tersebut menggambarkan kehidupan manusia ketika mereka sudah dewasa. Topeng tersebut memiliki makna akan ketegasan dan kewibawaan sebagai seorang dewasa dalam menjalani kehidupan.

Simak Juga : 9 Pakaian Adat Maluku, Gambar dan Penjelasannya [Lengkap]

  1. Topeng Kelana

nah kalau untuk jenis topeng yang satu ini memiliki makna tentang keserakahan manusia. Sebagai pengingat bahwa di dunia ini ada sifat serakah yang akan menghancurkan segalanya.

Kelima jenis topeng tersebut dirangkum dengan nama Topeng Panca Wanda. Biasanya akan diawakan semua secara berurutan dalam pementasan Tari Topeng. Tapi ada juga yang diambil salah satu tema.

Untuk makna yang kaitannya sebagai media dakwah, ada 3 makna penting didalamnya, yakni:

  • Makna ma’rifat, yakni makna yang sudah diatur dalam kehidupan beragama dan manusia harus taat beragama.
  • Makna Tarekat yang menggambarkan sifat dan tingkah laku manusia di dunia
  • Makna Syari’at yang berhunhna dengan tantangan dalam kehidupan. Mnausi harus mencoba dan melewatinya, jangan menghindar atau pun menyerah.

Makna yang disampaikan dalam Tari Topeng ini memang sangat menyentuh semua lini kehidupan manusia di dunia ini. Kalian bisa melihat dari gerakan-gerakannya dan juga karakter topengnya.

Ada makna pendidikan, agama, social, budaya, dan semua hal di dunia ini disampaikan oleh penari Topeng. Sebuah tarian yang benar-benar tarian yang bermanfaat. Bukan hanya sekedar ditarikan.

Fungsi

Fungsi awal dari Tari Topeng ini adalah sebagai tarian keratin, di mana hanya bisa ditampilkan di dalam lingkungan keraton. Seraya menari, para penari juga menyiratkan gerakan yang syarat akan makna untuk menyebarkan agama Islam.

Peran Sunan Gunung Jati sangat penting dalam fungsi tersebut. Hampir di semua acara keraton ada pertunjukkan Tari Topeng. Kelima topeng pun dipakai sebagai pelengkap makna yang ingin disampaikan.

Simak Juga : 5 Pakaian Adat Papua, Gambar dan Penjelasannya [Lengkap]

Namun kemudian Tari Topeng ini pun bisa ditampilkan di luar keraton. Bisa ditampilkan di sekolah-sekolah pas ada acara, di acara festival seni, acara adat, dan lain-lain.

Bahkan Tari Topeng ini wajib ada saat Cirebon nduwe gawe, karena sudah dicetuskan sebagai tarian khas Cirebon. Kini Tari Topeng ini sudah mendunia dengan keunikan dan kekhasannya.

Pola lantai

Pola lantai yang digunakan dalam Tari Topeng ini adalah pola setengah lingkaran. Itu kalau jumlah penarinya banya, bisa langsung di atur. Tapi saat penarinya hanya satu pun juga lebih mudah pola lantainya.

Penari dalam Tari Topeng ini bergerak dengan tempo campuran. Di mulai dari tempo yang pelan pada babak Topeng Panji dan sampi ke babak yang bertempo cepat pada babak topeng Kelana. Pola lantainya pun harus disesuaikan.

Berikut ada 4 faktor yang mempengaruhi pola lantai Tari Topeng ini, yaitu :

  • Topeng Gede

Dalam tampilan ini, para penari harus memakai semua jenis topeng, sehingga pola lantainya akan lebih banyak. Selanjutnya selain personel penari, ditambah dengan beberapa peran yang memainkan babak jantuk dan lakonan yang ditampilkan di awal dan akhir tarian.

  • Topeng Alit

Kata “ alit “ berasal dari Bahasa Jawa yang artinya “kecil”, maka penyajiannya akan berbeda dengan Topeng Gede. Di mana jumlah penarinya dibatasi dari 5 orang sampai maksimal 7 orang. Tidak ada peran tambahan, namun banyak peran ganda.

  • Pagelaran Komunal

Pola lantai yang dibuat pun akan lebih ribet dan panjang karena pagelaran Tari Topeng ini bisa sehari semalan. Akan ada tambahan personel tiba-tiba karena pertunjukkan ini skalanya besar. Biasanya ditampilkan di acara-acara umum yang penontonnya banyak.

  • Pagelaran Individual

Berarti dimainakn oleh satu orang penari saja. Keseringan akan ditampilkan di acara hajatan. Pola lantainya menyesuaikan area/ paggung yang disediakan.

  • Pagelaran bebarengan

Kalau yang in, pola lantainya bakalan lebih rumit, karena setiap tempat berbeda-beda kondisinya. Di mana pada jenis pagelaran ini, penari akan di arah keliling desa.

Dulunya pagelaran ini dilakukan ketika di wilayah tersebut sedang kekeringan, maka para penari akan di arak ke tempat yang sumber airnya melimpah.

Kostum & Property

Kostum yang dipakai oleh penari Tari Topeng ini sangat khas. Bukan pakaian adat Cirebon lho ya, tapi memang pakaian yang khusus lengakap dengan aksesorisnya. Beberapa diantaranta adalah penggunaan kain ules yang dipakai di telapak tangan seperti sapu tangan.

Celananya disebut dengan Sontog dan dilapisi sinjang di bagian luar. Sinjang atau kain jarik yang digunakan menggunakan motif batik khas Cirebon, yakni motif Megamendung.

Nah untuk bajunya dinamakan Baju Kuntung dengan warna dasar berwarna merah. Nah untuk di bagian kepala, penari Topeng mengenakan mahkota yang di beri nama Sobrah. Nah sobrah inilah yang dibuat match dengan semua gaya topeng.

Property topeng menjadi property yang utama. Ada banyak pilihan karakter sesuai dengan babaknya dan tema dari tarian. Selain topeng, property yang lainnya adalah selendang. Namun lebih ke kostum wajib sih ya. Biasa disebut sampur.

Gerakan

Terkait dengan gerakan dalam Tari Topeng ini, maka kalian flashback lagi dengan macam-macam topeng yang dipakai, yakni setiap peran atau karakter topeng memiliki makna sendiri-sendiri yang ingin disampaikan.

Makna dari setiap karakter tersebut akan berpengaruh pada gerakan tarinya. Seperti pada saat penari memakai Topeng Panji, maka gerakan yang akan ditampilkan adalah gerakan yang bertempo lambat karena menggambarkan gerakan bayi yang halus.

Berbeda lagi saat babak topeng Samba yang menggambarkan anak-anak, maka gerakan yan ditampilkan adalah gerakan yang bertempo cepat. Penari akan bergerak dengan lebih aktif karena menggambarkan anak-anak yang bermain.

Kalau pada Topeng Rumyang, akan ada gerakan yang diulang-ulang karena menggambarkan proses kehidupan remaja yang sedang beradaptasi. Setelah itu, Topeng Tumenggung yang gerakannya lebih mantap.

Puncak dari gerakan Tari Topeng adalah pada Topeng Kelana. Di mana gerakan pada babak ini sangat aktif, melebihi keaktifan dalam babak Topeng Panji. Penari akan bergerak super lincah di sini.

Keunikan:

  1. Pewarisan dari generasi ke generasi

Inilah salah satu keunikan dari Tari Topeng ini, di mana penari yang sudah tua harus mengajari penari yang lebih muda. Mereka harus mewariskan Tari Topeng yang sudah dikuasainya ke anak cucu, tetangga, saudara, murid, dan semua orang yang lebih muda.

Tujuannya jelas banget ya, yakni untuk melestarikan tarian khas Cirebon ini agar tidak punah begitu saja karena keacuhan generasi muda. Seperti yang sudah dilakukan oleh Mimi Rasinah.

Beliau mengajarkan semua anak cucunya untuk bisa menari Topeng. Sampai beliau pun membuka sanggar khusus di rumahnya. Walaupun beliau sudah meninggal sejak tahun 2010, tetapi sanggarnya masih eksis sampai sekarang.

  1. Gemulainya gerakan tubuh dan tangan

Kalian pasti udah hafal banget kan dengan gerakan-gerakan pada Tari Topeng ini. Soalnya memang didominasi oleh gerakan tangan dan gerakan tubuh, lenggak-lenggok gerakan pinggang dan pinggul.

Nah itulah yang dijadikan keunikan tersendiri bagi Tari Topeng ini. Gerkana tangan dan tubuh saling melengkapi satu sama lain.

  1. Dimainkan satu orang penari

Seperti yang dilakukan oleh Didi Nini Towok yang menarikan Tari Topeng sendirian, tanpa teman. Indah banget deh pokoknya karena memang versi tari ini yang sudah didukung dengan property topengnya.

Walaupun cuma dimainkan oleh satu orang penari saja, tetapi tetap tidak terlihat sepi, karena ada karakter yang kental dari topeng yang dikenakan penari.

  1. Penari bertopeng

Namanya saja Tari Topeng, jadi penarinya memakai topeng. Inilah ciri khas Tari Topeng yang nggak bisa dielakkan lagi. Bukan Tari Topeng namanya kalau nggak pakai property topeng.

Ada 5 topeng yang wajib dipakai oleh penari saat tampil yakn Topeng Panji, Topeng Samba, Topeng Rumyang, Topeng Tumenggung, dan Topeng Kelana.

  1. Diiringi kendang dan rebab

Dua alat musik tersebut wajib ada saat ada pertunjukkan Tari Topeng. Suara kendanga akan diikuti oleh gerakan penari dalam setiap pukulannya. Suara rebab pun akan melengkapi sehingga membuat tarian ini sangat indah.

Rebab menjadi alat musik yang berbau Islami, karena memang Cirebon dikenal sebagai kota yang menjadi cikal bakal perkembangan Islam terbesar di Indonesia. Makanya Tari Topeng ini memang juga berbau Islami.

  1. Memiliki banyak gaya tari

Penari Tari Topeng memiliki banyak pilihan gaya dalam menari, bukan hanya sekedar menari dan memakai topeng saja. Adapun beberapa gaya tersebut adalah :

  • Gaya Beber yang memang berkembang di desa Beber, daerah Majalengka Jawa Barat. Tarian ini biasa ditampilkan di malam hari sampai subuh.
  • Gaya Brebes yang lahir sejak kepindahan Pangeran Angkawijaya ke daerah Brebes, tepatnya di Losari. Tarian ini sangat kental dengan pengaruh budaya Jawa.
  • Gaya GegesikGaya ini eksis di tahun 1980 sampai dengan tahun millennium, 2000 an. Nama lainnya Tari Topeng Dangdut, karena sudah tercampur dengan gaya aliran musik dangdut.
  • Gaya PalimananSesuai dengan namanya, gaya Tari Topeng ini juga berasal dari daerah Palimanan, Cirebon. Gaya tari ini mirip dengan Gaya Brebes dan campuran juga dengan gaya Gegesik.
  • Gaya CelengTempat Dusun Celeng asal gaya Celeng ini adaah di Kecamatan LohBener Kabupaten Indramayu. Namun yang pertama kali membawakan Tari Topeng dengan gaya ini adalah seorang dalang asal Majakerta bernama Ki Kartam.
  • Gaya Cipunegara
  • Nama lainnya adalah Tari Topeng Menor. Keunikan dari gaya yang satu ini adalah adanya babak pengantar yang menggunakan Bahasa Sunda.
  1. Ada sanggar khusus

Sanggar Mimi Rasinah adalah salah satunya. Sanggar ini khusus untuk mempelajari Tari Topeng sebagai sebuah aksi untuk melestarikan budaya. Tujuannya jangan samapi punah begitu saja.

  1. Tarian ritual saat kekeringan

Dulu, fungsi dari Tari Topeng ini adalah untuk ritual musim kemarau. Orang desa akan pergi ke desa lain yang tidak kekeringan agar desanya segera terlepas dari bencana kekeringan.

  1. Tarian dakwah

Sunan Kalijaga dan Gunung Jati menggunakan Tari Topeng ini sebagai ajang menyebarkan agama Islam di masa lampau. Hal tersebut sangat mendukung eksistensi Cirebon sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Tari Topeng ini sampai sekarang masih sangat eksis pada beberapa macam acara. Didi Nini Towok adalah salah satu seniman yang sering membawakan tarian ini. Bahkan bisa dikatakan sebagai pawing tarian ini dengan kepribadan ganda yang diperankannya.

Dunia pun juga nggak asing dengan Tari Topeng ini, karena Didi Nini Towok sering banget di undang nari di luar negeri. Mereka semua antusias karena Tari Topeng ini memang memiliki sisi keunikan yang menakjubkan.

Mimi Rasinah adalah sang maestro Tari Topeng ini yang sudah puluhan tahun mendalami tarian ini. Beliau memiliki sanggar tari yang khusus mempelajari tarian khas Cirebon ini. Letak sanggarnya di Pekandangan Kota Indramayu.

Kenapa kok hanya Tari Topeng saja yang diutamakan? Ya, karena Tari Topeng ini memiliki banyak jenis. Kaitannya adalah dengan property topeng yang dipakai penari. Beda wajah beda cerita.

Leave a Comment