Kalian tentu sudah pernah mendengar kata itu bukan? sebuah teknik yang sangat terkenal dan efektif untuk menciptakan kebun sendiri dengan tempatyang sempit akan tetapi tak mengurangi hasil seperti pada menanam di lahan biasa.
Jadi, tak perlu berbasa-basi lebih lagi, di bawah ini akan aku jelasnkan detail, apapun yang harus kalian tahu tentang hidroponik. Maka dari itu, jangan lewatkan pemabahasannya ya…
Apa Itu Media Tanam Hidroponik?
Pertama, kalian tentu harus tahu apa sih pengertiannya. Hidroponik atau hydroponic sebenarnya kata yang berasal dari Yunani. Hydro artinya air dan ponos yang bermakna daya.
Sebagian orang mengenal Hidroponik sebagai soilless culture dengan kata lain budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi, hidroponik adalah budidaya tanaman yang mamanfaatkan air tanpa menggunakan tanah, sebagai media tanam atau soilles.
Dalam istilah, bisa diartikan suatu budidaya atau sistem menanam dengan mamakai (memanfaatkan) air, tanpa memakai tanah. Dengan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman.
Kebutuhan air tanaman hidroponik cenderung lebih sedikit bila dibandingkan dengan kebutuhan air pada budidaya memakai media tanah. Hidroponik pakai air malah jauh lebih efisien, sangat cocok diterapkan di daerah yang pasokan airnya terbatas.
Nah, inti dari pengertian itu adalah tanpa menggunakan tanah, yaitu dengan menggunakan alternatif lain berupa air dalam sistem menanam sebuah tumbuhan. Maka tak heran bilateknik ini lebih cocok diterapkan di tempat yang tak terjangkau tanah dan sedikit air.
Kelebihan Hidroponik
Teknologi tentu memiliki banyak sekali keunggulan, termasuk hidroponik ini. Teknik ini memiliki banyak kelebihan daripada dengan media tanah seperti menanam seperti biasaya. Diantara keuntungan itu adalah:
Hemat Tempat
Kenapa kok hemat ruang? Sebab tak harus memakai tanah yang luas. Bahkan dengan metode hidroponik ini, kalian bisa menyusun tenaman dengan berbagai media. Mulai dari paralon, botol bekas, gelas bekas, dan lain-lain.
Tak heran bila teknik ini dinilai sangat pas dan cocok bagi tempat yang sempit.
Anti Hama dan Penyakit
Taukah kalian, kalau menanam pakai teknik ini tak mengharuskan kita memakai pupuk pestisida? Nah, aku beritahu. Kalau kalian pakai teknik ini, tanaman kalian nggak bakal diserang hama dan aman dari penyakit, sebab pakai media non-tanah. Keren bukan?
Simak Juga : Cara Menanam Sirih
Gampang Merawat
Bayangkan, kalian tak pakai media tanah, apakah kalian harus mikirin kesuburan tanah? Nggak perlu bukan. Kalian hanya perlu teknik-teknik sederhana untuk memperbaiki kualitas media hidroponik kalian agar tanaman yang kalian rawat bisa tumbuh dengan baik dan subur.
Kulaitas Tanmaan Bagus dan Tak Kotor
Kalau tanaman harus berinteraksi dengan tanah, maka kotor adalah kepastian. Nah, kalau kalian pakai hidroponik untuk menumbuhkan tanaman kalian, tentu tanaman kalian pasti akan jauh lebih bagus dan tentunya nggak kotor karena tak menyentuh tanah sama sekali.
Panen Jadi Berlipat
Ini paling keren, selain mudah, gampang merawat, kalian bisa dapatkan panen yang berlipat dan cepat kalau kalian pandai dalam menelola tanaman hidroponik kalian. Maka dari itu, kalian jangan berpikir, kalau minimalis hasilnya juga minimalis. No! Bisa jadi malah sebaliknya.
Maka dari itu kalian harus mencoba mempelajari dan mempratikkan metode menanam dengan cara hidroponik ini. Selain hobi tersalurkan, untung kalau kalian berhasil membudidayakan dan menghasilkan provit dari tanaman kalian. Mantab bukan?
Kekurangan Hidroponik
Ada beberapa kekurangan dari metode tanpa tanah ini, ya memang harus dimaklumi. Sebab tak ada gading yang tak retak. Diantara kekurangan itu adalah:
Budget yang Besar
Sebenarnya bisa dikatakan sama, kalian harus beli tanah tanah beli bahan-bahan pembuatan hidroponik seperti pipa, pompa akuarium, slang, set bor dan berbagai bahan untuk pemasangan dan perawatan.
Sebenarnya sama aja modalnya, akan tetapi terlihat cukup besar karena metode ini tergolong modern dan menggunakan alat-alat yang modern.
Ketelitian yang Ekstra
Kalau kalian ingin menggunakan metode ini dalam proses penanaman, kalian harus melihat ketelitian pH media tanam, pemberian nutrisi, dan berbagai hal agar tanaman yang kalian rawat bisa stabil dan tak cenderung stress dengan media yang kalian pakai.
Karena pada dasarnya, kalau tak menggunakan tanah yang subur, tanaman perlu menyesuaikan diri agar tak merusak berbegai jaringan tubuhnya.
Perlengkapan Sulit Didapatkan
Memang ini yang jadi permasalahan banyak orang yang hendak memakai sistem hidroponik, mereka tak memiliki alat dan bahan karena memang sulit sekali didapatkan.
Tak semua toko tanaman menyediakan, sebab masih jarang juga orang yang tertarik banget dengan metode hidroponik ini. Namun jangan khawatir, kalian bisa kok cari toko khusus yang menjual alat dan bahan hidroponik.
Lihat Juga : Tanaman Hias Indoor Paling Hits
Keterampilan dan Pengalaman
Kalau kalian ingin mendapatkan hasil dari sistem hidroponik yang maksimal dan bagus, kalian harus belajar dari orang lain dan dari pengalaman kegagalan kalian. Sebab, banyak orang yang mencoba lantas gagal kemudian malas untuk mengulanginya.
Kalian perlu membulatkan niat, untuk berhasil. Dengan cara ulet, telaten, sabar, dan tentunya harus terus mau belajar untuk mengembangkan keterampilan menanam dengan cara hidroponik.
Investasi Besar di Awal
Kenapa aku katakan sepeti itu? Sebab pembelian alat dan bahan di awal tidak menjamin keberhasilan panen kalian. Akan tetapi kalau kalian benar-benar berhasil panen, maka hasilnya bisa berkali-kali lipat.
Maka dari itu, butuh relasi yang luas dalam ilmu, kesabaran dalam merawat, dan keuletan dalam mengatasi berbagai masalah untuk menghasilkan panen yang maksimal.
Media Tanaman Hidroponik
Media disini maksudnya adalah pengganti tanah dari metode hidroponik. Kalian tentu bisa memilih berbagai media untuk menanam tanaman hidroponik kalian. Namun tetap perlu disesuaikan dengan teori dan pengalaman orang lain agar hasilnya bisa maksimal.
Rockwool
Untuk Media tanam yang pertanam ini tentunya bersifat ramah lingkungan. Sebab terbuat dari kombinasi batu-batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang telah melalui proses pemanasan pada suhu 1.600 derajat celcius.
Setelah dipanaskan itu, didinginkan kemudian kumpulan serat ini dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan kalian yang menyesuaikan model hidroponik kalian.
Bagi kalian yang baru awal mencoba pakai metode hidroponik ini, tak usah khawatir, aku sarankan kaliaan gunakan rockwoll dibanding media tanam lainnya. Kenapa? Sebab faktor media ini lebih higienis daripada media lain.
Namun, kalian harus tahu juga, tanaman apa aja sih yang cocok untuk ditanam pada media rockwoll? Media ini sering kali digunakan untuk tanaman sayur-sayuran.
Lantai, kalau kalian ingin menanam buah-buahan gimaan? Tak usah khawatir, kalian bisa gunakan hidroton atau expanded clay agar hasilnya maksimal.
Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)
Kemudian aku rekomendasikan pakai cocopeat, sebuah media yang tergolong media tanam organik. Sebab masih memakai sabut kelapa yang dilembutkan.
Media tanam ini dipercaya memiliki daya tampung air yang banyak hingga 73% atau 6 hingga 9 kali lipat dari volume aslinya. Bukankah hal ini mengesankan, untuk media organik begitu sabut kelapa?
Namun perlu juga kalian perhatikan kalua cocopeat ini punya kelemahan, yaitu ada zat yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu tanin. Namun bisa dihilangkan, yakni dengan merendam cocopeat itu hingga tidak tersisa busa putihnya.
Zeolit
Kalau kalian orang kimia pasti lebih tahu tentang zat yang satu ini, namanya Zeolit. Sebuah senyawat yang meminiliki banyak ion positif di dalamnya.
Salah satu fifat dari zeolite ini adalah penukar ion. Dia juga memiliki aktivitas katalis tinggi.
Selain itu, bentuknya yang berupa butiran yang sudah dihancurkan, membuat tanaman jauh lebih mudah tumbuh dan berkembang dengan media ini. Terkhusus dibagian akarnya. Maka dari itu, kalian tak perlu khawatir ini zat kimia lantas ragu.
Simak Juga : Jenis Tanaman Toga untuk Obat Herbal
Malah jurstru sebaliknya, zat ini punya banyak kation dengan aktivitas katalis, sehingga mampu mendukung perkembangan tanaman hidroponik kalian.
Hidrogel
Hidrogel adalah media tanam yang terbentuk dari kristal polimer yang dikenal dengan kemampuan serapnya yang cukup tinggi terhadap zat cair.
Biasanya hidrogel ini digunakan sebagai media hidroponik khsus untuk tanaman hias. Warna yang media ini juga bervariasi, jadi nggak heran kalau memang untuk penghias juga. Atau bisa dikatakan untuk menambah kemenarikan dari tanaman hias kalian.
Namun kalian harus perhatikan jika media ini cocok untuk tanaman yang tahan dengan genangan air yang banyak, tanaman indoor, dan tanaman yang siap tak terkena sinar matahari secara langsung.
Darga dari hidrogel ini di banyak marketplace ahnya sekitar 5 ribuan sampai 75 ribuan aja.
Expanded Clay atau Hidroton
Selanjutnya ada Expanded clay atau dikenal dengan hidroton. Sebuah produk dari tanah liat yang bisa kalian gunakan untuk media tanam hidroponik. Hidroton ini dihasilkan dari proses pemanasan tinggi pada suhu lebih dari 1000 derajat C.
Hidroton sebagai media tanam tentu memiliki banyak sekali kelebihan untuk pembudiyaan tanaman hidroponik, seperti kemampuannya menyimpan air dengan baik, pH netral, stabil, dan memiliki aerasi yang terbilang sempurna.
Maka dari itu, banyak orang yang memakai media karena memang efektif dan efisien dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Perlit
Perlit adalah sebuah bahan yang terbuat dari batuan silika yang dipanaskan. Bahan ini memiliki kelebihannya dalam kemampuan yang baik untuk menyimpan nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Di sebagian sumber dikatakan bahwa bahan ini terbentuk dari kaca vulkanik amorf yang memiliki kandangan air yang sangat tinggi, biasanya terbentuk oleh hidrasi obsidian. Kelebihan lainnya adalah, bahan ini sangat ringan dan efektif untuk media penanaman.
Menariknya lagi, kalian saat nggak perlu bingung cari bahan yang satu ini, karena sudah cukup banyak yang jual, dengan rentang harga sekitar 20 ribuan aja.
Media Lainnya
Sebenarnya masih banyak media yang bisa kalian pakai mulai dari spons, arang sekam, pasir, kerikil, serbuk kayu, batang pakis, pumice, moss, kompos, pupuk kandang, hingga gabus. Enam media di atas adalah rekomendasi terbaik yang bisa kalian pertimbangankan.
Tapi jika budget tak tersedia, kalian bisa memiliki media lainnya, tentunya tetep melihat berbagai teknik dan ketelitiannya. Agar pertubuhan dan perkembangan tanaman kalian bisa bagus dan baik.
Pupuk Untuk Tanaman Hidroponik
Untuk garis besarnya, kalian membutuhkan dua pupuk utama dalam mengembangankan tanaman menggunakan sistem hidroponik ini.
Pupuk Lewatit HD-5
Bentuknya mirip dengan gula pasir dengan warna merah. Nutrisnya dari pupuk ini sangat baik untuk perkembangan tanaman hidroponik. Kandungannya mulai Cu, Mn, Fe, Mo dan Bo, benar-benar sangat baik untuk tanaman.
Pupuk ini juga mudah digunakan, hanya perlu menaburkan pada media yang kalian gunakan untuk tanaman hidroponik kalian. Proses pemupukan bisa kalian mulai sejak tanaman berusia sekitar 2 minggu.
Namun, Pupuk ini lebih cocok untuk menutrisi tanaman hias ketimbang tanaman sayur atau lainnya.
Pupuk Margaflor
Pupuk yang satu ini memiliki bentuk cair seperti air. Untuk nutrisinya sih hampir sama kayak pupuk yang sebelumnya. Ada kandangan mulai dari Co, Zn, B, Fe, Mn, Mo, Ce, Mg hingga Cu, serta ada juga kandungan S, N, P205 dan juga K20.
Bagi tanaman hias, kalian cukup dengan menyiramkan pupuk ini sebanyak satu kali selama 1 hingga 2 minggu. Bisa dimulai sejak usia tanaman 3 minggu. Sedang untuk sayuran dapat kalian dapat memulai pemupukan saat sudah berusia 2 minggu.
Sistem Hidroponik
Sebelum kita masuk tanaman apa aja yang bisa ditanaman dan dibudidayakan lewat metode hidroponik, aku bakalan jelasin dulu gimana sih sistem hidroponik itu? Biar kalian paham apa aja sistem hidroponik dan gimana sistem itu. Yuks, langsung aja!
Sistem NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem yang pertama adalah NFT atau Nutrient Film Technique. Menggunakan air sebagai media bercocok tanam. Air dikelola untuk media penanaman, jadi akar tanaman akan menyerap unsur hara yang kalan tambahkan pada air.
Enaknya, kalian tak perlu lagi menyiram setiap pagi atau sore hari, hehe… Caranya gimana? Berikut cara menanamnya:
- Pertama, kalian siapkan alat yang berupa talang atau bisa juga pipa dan juga pompa, setelah itu potong pipa jadi beberapa bagian, setelah itu, lubangi pipa dimana jaraknya sama antar lubang.
- Kemudian, pipa yang telah dipotong dan diberi lubang disusun. Pada ujung pipa yang letaknya lebih rendah diberi penampung. Pasang pompa sebagai media mengalirkan air, sehingga nutrisinya akan secara maksimal tersalurkan.
Simpel bukan? Tapi jangan lupa perawatan rutinnya ya…
Sistem WICK
Jika NFT menginteraksikan akar tanaman langsung menyentuh air yang telah kalian beri nutrisi, sistem WICK ini berbeda. Ada sumbu yang berfungsi sebagai pengalir air yang telah diberi nutrisi. Sumbu itu bakalan langsung memberikan air ke akar.
Maka dari itu itu dibutuhkan Rockwool sebagai media penyerap. Cara menyusunnya gimana?
Siapkan terlebih dulu botol air mineral bekas berukuran 600 ml, alat pemotong, dan juga sumbu bekas. Kalian bisa gunakan kain flanel. Lubangi botol dengan paku. Lantas belah botol itu menjadi dua bagian. Jangan lupa pula tutup botol dilubagi.
Kemudian bagian mulut botol digabungkan dengan bagian dalam botol lainnya, jika sudah pasang sumbu di setiap tutup botol.
Setelah itu bibit tanaman harus ditanam di botol bagian atas dan berikan tanah secukupnya aja jangan terlalu banyak. Terakhir, isi air nutrisi pada bagian bawah botol.
Sistem Larutan Statis
Kalau sistem ini beda dengan sistem sebelumnya yang pakai air nutrisi yang diserap tanaman hidroponik. Dengan larutan statis, sistemnya tidak demikina. Benar-benar sistem ini pakai media yang berbeda. Caranya gimana?
Kalian siapkan aja botol bekas, baskom, bak semen bekas, tangki dan juga ember, kalian bisa memilih beberapa saja dari yang aku sebutkan itu.
Kemudian pastikan media yang kalian disiapkan tidak tembus pandang sinar matahari,untuk memastikan lumut tidak akan mudah muncul. Kemudian kontrol ketinggian air pada wadah yang telah dipersiapkan. Pastikan air statis rendah saja, tapi selalu mengisi media tanam.
Sistem Kultur Agregat
Sebenarnya, sistem ini tak jauh beda kayak menanam dengan tanah sepeti biasa. Tapi pakai sistem kultur Agregat, yaitu tanah diganti dengan bahan lain. Jadi, efektif bahkan untuk wilayah yang tak punya tanah yang luas tidak bermasalah. Caranya gimana?
Siapkan kerikil, spons arang sekam, pasir atau serabut kelapa, kalianhanya perlu memilih satu aja. Kamudian pastikan barang tersebut dalam keadaan steril. Situ masukan bahan pokok pada pot atau bisa juga diganti dengan wadah bekas dan juga botol bekas.
Terpenting, jangan lupa sematkan bibit tanaman hidroponik kalian di dalamnya. Kemudian cara menanamnya pesis dengan menggunakan tanah. Pastikan pupuk dan air diberikan sekitar 1 hingga 2 minggu sekali. Bukankah ini cara yang irit dan efektif?
Jenis Tanaman Yang Dapat Dibudidayakan Dengan Teknik Hidroponik
Nah, baru sekarang aku bakalan ngejelasin ke kalian semua tanaman apa aja sih bisa efektif ditanam dan dikembangkan dengan sistem hidroponik? Beberapa rekomendasiku ini, bisa kalian jadikan bahan pertimbangan untuk kesuksesan bertanam kalian.
Buah Stoberi
Di awal banget, aku rekomendasikan Buah stroberi. Sebab tanaman ini sudah memiliki citra yang baik di mata semua orang. Juga memiliki penggemar yang cukup banyak.
Dan semua orang sudah tahu kalau buah ini memiliki kandungan vitamin C yang banyak. Dengan sistem hidroponik, penanaman stroberi dengan bakalan memaksimalkan pertumbuhan buah, menjadi lebih baik dan lebih cepat. Beneran!
Namun, semua itu disebabkan arena nutrisi yang didapat tumbuhan stroberi akan jauh lebih banyak ketika menggunakan teknik hidroponik. Sehingga stroberi bakalan menjadi lebih nikmat, lebih sehat, dan tentunya juga lebih produktif tumbuh lebih banyak.
Selain enak dipandang, enak di lidah jugakan? Kalian tentu harus mencobanya.
Sayur Pare
Apa yang kalian pikirkan setelah mendengar kata Pare? Pasti “Pahit!”
Sayur ini memang dikenal luas dengan rasa pahitnya, namun sayur ini memiliki banyak penggemar di Indonesia lho. Selain rasanya yang pahit bikin nagih, dibalik itu semua terkandung begitu banyak nutrisi mulai dari zat besi, fosfor, vitamin A dan juga Vitamin C.
Memilih pare sebagai tanaman untuk ditumbuhkembangkan secara hidroponik adalah pilihan yang pas dan mantul, kenapa? Sebab tanaman merambat ini bakalan tumbuh dengan mudah tanpa perlu kalian rawat secara khusus.
Buah Melon
Kalian pasti mikir kalau sistem hidroponik itu hanya untuk tanaman dengan buah kecil aja ya? Pokok tanaman yang enteng-enteng gitu kan? Kata siapa guys!
Kalian bahkan bisa menanam buah melon dengan sistem hidroponik. Bahkan melon adalah tanaman hidroponik yang lebih mudah diolah dan hasilnya sangat mantap indah dipandang mata.
Namun, kalian perlu media tanam yang jauh lebih luas karena nantinya melon akan membesar dengan sempurna. Tapi sistemnya tetap bisa pakai hidroponik, kenapa tidak dan kenapa takut?
Bayangkan, kalian melihat buah melon tanaman kalian sendiri di depan rumah atau di kebun hidroponik kalian, bukankah hal itu seperti kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri?
Selada Hijau
Kalau sayur yang ini, sudah memang marak ditanam dengan sistem hidroponik. Selada adalah sayuran digunakan sebagai pelengkap makan.
Selada termasuk jenis tanaman tidak sulit ditumbuhkembangkan, jadi kalau kalian pilih sistem hidroponik, tentu nggak bakalan ada masalah. Selada yang kalian tanaman tetep bakalan berkualitas. Plusnya tanpa ribet dan tidak memakan waktu.
Hal terpenting ketika menanam adalah ketika selada mulai tumbuh, kalian harus selalu memperhatikan hama yang menempel. Jangan sampai hama, merusak hasil panen dari selada. Sebab sekali menempel bakalan menular ke yang liannya.
Sayuran ini cocok seklai dibudidayakan di Indonesia sebab punya iklim tropis, yang tentu bakalan ngebuat tanaman ini semakin berkembang dengan baik.
Tomat Merah
Nah, kita lanjut ke tanaman yang diperdebatkan apakah sayur atau buah. Hehehe… Namanya Tomat.
Produksi tomat di Indonesia memang tinggi, sebab tanaman ini bisa kalian gunakan sebagai bahan baku jus hingga sambal untuk pelengkap makan malam kalian.
Dengan menanam dan merawat tomat dengan sistem hidroponik, tentu akan menghasilkan tomat yang jauh lebih segar, lezat, dan tentunya besar.
Kalian hanya cukup budidayakan sayuran ini lewat media polybag (yang di dalamnya ada sekam dan arang). Tapi kalian juga jangan lupa selalu memperhatikan hama yang ada, sebab tomat memang sangat rentan dengan hama dan rusak.
Sayur Sawi Hijau
Tanaman selanjutnya adalah sayur sawi hijau. Sayuran yang terlihat menarik dan segar dari kejauhan ini, tingkat permintaannya di Indonesia cukuplah banyak.
Sehingga memilih membudidayakan sayur sawi dengan teknik hidroponik adalah sebuah peluang usaha yang begitu tepat.
Pembudidayaannya tak memerlukan lahan yang luas, selain itu yang dihasilkan juga bakalan jauh lebih banyak. Asal nutrisinya juga baik.
Kalian bisa membudidayakan sayur sawi dengan menggunakan sistem sumbu dan media rockwool, pasti akan jauh lebih meningkatkan hasil panen sawi.
Bunga Mawar dan Anggrek
Yang terakhir ini, adalaah tanaman bonus untuk kalian. Kalian juga bisa membudidayakan bunga mawar yang indah dengan sistem hidroponik. Menanam bunga mawar bakalan membuat pemandangan indah tersendiri, bunga mawar yang segar akan terlihat indah berseri.
Kalian tak membutuhkan lahan yang luas, bunga mawar bakalan bisa tumbuh sempurna. Membuat sebuah taman mini yang menyejukkan dipandang mata.
Sebenarnya sih, tidak hanya mawar saja lho ya yang bisa kalian budidayakan dengan sistem hidroponik, bahkan anggrek pun bisa kalian juga dibudidayakan. Selain indah, untung-untung kalau bunga yang kalian budidayakan itu keren nan indah, pasti punya nilai jual yang tinggi.
Tahapan Menanam Hidroponik
Ada beberapa tahahan yang bisa kalian ikuti untuk menanam dengan sistem hidroponik. Dengan mengikuti tahapan ini, kalian dijamin bisa menanam dan mengembangkan tanaman kalian dengan baik sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Persiapan Menanam Hidroponik
Apa sih yang harus disiapkan? Tentu aja alat dan bahan. Kalian bisa melihat sistem hidroponik yang seperti apa yang bakalan kalian pilih. Silahkan baca penjelasanku sebelumnya.
Kalian bisa membeli di toko tanaman atau toko khusus yang menyediakan alat dan bahan menanam hidroponik.
Pemilihan Bibit
Setelah alat dan bahan siap, kalian perlu membeli bibit yang bagus. Kalian harus benar-benar memiliki bibit berkualitas jika ingin hasil tanaman yang maksimal dan optimal. Maka dari itu, kalian harus memilih toko bibit yang terpercaya dan sudah dikenal banyak orang.
Penyemaian Bibit
Jadi, dalam bentuk bibit kalian tak bisa langsung menerapkan ke sistem hidroponik. Kalian tentu harus menyemaikannya dulu di sebuah wadah hingga bibit itu bercambah, minimal ada dua daun untuk hasil semai yang kuat dan cepat tumbuhnya.
Persiapan dan Penyesuaian Media Tanam
Kalian harus memilih media tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman kalian. Jangan sampai salah pilih, sebab bakalan mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang akan kalian tanam. Tahap ini di awal, akan tetapi sangat menentukan kualitas pertumbuhan tanaman.
Pemupukan
Jangan sampai tanaman kalian biarkan aja, dijamin bakalan tumbuh buruk bahkan mati. Maka dari itu, kalian harus secara telaten dan sabar memberikan nutrisi berupa pupuk ke tanaman kalian agar tumbuh cepat dan optimal.
Perawatan
Nah, step terakhir ini mungkin yang paling sulit. Kenapa? Sebab orang rata-rata menyerah di step ini. Mereka jenuh merawat atau bahkan malas merawat tanaman yang mereka tanam. Kalau kalian ingin panen baik, maka harus dirawat dengan konsisten, telaten, dan sabar.
Penyakit Umum Hidroponik Dan Cara Mengatasinya
Seperti tanaman biasanya, tanaman dengan sistem hidroponik juga memiliki penyakit, penyakit utamanya memang berhubungan dengan fisiologis, sebab kekurangan unsur hara (nutrisi).
Kekurangan Magnesium (Mg)
Ketika terlihat daun klorosis baik pada saat muda maupun tua maka itu adalah akibat dari kekurangan magnesium.
Solusi untuk mengatasinya adalah dengan pemberian MgSO sebanyak 1 gam per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.
Kekurangan Mangan (Mn)
Tanaman yang kekurangan mangan memiliki gejala berupa daun muda klorosis yang terdapat jaringan mati pada permukaan daun.
Solusi mengatasi itu adalah dengan penyemprotan MnSO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.
Kekurangan Zat Besi (Fe)
Selanjutnya adalah kekurangan zat besi pada tanaman, biasanya ditunjukkan dengan gejala daun muda klorosis, berwarna kekuningan dengan tulang daun berwarna hijau.
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan penyemprotan Fe-EDTA tiap minggu hingga tanaman tersebut membaik. Penyemprotan tersebut sebanyak 1 gram untuk 1 liter air.
Kekurangan Kalsium (Ca)
Bila kalian menemukan daun-daun pucuk tanaman membengkok, kemudian hingga ujung dan pinggirannya mati, bisa diindikasikan tanda tanaman kekurangan unsur kalsium.
Solusinya untuk mengatasinya adalah dengan menyemprotkan CaNO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih.
Nah, mungkin itu aja detail penjelasanku tentang tanaman hidroponik. Beragam teknik menanam hidroponik, jenis tanaman, cara merawat sudah aku jelasakan secara singkat dan lugas untuk kalian pahami.
Sekarang tinggal kalian yang sudah ada niat untuk menanam dengan sistem hidroponik ini. Hanya tinggal action dengan cara yang tahapannya sudah kujelaskan juga. Itu aja informasi dariku, selamat mempratikkan dan semoga sukses menanam.