Kelebihan pertama adalah mudah untuk ditanam, mulai dari memilih lahan sampai sudah menjadi tumbuhan sama sekali tidak ribet prosesnya. Cara merawatnya sangat mudah dan tidak memerlukan biaya besar.
Kelebihan selanjutnya adalah Anda bisa memanennya dengan durasi yang singkat. Hanya dengan 6 sampai 8 bulan saja Anda sudah bisa memanen singkong. Bisa dikatakan cukup singkat karena belum tentu tanaman lain bisa dipanen dalam durasi tersebut.
Cara Menanam Singkong
Sudah mulai tertarik untuk menanam singkong? Langsung saja, simak prosedur menanam singkong berikut supaya Anda bisa segera mempraktekannya.
Persiapan Lahan Tanam
Singkong adalah tanaman yang membutuhkan lahan khusus untuk bisa ditumbuhi. Tidak bisa sembarang lahan dipilih dan membuat singkong tumbuh dan bisa dipanen. Karenanya, cara menanam singkong yang paling awal adalah menyiapkan lahan.
Ketinggian
Lahan yang Anda pilih haruslah lahan yang berada pada ketinggian 10 sampai 700 meter dari permukaan laut. Itu adalah ketinggian ideal yang bisa memberikan hasil panen yang ideal pula. Namun, Anda tetap bisa memilih lahan hingga ketinggian 1500 meter dari permukaan laut.
Maksud dari ketinggian ini tak lain adalah untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang pas untuk pertumbuhan singkong. Berbeda ketinggian antara lahan satu dengan lainnya, maka berbeda pula kondisi lingkungannya.
pH Tanah
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan untuk menanam singkong yang baik dan benar adalah dengan memperhatikan pH tanah. pH adalah satuan pengukur keasaman suatu benda, jika itu pH tanah maka diartikan sebagai keasaman tanah itu sendiri.
Simak Juga : Cara Menanam Semangka
Untuk bisa tumbuh, lahan yang dibutuhkan singkong adalah tanah dengan pH antara 6,5 sampai 7,5 alias netral, tidak terlalu basa dan tidak terlalu asam. Cara menentukan pH tanah ini bisa dengan berbagai cara, bisa dengan kertas pH, pH meter, atau lainnya.
Kondisi Tanah
Tak hanya pH dan ketinggian saja, singkong juga membutuhkan tanah yang kaya akan bahan organik, gembur dan subur.
Akan lebih bagus lagi jika Anda bisa mendapatkan lahan dengan tanah yang tidak terlalu porous, namun tidak terlalu gembur. Jika Anda pemula dan kesulitan menentukan karakteristik tanah, maka minta saja bantuan mereka yang berpengalaman.
Iklim dan Curah Hujan
Singkong sangat bisa tumbuh di negara kita, karena di negara kita iklimnya adalah iklim tropis. Syarat pertumbuhan singkong dibarengi dengan curah hujan suatu tempat, yaitu yang dibutuhkan adalah curah hujan 1500 sampai 2500 mm per tahun.
Namun Anda tak perlu ribet mengukur curah hujan dari lahan yang Anda pilih, sebab hampir seluruh penjuru di Indonesia memiliki curah hujan dengan intensitas ini. Satu lagi, dalam pertumbuhannya singkong membutuhkan sinar matahari sepanjang hari.
Pemilihan Bibit Singkong
Cara menanam singkong yang benar dilanjutkan dengan pemilihan bibit. Bibit yang ideal juga pastinya memberikan hasil panen yang ideal. Karenanya pula, proses budidaya nanti juga akan lebih mudah.
Berikut cara memilih bibit yang baik:
Usia Batang Pohon
Bisa dikatakan bibit yang dibutuhkan berasal dari pohon singkong yang belum tua, namun jua sudah tidak muda lagi. Usia pohon singkong yang ideal memberikan bibit singkong adalah usia 7 sampai 8 bulan.
Mudah dimengerti bukan? Artinya jika suatu pohon singkong usianya sudah 7 atau 8 bulan, maka ranting tertentunya sudah bisa dipangkas untuk dijadikan bibit.
Panjang Bibit
Anda mungkin juga penasaran seberapa panjang ranting singkong harus dipotong supaya bisa dijadikan bibit. Wajar jika Anda mempertanyakan ini karena pastinya Anda ingin budidaya agar hasil melimpah.
Panjang bibit terbaik adalah sepanjang 20 sentimeter. Jadi, siapkan penggaris atau perkirakan saja saat memangkas ranting singkong nanti supaya sepanjang itu.
Diameter Bibit
Pilih ranting pohon singkong yang akan dijadikan bibit yang memiliki diameter kurang lebih 1,5 sentimeter. Jika Anda bingung, sebelum memangkas cek dulu penggaris dan perkirakan ranting yang Anda pilih nanti berdiameter sekian.
Menyiapkan Lahan yang Cocok
Cara menanam singkong dalam pemilihan lahan sama seperti bahasan sebelumnya, cara menyiapkan lahan. Anda hanya perlu mencari atau menyiapkan lahan yang memiliki karakteristik tersebut.
Jika pH tanah belum sesuai dengan pH yang dibutuhkan, Anda bisa mengubahnya dengan cara menambahkan kapur pertanian. Produk pertanian ini bisa Anda dapatkan di toko atau pasar tanaman.
Proses Penanaman
Setelah lahan yang baik dan bibit yang benar sudah disiapkan, maka cara menanam singkong masuk ke penanaman. Penanamannya sangat mudah, bisa dikatakan paling mudah diantara budidaya tanaman-tanaman yang lain.
Menanam singkong sebenarnya hanya perlu menancapkannya saja, Anda tidak perlu melakukan hal lain yang biasa dilakukan pada budidaya tanaman lain. Namun ada beberapa hal lain yang akan lebih membantu jika diketahui.
Simak Juga : Cara Menanam Sawi
Memilih Waktu Menanam
Tidak semua waktu bisa dipilih untuk menanam singkong. Terlebih jika tujuan utama melakukan budidaya adalah untuk panen dengan hasil maksimal.
Di Indonesia memang hanya ada dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Lakukan penanaman bibit singkong pada musim hujan saja. alasannya, saat awal-awal bibit singkong tumbuh ia akan membutuhkan banyak air.
Jika Anda menanamnya di musim hujan, maka Anda sendiri tak akan terlalu ribet memenuhi kebutuhan airnya. Singkong juga terjamin bisa hidup karena sudah pasti cukup kebutuhan airnya.
Menggemburkan Tanah
Jangan lupa untuk menggemburkan tanah terlebih dahulu sebelum singkong ditanam. Sama seperti saat menanam tumbuhan lain, kondisi tanah yang baik adalah ketika sedang gembur.Mengemburkannya bisa dengan cangkul dan memercikan air secukupnya di atasnya.
Jarak Tanam
Antara bibit singkong satu dengan lainnya harus diberi jarak. Tidak perlu panjang-panjang, jaraknya hanya 60 sampai 80 sentimeter saja. Jarak ini dipilih karena merupakan jarak terbaik untuk pertumbuhan singkong, terlebih akarnya.
Jika beberapa hal di atas suah Anda penuhi, maka bibit singkong hanya perlu ditanam saja ke lahan tersebut. Sangat mudah dan bisa dilakukan siapa saja, termasuk pemula.
Perawatan Tanaman Singkong
Sekali lagi, bisa dikatakan singkong adalah tanaman yang bisa dirawat dengan mudah. sama sekali tidak ribet untuk membudidayakan tanaman yang satu ini. Karenanya, sebenarnya tanpa perawatan khusus pun singkong akan tetap bisa tumbuh.
Masih ingatkah Anda bahwa di atas telah disarankan untuk menanam singkong pada musim hujan? Karenanya, tanpa perlu Anda sirami pun singkong akan tetap mendapatkan air yang cukup. Satu-satunya perawatan yang bisa dilakukan untuk singkong adalah pemupukan.
Baca Juga : Cara Menanam Sirih
Jika Anda tertarik, maka berikut beberapa informasi terkait pemupukan pada budidaya singkong.
Intensitas Pemupukan
Pemupukan pada tanaman singkong hanya dibutuhkan tiga kali saja selama satu musim panen. Intensitas ini bisa dikatakan cukup kecil, tak seperti tanaman lain yang membutuhkan pemupukan setiap bulan.
Waktu Pemupukan
Jangan hanya tahu intensitasnya saja tanpa tahu kapan pupuk tersebut diberikan. Anda disarankan untuk melakukan pemupukan saat 15 hari setelah bibit ditanam, 3 bulan, dan terakhir 6 bulan setelah bibit ditanam.
Jenis Pupuk
Pupuk yang dibutuhkan pun bisa pupuk apa saja. Namun akan lebih baik jika pupuk yang Anda pilih kaya akan unsur hara Kalium, Phospor, dan Natrium.
Pemberian Pupuk
Jangan sembarangan saat memberikan pupuk. Sebab pupuk harus diberikan dalam jarak tertentu dari batangnya.
Pupuk diberikan dengan jarak sekitar 25 sampai 30 sentimeter dari batang tanaman. Cara pemberiannya adalah dengan ditabur.
Panen Singkong
Cara menanam singkong tanpa cara panennya jelas akan kurang. Maka ketahui juga beberapa hal untuk memanen tanaman ini.
Singkong bisa dipanen dalam dua waktu, satu ketika usianya 6 sampai 8 bulan, dan waktu lainnya adalah ketika usia 9 sampai 12 bulan. Waktu panen ini tergantung dengan jenis singkong yang Anda pilih.
Cara memanennya sangatlah mudah, Anda hanya perlu mencabut batangnya saja. namun jika umbinya tertinggal, Anda tetap bisa mengambilnya dengan cangkul.
Begitulah prosedur cara menanam singkong, dari memilih lahan sampai memanennya. Selanjutnya bisa Anda praktekkan sendiri dengan lahan yang sesuai dengan ciri di atas. Cara panennya pun sangat mudah, sehingga bisa Anda lakukan sendiri.