Pupuk Phospat: Karakteristik, Manfaat, dan Sumber Organik & Anorganik

Pupuk Phospatb – Salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman adalah Fosfor atau Phospat. Unsur tersebut dikategorikan sebagai nutrisi makro karena jumlah kandungan yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah cukup besar.

Adapun berbagai manfaat kandungan Fosfor pada suatu pupuk, antara lain merangsang proses pembentukan akar pada tanaman dan merangsang pembentukan bunga pada tanaman.

Salah satu jenis pupuk yang dikenal mengandung cukup banyak unsur Fosfor adalah pupuk SP-36.Pupuk jenis ini cukup banyak dijadikan pilihan oleh para petani karena kandungan Fosfornya yang cukup banyak dan dapat memenuhi kebutuhan Fosfor pada tanaman.

Namun, tahukah Anda bahwa masih ada beragam jenis pupuk Phospat lainnya yang dapat dijadikan alternatif asupan Fosfor untuk tanaman?

Bahkan, unsur Fosfor juga dapat diperoleh dari berbagai bahan organik yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, kali ini Andaakan diajak untuk mengetahui jenis-jenis pupuk Phospat dan manfaatnya bagi tanaman budidaya.

Karakteristik dan Manfaat Pupuk Phospat

Kandungan yang terdapat pada suatu pupuk tentu berpengaruh terhadap karakteristik atau cirri khas pupuk tersebut. Begitu juga pada pupuk Phospat yang memiliki sifat khusus diantaranya ialah:

  • Tidak mudah tercuci ketika hujan turun, karena memiliki sifat tidak mudah terurai dan tidak mudah terlarut dalam air.
  • Fosfor merupakan jenis unsur yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion ortofosfat (fosfat larut), sehingga tidak dapat langsung diserap dan dimanfaatkan oleh akar tanaman.
  • Pergerakan unsur Fosfat terbilang lambat, namun dapat mudah diangkut oleh jaringan pada tanaman.
  • Fosfor dapat menyebabkan tanah mengeras bila diaplikasikan dalam jumlah besar atau berlebihan.

Sementara itu, manfaat fosfor bagi tanaman antara lain:

  • Membantu mempercepat proses pembentukan bunga pada tanaman.
  • Menunjang tanaman dalam membentuk pengakaran yang lebih kuat.
  • Memiliki peran yang penting dalam transportasi energi yang dihasilkan pada proses fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
  • Bersama dengan Boron dam Nitrogen membantu membentuk klorofil daun.

Sumber Fosfor Organik

Kandungan Fosfor tidak hanya diperoleh dari bahan kimia saja, namun juga dapat berasal dari berbagai bahan alami yang ada di sekitar kita.

Hanya saja, kandungan Fosfor yang terdapat pada sumber alami tentu lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan Fosfor yang terdapat pada pupuk anorganik atau kimia. Adapun beberapa bahan alami yang dapat diaplikasikan sebagai pupuk phospat adalah sebagai berikut:

  1. Kotoran Kambing dan Ayam

Jenis pupuk organik ini merupakan pupuk yang sering digunakan oleh para petani. Petani banyak yang menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing dan ayam sebagai pupuk dasar dalam budidaya tanaman cabe.

Campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing dianggap dapat bertahan lebih lama untuk diserap oleh tanaman cabe dalam jangka panjang. Selain itu, pupuk campuran tersebut juga dapat membantu tanaman menghasilkan buah cabe dalam jumlah lebih banyak.

Adapun anggapan itu memang sesuai dikarenakan kotoran ayam dan sapi yang memiliki kandungan Kalium dan Fosfor yang cukup tinggi.

Pupuk ini dapat bertahan lebih lama atau awet karena sifat dari unsur Fosfor yang tidak mudah untuk diuraikan di dalam tanah.

Selain itu, pupuk campuran tersebut juga dapat membantu tanaman dalam menghasilkan hasil panen lebih banyak, karena Fosfor dapat meningkatkan pembentukan bunga dalam jumlah yang lebih banyak.

  1. Batang Pisang

Sering kali, kita menjumpai batang pisang yang sudah tidak berguna dan terbengkalai begitu saja. Padahal, gedebog pisang ini memiliki kandungan Fosfor alami dalam jumlah yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk Phospat atau organik alami.

Oleh karena itu, mulai saat ini Anda dapat memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai pupuk bokashi dalam bentuk padat maupun cair dengan kandungan Fosfor yang cukup tinggi.

  1. Batuan Alam

Batuan alam juga dapat menjadi sumber dari unsur Fosfat yang banyak tersebar di dalam bumi. Batuan fosfat tersebut dibentuk melalui proses sedimentasi, pelapukan, magmasi, dan proses fosfat biogenik. Adapun jenis batuan fosfat yang banyak digunakan ialah jenis batuan fosfat sedimentasi marin.

Sumber Fosfor Anorganik

Sumber unsur Fosfor anorganik dapat diperoleh dari berbagai jenis pupuk kimia atau anorganik. Adapun beberapa sumber Fosfor anorganik tersebut diantaranya:

  1. Pupuk Majemuk Phospat (MKP)

MKP merupakan jenis pupuk majemuk dengan kandungan berbagai unsur. Namun kandungan Fosfor di dalamnya jauh lebih banyak diantara unsur lainnya.

Cara pengaplikasiannya adalah dengan melarutkannya terlebih dahulu, kemudian disemprotkan ataupun dikocor pada tanaman. Pupuk majemuk Phospat pada umumnya berbentuk kristal dan lebih mudah larut dalam air.

  1. Pupuk Phospat TSP, SP, dan SSP

Selain dalam bentuk pupuk majemuk, kandungan Fosfor juga tersedia dalam bentuk pupuk tunggal, yaitu jenis pupuk yang lebih fokus pada satu jenis kandungan saja, yaitu unsur Fosfor. Kandungan Fosfor yang terdapat dalam pupuk tunggal TSP, SP, dan SSP bahkan dapat mencapai 60%.

Adapun kandungan Fosfor pada masing-masing jenis pupuk tersebut ialah sebanyak 44-46% terkandung dalam pupuk TSP, sedangkan dalam pupuk SP-36 jauh lebih sedikit yaitu sekitar 36% dan sebanyak 18% dalam pupuk SP-18.

  1. Pupuk Phospat Cair (AgroPhos)

Jenis pupuk Phospat yang lainnya adalah pupuk Phospat cair, yang merupakan kumpulan dari unsur Fosfor yang terlarut dalam air dan memiliki konsentrasi tinggi.

Selain itu, Fosfor tersebut juga sudah melalui proses penguraian dengan menggunakan metode kimia dalam waktu lebih cepat.

AgroPhos merupakan produk pupuk Phospat dalam bentuk cair yang dapat bermanfaat pada masa pembentukan bunga pada tanaman.

Pengaplikasian pupuk ini dapat dilakukan dengan menyemprotkannya pada tanaman, dengan menggunakan takaran yang biasanya terdapat di kemasan pupuk.

Sekian pembahasan mengenai berbagai sumber pupuk Phospat dan manfaatnya bagi tanaman. Meskipun pupuk Phospat sangat dibutuhkan oleh tanaman, namun Anda tetap dituntut untuk bijaksana dalam menggunakannya.

Karena, apabila diaplikasikan secara berlebihan justru dapat menyebabkan lahan atau tanah menjadi mengeras karena sifatnya yang sukar larut dalam tanah. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Anda mengenai pupuk Phospat.

Leave a Comment