MANTAP!! Pupuk untuk Memperbesar Umbi Singkong dan Tips Perawatan

Pupuk Untuk Memperbesar Umbi Singkong – Singkong merupakan jenis umbi yang cukup banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, umbi satu ini mempunyai rasa yang cukup manis dan sangat pulen.

Bukan hanya itu, singkong juga dapat diolah menjadi beragam jenis makanan, misalnya keripik, kolak, tepung, dan lain-lain. Hal ini menjadikan nilai ekonomis singkong hampir selalu stabil karena permintaan secara terus menerus dari pasar.

Meski demikian, seiring berjalannya waktu budidaya umbi justru semakin ditinggalkan karena peminatnya semakin sedikit dan keuntungan yang didapatkan dirasa kurang menjanjikan.

Padahal, jika ingin serius menjalani budidaya tanaman singkong secara optimal, tentu bukan tidak mungkin Anda akan meraup keuntungan yang besar. Hal ini mengingat bahwa biaya operasional dalam budidaya singkong tergolong sangat terjangkau.

Trik Menanam Singkong Agar Umbi Besar dan Banyak

Banyak petani umbi singkong mengeluh karena hasil panen buahnya kurang maksimal, sehingga harga yang didapatkan dari pasar pun kurang memuaskan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, sebenarnya bisa diselesaikan dengan menerapkan teknik penanaman singkong yang benar. Lantas, bagaimana cara agar singkong dapat tumbuh dengan baik serta menghasilkan banyak umbi? Berikut rahasianya:

  1. Persiapan Bibit

Pilihlah varietas bibit singkong yang berkualitas tinggi serta berpotensi untuk disukai oleh pembeli. Selain itu, pastikan bibit yang dipilih juga cocok dengan lahan pertanian.

Bibit singkong sebaiknya berasal dari tanaman induk berusia 10-12 bulan. Tanaman singkong induk yang dipilih harus tumbuh sehat dan normal. Pilih tanaman induk yang batangnya sudah berkayu dengan diameter lurus sekitar 2,5 cm. Pastikan induk singkong belum tumbuh tunas baru.

  1. Proses Penanaman Singkong

Sebelum penanaman singkong, sebaiknya perhatikan musim serta curah hujan. Waktu terbaik untuk menanam singkong adalah musim hujan.

Sementara itu, jarak penanaman dalam bentuk monokultur sebaiknya 80×120 cm. Sangat disarankan untuk terlebih dahulu merendam bibit singkong menggunakan pupuk SOT HCS yang dicampur air selama 3-4 jam sebelum bibit ditanam.

Lakukan penanaman bibit singkong di lahan yang sudah disiapkan. Cara penanaman bibit yaitu ujung batang dari stek singkong ditancapkan pada tanah sekitar 5-10 cm.

  1. Perawatan tanaman singkong

Berikut ini beberapa perawatan pada tanaman singkong yang mesti anda lakukan:

  • Penyulaman

Penyulaman dimaksudkan untuk mencabut bibit singkong yang mati dan tumbuh tak normal, lalu menggantinya dengan menanam bibit baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi ataupun sore hari, yaitu saat cuaca sedang tidak terlalu panas.

  • Penyiangan

Teknik penyiangan bertujuan untuk menghilangkan seluruh tanaman liar yang ada di sekitar singkong. Penyiangan sebaiknya dilakukan dua kali pada satu musim.

Penanaman bibit singkong harus terbebas dari gangguan tanaman liar setidaknya 5-10 minggu setelah masa tanam. Jika tanaman pengganggu jumlahnya tidak terkendali dalam periode tersebut, maka hal ini bisa menyebabkan produktivitas turun ampai 75% dibandingkan pada kondisi tanpa adanya gangguan tanaman liar..

  • Pemangkasan

Proses pemangkasan tunas dilakukan pada setiap pohon, setidaknya hanya memiliki 2-3 cabang saja. Nantinya, batang pohon bisa digunakan kembali sebagai benih pada musim tanam yang selanjutnya.

  • Pemupukan

Pemupukan wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman singkong. Meski pun tanah sebagai media tanam sudah menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, namun perlu pemberian pupuk untuk semakin menunjang pertumbuhan tanaman singkong.

Simak Juga : Cara Menanam Singkong Hingga Panen

Terutama pemberian pupuk yang berfungsi untuk memperbanyak dan memperbesar buang singkong yang dihasilkan saat panen.

  • Penyiraman

Kondisi tanaman singkong pada 4-5 bulan setelah tanam harus selalu lembap, namun jangan sampai terlalu becek. Jika penanaman di lakukan pada tanah kering, maka perlu dilakukan pengairan atau penyiraman untuk memberikan asupan air pada tanaman singkong.

Pada musim kemarau, pengairan bisa dilakukan secara penyiraman langsung pada tanaman singkong. Tetapi, metode ini bisa merusak gundukan tanah pada pangkal pohon. Penggunaan sistem genangan air dirasa lebih baik danbertujuan supaya air bisa menembus ke tanah.

Pupuk untuk Memperbesar Umbi Singkong

Kunci utama untuk menghasilkan umbi singkong berkualitas terletak pada teknik pemupukan yang diterapkan. Ada beberapa jenis pupuk yang bisa diaplikasikan pada tanaman singkong.

  1. Pupuk Organik

Pertama, pupuk organik, contohnya pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Pemakaian bahan-bahan organik bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dan mengembalikan sifat alamiah tanah.

Pemberian pupuk organik terbukti dapat meningkatkan hasil panen singkong, yaitu meningkatkan jumlah dan ukuran buah singkong yang dihasilkan oleh setiap tanaman.

  1. Pupuk Kimi

Jenis pupuk kedua yang bisa diaplikasikan pada tanaman singkong adalah pupuk anorganik, seperti pupuk TSP, Urea, NPK, dan KCL.

Selain itu, kapur dolomit juga dapat diberikan jika tanaman membutuhkannya. Jika lahan mempunyai riwayat terkena serangan jamur upas, maka dibutuhkan sekitar 3 ton dolomit yang diberikan pada 1 hektar lahan tanaman singkong.

Dosis pupuk yang diberikan pada tanaman singkong, baik jenis pupuk organik ataupun anorganik harus sesuai dengan tingkat kesuburan dan kondisi tanah.

Pupuk organik yang dibutuhkan untuk lahan singkong per hektar adalah15-20 ton. Sementara itu, dosis pupuk anorganik untuk setiap satu hektar lahan adalah 200-500 kg.

Pemberian kapur dolomit per satu hektar lahan singkong juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Dosis pupuk urea per hektar lahan singkong adalah 120-300 kg, pupuk TSP adalah 30-75 kg, dan pupuk KCl adalah 50-125 kg.

ZPT, Kunci Meningkatnya Produksi Singkong

Selain teknik pemupukan, ZPT juga sangat berpengaruh pada peningkatan produksi tanaman singkong. Penggunaan ZPT yang merupakan hormon tumbuhan menjadi faktor pendukung paling penting yang akan memberikan kontribusi dalam keberhasilan budidaya tanaman singkong.

ZPT akan menunjang pertumbuhan, memperbanyak jumlah umbi, serta memperbesar bobot dan ukuran umbi. Ukuran singkong menjadi semakin besar dan bobotnya juga akan semakin berat.

Meski penggunaan ZPT pada tanaman singkong akan menyebabkan masa panen menjadi lebih lama, namun petani akan lebih untung karena produksi singkong yang dihasilkan akan lebih banyak.

Cara aplikasi ZPT pada penanaman singkong adalah dilakukan sebelum batang singkong di tanam, dimasukkan hormon atau ZPT terlebih dahulu. Ketika calon akar sudah, batang singkong tersebut sudah siap untuk ditanam.

Jika masa tanam sudah berlangsung selama beberapa hari dan daun mulai tumbuh, lakukan penyemprotan tanaman menggunakan ZPT. Nah, ZPT yang digunakan untuk penyemprotan harus dicampur menggunakan air bersih pada perbandingan 1 : 8.

Batang singkong direndam terlebih dahulu  selama 24 jam, lalu ditiriskan. Diamkan selama beberapa waktu hingga calon akar tumbuh. Bibit singkong pun siap ditanam di lahan yang telah disiapkan.

Umbi singkong bisa dipanen setelah berumur 8 bulan. Pohon singkong yang siap panen ditandai dengan daunnya yang mulai berubah menguning. Ketika panen, sebaiknya sisakan 15-20 cm batang singkong yang dipotong supaya lebih mudah untuk mencabut akarnya.

Unsur hara yang secara alami tersedia di dalam tanah, terkadang tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman, sehingga singkong kurang mampu berbuah dengan sempurna. Untuk itulah, diperlukan pemupukan yang seimbang dengan dosis dan waktu aplikasi yang tepat.

Pemupukan yang tepat akan meningkatkan produktivitas singkong. Pada masa panen, Anda akan bahagia karena singkong yang selama ini ditanam dan dirawat membuahkan hasil yang maksimal. Jumlah umbi singkong yang dipanen sangat banyak dan ukurannya pun besar-besar.

Demikianlah tips menanam dan pupuk untuk memperbesar umbi singkong yang bisa kami bagikan untuk anda. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa meningkatkan produksi tanaman singkong yang akan anda tanam.

Leave a Comment