Kalau mau sehat, ya harus menjaga kebersihan donk. Jangan orang lain yang disuruh menjaga kebersihan, lalu kamu yang pengen sehatnya. Apalagi kalau masalah kebersihan air, kesehatan kamu tergantung dari air yang kamu gunakan setiap hari lho. Kalau banyak pencemaran air di sekitarmu dan kamu nggak segera mencari solusi, maka jangan berharap kamu bakalan sehat.
Ada hukum timbal balik dan sebab akibat antara manusia dan alam. Kalau manusia nggak menjaga alam dengan baik, maka alam pun nggak akan peduli dengan manusia, contohnya dengan banyak terjadi bencana alam.
Kalau manusia banyak yang terserang penyakit karena tingginya indikator pencemaran air, pasti factor penyebab yang utama adalah karena manusia itu sendiri yang mengotori air. Ya nggak? Kamu masih suka buang sampah di sungai? Ya itu dia contoh nyatanya.
Sebelum ke faktor penyebab dari pencemaran air, kamu harus paham dulu apa itu pencemaran air. Ya pencemaran sampah di air pastinya. Betul itu, tapi secara gamblang, pencemaran air ini adalah keadaan di mana kualitas air di berbagai jenis lingkungan perairan menjadi menurun karena ulah manusia.
Penyebab Pencemaran Air
Ulah manusia, menjadi frasa yang perlu dijadikan fokus dalam pengertian pencemaran air tersebut. Di mana ulah manusia yang dimaksudkan cenderung ke arah tindakan yang tidak baik atau kurang baik, seperti membuang sampah di sungai, mengalihkan limbah pabrik ke sungai, menangkap ikan memakai bahan berbahaya, seperti pukat harimau, dan lain-lain.
Banyak faktor penyebab yang mengakibatkan tingginya tingkat pencemaran air di dunia, utamanya di Indonesia sendiri. Penyebab inilah yang harus kamu ketahui secara jelas sehingga kamu akan mudah mencari solusi atau cara mengatasinya.
Pertanian modern
Kenapa ada embel-embel modernnya? Ya, untuk mencekungkan makna dari faktor penyebab pencemaran air karena faktor pertanian, karena nggak semua pertanian menyebabkan pencemaran. Justru pertanian jaman dulu pertanian tradisional malah ramah air.
Kenapa harus pertanian modern? Karena pertanian modern menggunakan pupuk kimia. Kandungan dari pupuk kimia inilah yang tanpa sengaja merusak air tanah persawahan. Padahal fungsinya besar banget buat merangsang hasil panen.
Limbah rumah tangga
Setiap hari kamu memasak, mencuci, mandi, dan lain-lain yang berhubungan dengan penggunaan air di rumah. Tahukah kamu kalau aktivitas kamu itu menjadi salah satu dari faktor penyebab terjadinya pencemaran di air?
Lho kok bisa? Dari apanya? Ya, dari bungkus deterjen yang kamu pakai buat nyuci, bungkus bumbu masak, sampah sayur, limbah sabun buangan setelah mandi atau nyuci, dan sebagainya.
Trus kalau gitu, nggak boleh menggunakan air donk kalau di rumah? Ya boleh lah. Tapi jangan membuang limbahnya sembarangan. Buat saluran air yang benar dan jangan membuang sampah di aliran air sekitar rumah, seperti got atau parit, sungai, dan bendungan.
Kesalahan proses penangkapan ikan
Entah siapa yang mengajari, tetapi anak-anak sekarang sudah sangat familiar dengan bahan-bahan berbahaya untuk menangkap ikan. Hasrat untuk segera mendapatkan ikan dalam waktu singkat menjadi contoh motif mereka menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan.
Padahal bahan kimia dalam bahan peledak itu bisa menyebabkan pencemaran dan merugikan ekosistem air. Bisa jadi ikan tidak bisa hidup lagi di area perairan tersebut karena konsentrasi bahan kimia yang sulit hilang.
Limbah industri
Pasti kamu udah nggak asing dengan warna air sungai yang unik di sekitar tempat industri. Ada yang ungu, biru, merah, coklat, dan bahkan hijau. Hehe kayak pelangi ya. Pasti indah banget. Ada tapinya lho, baunya juga khas dan mengganggu pernapasan. Bahkan sampai bikin mual.
Itu yang menjadi contoh nyata dari penampakan pencemaran air yang sangat jelas. Hampir belum ada tandingannya dengan contoh pencemaran di daerah lain, karena memang limbah pabrik mengandung konsentrasi bahan kimia yang sangat besar.
Usaha peternakan
Peternakan menjadi salah satu usaha yang sangat banyak peminatnya, apalagi bagi yang penyayang hewan. Usaha ini menjanjikan, tetapi ternyata ada dampak negatifnya, yaitu bisa menyebabkan pencemaran air.
Faktor penyebabnya adalah dari kotoran ternak. Walaupun yang punya usaha peternakan tidak membuang kotoran ternak ke sungai, tetapi kotoran ternak tetap saja akan mengganggu kejernihan sumber air di dekatnya.
Pertambangan
Tambang batu bara dan minyak bumi adalah dua diantara jenis kegiatan pertambangan yang menyebabkan pencemaran air. Di mana kandungan merkuri di dalam batubara bisa membuat air langsung tercemar. Sedikit saja terkena limbah tambang batu bara, maka air bisa langsung masuk dalam kategori tercemar.
Pertambangan yang kedua yang juga menjadi faktor penyebab terjadinya pencemaran air adalah minyak bumi. Kapanpun saat proses pertambangan minyak bumi bisa saja minyak tumpah ke air sehingga mmebuat air laut tercemar. Kamu bisa lihat tumpukan minyak di atas air laut, karena memang antara air dan minyak tidak bisa menyatu.
Sampah
Inilah penyebab utama terjadinya pencemaran air. Di mana sampah menjadi hasil akhir kegiatan konsumsi dan produksi yang dilakukan oleh manusia. Sampah yang seharusnya dibakar, malah dibuang ke sungai. Alhasil, walaupun sungai yang kering saat musim kemarau pun masih saja dibuangi sampah.
Laut menjadi tempat berhentinya sampah yang sudah di buang di sungai. Tanpa disadari, saat kamu berwisata ke pantai, namun menemukan air laut yang kotor karena sampah dan kamu merasa kesal dengan hal itu. Padahal yang menyebabkan air laut tercemar oleh sampah adalah dirimu sendiri. Ya kan?
Hutan gundul
Ini menjadi faktor rusaknya bumi. Banyak cara yang dilakukan oleh para penebang pohon liar walaupun sudah diberlakukan hukum penebangan liar di Indonesia. Tetap ada saja akal mereka untuk menebang pohon sembarangan di hutan.
Dampak dari pembuangan ranting-ranting pohon setelah penebangan berlangsung membuat sungai menjadi keruh. Apalagi dedaunan yang kering terbawa oleh angin, walaupun nebangnya nggak dekat sungai tetep aja mencemari sungai.
Dampak Pencemaran Air
Ada penyebab, pasti ada dampak. Hal ini bisa kamu temukan pada banyaknya artikel tentang faktor penyebab dan dampak pencemaran air. Hampir setiap hari ada saja kasus tentang pencemaran yang terjadi di perairan.
Dampak terbesar dari pencemaran air adalah kurangnya ketersediaan air bersih. Bisa kamu bayangkan jika tidak ada air bersih, bagaimana kamu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan setiap saat kamu membutuhkan air.
Ekosistem air rusak
Ini menjadi dampak yang sangat fatal. Karena adanya ekosistem ar inilah ketersediaan air bersih akan seimbang dengan kebutuhan manusia. Ada rantai makanan di dalam air yang bisa membuat fungsi air menjadi lebih maksimal.
Kalau air sudah tercemar, maka sudah pasti kamu nggak akan bisa melihat indahnya terumbu karang saat melakukan penyelaman. Bahkan kamu nggak akan tahu tentang berbagai macam ikan cantik.
Nelayan rugi
Jelas ruginya, soalnya hasil ikan tangkapan menjadi sedikit. Semakin hari semakin berkurang karena intensitas pencemaran yang semakin tinggi. Ini dikarenakan ikan tidak bisa berkembang baik di air yang kotor atau tercemar.
Satu saja sampah kimia yang kamu buang di air maka akan mematikan banyak ikan, karena konsentrasi bahan kimia dalam air yang sulit hilang. Nelayan akan gulung tikar dan bahkan di masa yang akan datang, anak cucu nggak akan pernah tahu siapa itu nelayan. Sedih kan?
Bahan pangan banyak yang gagal panen
Tumbuhan yang diairi dengan air tercemar maka akan mati. Di mana kandungan bahan kimia dalam air akan merusak tanaman karena pertumbuhannya terganggu. Utamanya pada padi, sebagai tanaman pangan yang mengandalkan irigasi.
Keseimbangan lingkungan terganggu.
Akibat pencemaran yang terjadi pada air, semua ekosistem di bumi pun akan ikut rusak. Bagaimana tidak, adanya jaring-jaring makanan di bumi membuat hubungan antar makhluk hidup sangatlah besar. Jika air tercemar, manusia pun akan kesulitan air bersih.
Hewan pun akan ikut punah, karena kesulitan mendapatkan air. Begitu pun dengan tumbuhan. Bumi akan gersang dan panas. Efek rumah kaca semakin tinggi juga. Sangat mengerikan sekali pokoknya.
Sumber air bersih langka
Kamu pasti udah nggak asing dengan kejadian sulit air bersih di beberapa wilayah dekat rumah. Padahal di desa lho, setiap penduduk punya sumur sendiri-sendiri. Kalau di kota sih wajar, soalnya air beli langsung dari PDAM.
Banyak orang yang nggak bisa minum dan mandi karena air sumur yang kering atau air sumur yang keruh. Mereka harus berjalan berpuluh puluh kilometre demi mendapatkan seember air. Bisa dibayangkan gimana sulitnya. Ini adalah akibat keteledoranmu membuang sampah di sungai.
Banjir
Ini adalah dampak pencemaran air yang tidak bisa dihindari begitu datang. Derasnya air saat hujan pun nggak bisa mengalir dengan lancar di saluran air karena tersumbat sampah, alhasil air melewati tempat yang tidak semestinya, jalan, rumah, sawah, dan fasilitas umum pun rusak.
Memang, banjir bisa ditanggulangi dengan menanam pohon, tetapi kalau masih saja membuang sampah di sungai ya tetap saja banjir akan dating. Kalau sudah banjir, barulah sadar.
Limbah plastik pewangi pakaian menumpuk, menyumbat aliran air pembuangan.
Padahal sedang tidak musim hujan, penggunaan pewangi pakaian yang terlalu banyak bisa mencemari air sumur. Sebaiknya menggunakan pewangi pakaian secukupnya saja. Toh nanti pada saat akan disetrika sudah menggunakan pelicin pakaian yang juga wangi.
Banyak timbul wabah penyakit.
Sampah yang dibuang di sungai bukan berarti langsung hilang terbawa air begitu saja. Kalau alirannya deras memang langsung terbawa, tetapi pasti akan nyangkut di bibir sungai atau malah berhenti di tengah-tengah karena tumpukan yang sebelumnya.
Akibatnya sampah yang kamu buang di sungai membusuk. Lalat datang menyerbu dan kemudian menyebarkannya ke makanan-makanan yang tiap hari kamu makan. Alhasil banyak wabah diare.
Selain itu, sampah yang menumpuk menyebabkan nyamuk. Maka muncullah wabah demam berdarah yang mematikan. Sebelumnya, bau busuk sampah pun bisa menyebabkan sesak napas atau penyakit pernapasan.
Endapan air
Ini banyak terjadi di permukaan air. Walaupun sebenarnya di dasar laut pun juga ada endapan, namun yang paling kentara adalah yang ada di permukaan laut. Endapan ini disebabkan oleh limbah bahan kimia dan minyak yang dibuang di laut.
Akibatnya, tumbuhan air tidak bisa melakukan fotosintesis dengan lancar. Mereka terhambat dengan endapan yang sangat tebal di permukaan air. Dari segi keindahan, endapan ini sangatlah mengganggu.
Tanah longsor
Tanah longsor yang terjadi karena pencemaran di daerah perairan ini adalah dampak lanjutannya setelah banjir. Bisa juga terjadi sekalian saat banjir. Di mana tanah di pinggir sungai yang rapuh karena banyak sampah akan langsung lingsir saat terkena air saat banjir terjadi.
Punahnya biota air
Selain ikan, biota yang ada di air adalah udang, gurita, cumi, lobster, belut, kepiting, rumput laut, dan banyak lagi yang lainnya. Mereka hidup dan berembang biak di air yang bersih. Kalau air sudah tercemar, maka sudah pasti mereka akan terganggu.
Biota air sama dengan manusia. Mereka juga akan terganggu kesehatannya jika minum dan makan dari air yang tercemar. Jika terus dibiarkan, maka kamu nggak hanya akan melihat udang di gambar saja.
Berkurangnya tempat wisata perairan
Dalam hal ini seperti pantai, telaga, danau, atau waduk, karena kotor. Pengunjung tidak lagi sebanyak dulu dan lama-lama pun sepi. Bau yang menyengat pun juga bisa membahayakan pengunjung. Alhasil banyak tempat wisata air yang tutup.
Perubahan pH air
pH ini berarti tingkat keasaman. Fungsinya adalah menyeimbangkan kadar keasaman di air sehingga membuat biota yang ada didalamnya merasa nyaman. Selain itu, pH juga akan mempengaruhi kadar Oksigen dan Hidrogen yang ada di air.
Jika pH sudah tidak seimbang, lingkungan air tidak akan nyaman untuk ditinggal. Biota air akan mati dan air tidak lagi layak konsumsi. Trus kalau haus mau minum apa coba? Sedih banget.
Erosi
Atau bisa juga dikatakan sebagai istilah dari pencemaran tanah. Di mana memang sangat erat hubungan antara air dan tanah. Di dalam tanah terdapat kandungan air yang tinggi. Jika air sungai tercemar. Maka air akan menjadi lebih cepat banyak volumenya. Alhasil bisa lebih cepat mengikis tanah di sekitarnya. Alhasil banyak terjadi tanah longsor.
Contoh Pencemaran Air
Pencemaran air tidak berdiri sendiri, melainkan banyak sekali macamnya. Ini akan bisa terlihat dari beberapa contoh pencemaran air. Contoh-contoh tersebut bisa saja dari bahan kimia dan juga bahan biotik atau alam.
Unsur hara
Bisa juga disebut dengan nutrisi. Di mana asal dari unsur hara ini adalah dari dalam tanah yang bisa berupa fosfat, nitrat, ataupun ammonium
Zat pengikat
Yang menjadi sasaran dari contoh pencemaran di air ini adalah zat pengikat yang berasal dari karbondioksida sehingga fungsinya adalah untuk mengikat oksigen. Padahal oksigen ini adalah zat yang penting untuk makhluk hidup.
Asal dari zat pengikat yang berupa karbondioksida ini adalah dari pupuk organic atau puluk kandang, pupuk kimia, serta residu dari tumbuhan.
Zat-zat radioaktif
Ini adalah contoh yang berasal dar bahan kimia uranium, thorium. Iodine, radon, atau cesium.
Sedimentasi
Ini adalah sebuah proses yang menghasilkan sedimen berupa pasir, lumpur, kerikil, ataupun tanah.
Pencemaran air organic
Contoh pencemaran ini menjadi salah satu jenis pencemaran yang banyak terjadi di sekitar kamu, karena banyak bahan kimia yang mendominasi barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Infeksus
Sekelas dengan istilah infeksi yang berarti menginfeksi. Artinya adalah membuat sesuatu berubah menjadi buruk. Beberapa contoh dari agen ini adalah parasite, bakteri, serta virus.
Cara Mengatasi Pencemaran Air
Jika pencemaran air terus dibiarkan, maka dampaknya pun juga akan semakin banyak dan semakin besar. Lingkungan tempat tinggal tidak akan senyaman sebelumnya. Manusia akan merasa diusik hidupnya karena sumber air bersih yang langka, utamanya.
Untuk itulah, solusi cara mengatasi pencemaran air harus dilakukan sesegera mungkin. Kalau hanya wacana artikel saja, tanpa segera dimulai, maka mustahil pencemaran akan berkurang. Yang sudah dimulai saja masih sulit mengembalikan keadaan seperti semula.
Buanglah sampah pada tempatnya!
Himbauan tersebut adalah sekaligus slogan untuk menyadarkan kamu kalau sampah adalah malapetaka jika dibuang sembarangan.
Mendaur ulang sampah
Untuk sampah organik, bisa di daur ulang menajadi pupuk organik, sedangkan untuk sampah anorganik bisa didaur ulang menjadi benda yang lebih berguna. Harga jualnya mahal lho.
Menggunakan deterjen/ sabun pembersih secukupnya
Baik deterjen untuk mencuci pakaian maupun mencuci perabotan. Jangan sampai membuang-buang deterjen begitu saja.
Mengurangi limbah plastik
Dalam hal ini juga berkaitan dengan penggunaan barang-barang dalam kehidupan sehari-hari yang juga didominasi oleh bungkus plastic. Sampah plastic sulit terurai sehingga akan mencemari air tanah.
Memiliki MCK sendiri
Tidak lagi efektif jika melakukan kegiatan MCK di sungai. Ini akan membuat pencemaran air semakin tinggi.
Tidak lagi memancing dengan bahan yang berbahaya
Putas, pukat harimau, dan bahan peledak sejenis harus dihindari saat memancing ikan. Tujuannya adalah untuk melestarikan biota air beserta dengan terumbu karangnya.
Membangun peternakan yang jauh dari sumber air
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air karena kotoran hewan ternak atau makanan hewan ternak.
Membuat septic tank yang jauh dari sumur
Tanpa disadari, air yang kamu pakai sudah tercemar dengan kandungan kotoran yang ada di septic tank karena jarak antara pembuatan sumur sebagai sumber air dan septic tank yang terlalu dekat. Bakteri E. Coli menjadi bakteri yang mendominasi di dalam air.
Reboisasi
Penanaman hutan kembali mengurangi jumlah hutan gundul sehingga ketersediaan sumber air akan terus seimbang dengan kebutuhan manusia.
Mengurangi aksi illegal logging atau penebangan hutan liar
Penebangan liar harus diganti dengan tebang pilih. Menebang pohon yang sudah tua dan menanaminya kembali.
Mengarahkan pembangunan area industri yang jauh dari daerah pemukiman penduduk
Hal ini sangatlah penting untuk menjaga kebersihan air.
Mengurangi penggunaan pupuk kimia
Walaupun hasil pertanian dengan pupuk kimia lebih melimpah, tetapi sedini mungkin dikurangi penggunaannya. Beralihkan ke pupuk organic yang ramah air tanah.
Tidak akan pernah ada habisnya jika berbicara tentang pencemaran air, mengingat populasi manusia semakin padat saja di bumi ini. Otomatis kebutuhan pun semakin meningkat. Satu bisa hentikan, yang lain belum tentu bisa. Pro dan kontra pun menghiasi usaha mencari solusi yang telah dilakukan pemerintah.
Bahkan menurut banyak artikel, pencemaran di daerah perairan sudah sangat tinggi. Kualitas airnya sudah tidak sebagus dulu. Satu wilayah yang tercemar, wilayah lain merasakan dampaknya.
Bahkan menurut data dari artikel pemerintah Kabupaten Buleleng, bahwa di tahun 2008, akibat dari pencemaran air di Indonesia sudah merugikan 45 triliun uang Negara untuk biaya kesehatan serta penyaluran air bersih. Bagaimana tidak, tujuan pembuatan sumur per rumah sudah tidak berfungsi karena kering.