Pupuk KCL Mahkota: Kandungan, Manfaat dan Cara Aplikasi yang Benar

Pupuk KCl Mahkota  – Saat melakukan budidaya tanaman apa saja, proses pemupukan merupakan salah satu upaya paling penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Apalagi pada tanaman bunga yang dilihat dari nilai estetikanya. Jika nutrisi tanaman bunga tidak terpenuhi, maka akan langsung berpengaruh terhadap visual bunga. Contohnya, bunga kurang segar dan layu, warnanya pucat, ataupun batangnya mudah patah.

Oleh karena itu, pemupukan bunga mempunyai peran sangat penting dalam budidaya bunga. Lantas, bagaimana cara pemupukan bunga yang baik?

Kandungan Pupuk KCl Mahkota

Pupuk KCl, disebut juga sebagai MuriateOf Potash (MOP)adalah jenis pupuk tunggal dengan konsentrasi yang tinggi. Kandungan utama pupuk KCl adalah 60% K2O.

Ya, pupuk KCl merupakan pupuk dengan kandungan unsur kalium yang tinggi, sehingga sangat cocok diaplikasikan pada semua jenis tanaman, terutama yang memiliki sifat toleran akan klorida.

Pupuk KCl terdiri atas 2 kandungan zat, yaitu zat hara serta zat pembawa.Pupuk KCl ditemukan dalam beberapa jenis, sehingga perbandingan zat hara serta zat pembawa pada masing-masing jenis pupuk KCl pun berbeda-beda.

Secara umum, jenis pupuk KCl yang banyak digunakan adalah KCl 80 yang mengandung zat hara 60% dan 40% zat pembawa Artinya, dalam 100 kilogram pupuk KCl terdiri atas 60 kg K2O sebagai zat haradan 40 kilogram zat pembawa.

Unsur hara dalam pupuk KCl adalah kalium yang diserap oleh tanaman sebagai senyawa K2O. Sebelum diserap oleh tanaman, pupuk KCl di dalam tanah akan terurai terlebih dahulu menjadi K2O dan ion Cl++.

Senyawa K2O berperan untuk menunjang pertumbuhan serta meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit. Sementara itu, ion Cl++ malahbisa merugikan tanaman ketika diberikan dengan jumlah berlebihan.

Manfaat Pupuk KCl Mahkota untuk Bunga

Pupuk KCl banyak dimanfaatkan sebagai sumber klorida dan kalium dalam tanah.Karena kaya akan kandungan senyawa kalium, pupuk ini mempunyai sejumlah manfaat dalam budidaya tanaman, antara lain:

  1. Meningkatkan kekuatan tanaman

Tanaman yang kekurangan unsur kalium bisa mengalami banyak gangguan, seperti daun menjadi mudah layu, batang lemah, hingga kebusukan akar karena terjadi penurunan daya oksidasi.

Kekurangan kalium akan menyebabkan akar kurang maksimal saat menjalankan fungsinya sebagai penyerap zat hara. Hal ini menyebabkan nutrisi yang diedarkan oleh akar ke seluruh bagian tumbuhan menjadi berkurang.Akibatnya, tumbuhan akan layu hingga mudah tumbang.

Dalam budidaya bunga, batang yang kuat sangat dibutuhkan karena berperan sebagai penopang mahkota bunga yang memiliki estetika tinggi.

Memberikan pupuk KCl Mahkota adalah solusi yang tepat dalam meningkatkan kemampuan oksidasi akar, sehingga zat hara kembali diserap dengan maksimal dan bisa menambah kekuatan batang bunga.

  1. Tahan Terhadap Hama dan Kekeringan

Bunga termasuk jenis tanaman yang cukup sulit beradaptasi dengan kekeringan.Namun, penggunaan pupuk KCl Mahkota bisa menjadi solusi saat musim kemarau datang.

Kandungan senyawa kalium yang tinggi di dalam pupuk KCl akan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan meminimalisir kehilangan air pada tanaman.

Dengan begitu, maka akan lebih efisien penggunaan air oleh tanaman. Dengan terpenuhinya nutrisi, maka membuat tanaman akan lebih tahan akan serangan hama serta penyakit. Keuntungannya yaitu tanaman menjadi tidak mudah mati.

  1. Mencegah Kerusakan Bunga

Pemberian pupuk KCl saat fase berbunga berfungsi untuk memaksimalkan proses pembentukan biji dan bunga. Nutrisi tanaman yang terpenuhi dengan baik bukan hanya akan berdampak pada kesehatan bunga saat di dalam pot saja, namun juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan bunga setelah dipanen.

Ya, bunga yang diberi pupuk KCl menjadi tidak mudah rusak. Bunga akan mempunyai tingkat toleransi tinggi pada proses pengangkutan atau penyimpanan.

Namun, tentu harus diaplikasikan juga beberapa cara perawatan bunga yang telah dipetik atau potong, sehingga tidak layu selama distribusi.

  1. Mengoptimalkan Proses Fotosintesis

Pupuk KCl mengandung unsur hara yang dapat mengoptimalkan fotosintesis pada tanaman karena mampu mengatur kinerja stomata.

Bahkan, hasil fotosintesis pun dapat ditransportasikan dengan lebih maksimal, sehingga kerja enzim pun bisa dimaksimalkan.

Pada budidaya tanaman bunga, penggunaan pupuk KCl bisa dikombinasikan dengan SP-36 dan urea supaya setara seperti pupuk NPK. Hal ini mengingat bahwa bunga bukan hanya membutuhkan kalium saja, namun perlu nitrogen dan phospor juga.

  1. Meningkatkan Ketahanan Stress Tanaman

Unsur hara kalium dalam pupuk KCL dapat meningkatkan kinerja stomata daun, yaitu pada proses fotosintesis, proses transpirasi, dan pencegahan hilangnya simpanan air dari tanaman.

Hal ini dapat membuat tanaman lebih tahan akan resiko stress dan kekeringan. Perlu diketahui bahwa masalah ini bisa berakibat tanaman mati sebelum sempat menghasilkan buah.Namun, masalah ini bisa diatasi semua dengan memanfaatkan pupuk KCl.

  1. Meningkatkan Kualitas Buah

Fungsi unsur hara kalium yang selanjutnya adalah dapat meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan oleh tanaman. Jadi, pupuk KCl juga sangat cocok diaplikasikan pada tanaman buah-buahan, selain pada bunga tentunya.

Buah akan menjadi lebih besar, semakin berat, serta rasanya lebih manis. Kalium adalah senyawa yang dapat membantu transportasi glukosa pada tanah. Oleh karena itu, kalium akan mengoptimalkan hasil buah yang ditanam.

Cara Aplikasi Pupuk KCl pada Tanaman

Setiap jenis tanaman memiliki dua fase dalam pertumbuhannya, yaitu fase generative serta fase vegetative. Dalam fase generative, tanaman akan mulai berbunga dan menghasilkan buah. Pada tahap ini, tumbuhan tentu membutuhkan lebih banyak unsur kalium dibandingkan kebutuhan kalium pada fase vegetative.

Pupuk KCl dapat diaplikasikan menggunakan sistem tabur ataupun dikocor. Pada sawah atau lahan pertanian dengan kadar kalium rendah, gunakan dosis sebanyak 100 kg/ha untuk tanaman padi.

Sementara jika lahan memiliki kadar kalium, maka bisa digunakan dosis pupuk sebanyak 50 kg/ha. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan 2 kali, yaitu ketika umur 21 HST dan umur 42 HST.

Pupuk ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pupuk KCl tidak hanya bisa diaplikasikan pada bunga saja, melainkan pada beberapa jenis tanaman, seperti sayur dan buah-buahan.

Jenis tanaman yang bisa diaplikasikan pupuk KCl antara lain kedelai, karet, tebu, padi, kacang-kacangan, jagung, sawit, cengkeh, dan lada.

Pada beberapa tanaman, pupuk KCl justru bisa menyebabkan pengaruh buruk, yaitu pada tanaman yang cukup peka akan kandungan klorin yang ada di dalam pupuk KCl. Misalnya pada wortel dan kentang yangbisa menyebabkan keracunan tanaman.

Dengan memanfaatkan pupuk KCl Mahkota, maka tanaman bunga akan tumbuh semakin subur, kuat, tahan akan kerontokan, dan berbunga banyak.

Selain jenis Mahkota, Pupuk KCl juga tersedia dalam jenis lainnya yang bisa diaplikasikan pada beberapa jenis tanaman.Terbukti bahwa pupuk KCl memang sangat bermanfaat bagi beragam tanaman.

Namun, jangan sampai salah menggunakannya karena ada beberapa tanaman yang bisa keracunan jika diberi pupuk KCl.

Demikianlah ulasan mengenai kandungan, manfaat serta cara aplikasi pupuk KCl mahkota yang bisa kami bagikan untuk anda. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk anda yang mau menggunakan pupuk jenis ini.

Leave a Comment