Gandasil B: Kandungan Nutrisi, Manfaat, Cara Aplikasi – Pupuk Buah

Gandasil B – Gandasil merupakan jenis pupuk foliar yang digemari oleh para petani. Umumnya,penggemar pupuk Gandasil ini adalah mereka para pecinta tanaman hias atau pun para petani buah.

Pupuk Gandasil sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu Gandasil B dan juga Gandasil D. Pupuk Gandasil B umumnya direkomendasikan bagi para petani buah.

Hal ini karena Gandasil B mampu membuat tanaman menghasilkan buah yang melimpah dalam waktu yang relatif singkat. Lalu, apa saja kandungan dari pupuk Gandasil untuk buah ini?

Kandungan Nutrisi Pupuk Gandasil B

Komposisi

  • Nitrogen (N) sebanyak 6 %
  • Fosfor (P2O2) sebanyak 20 %
  • Kalium (K2)sebanyak 30 %
  • Magnesium (Mg So4) sebanyak 3 %

Gandasil B merupakan jenis pupuk kimia yang memiliki sifat mudah diserap oleh tanaman. Hal ini karena Gandasil jenis ini sangat mudah larut dalam air. Pupuk ini memiliki ciri-ciri fisik yang hampir mirip dengan kristal.

Hanya saja, warnanya adalah pink. Meski umumnya pupuk Gandasil B berwarna pink, namun tak jarang pula ada  yang berwarna putih, sehingga bentuknya seperti sebuah kristal sungguhan.

Sifatnya yang mudah larut dalam air pun menjadi kelebihan atau keunggulannya tersendiri. Pasalnya, hal ini tentu akan membuat pupuk menjadi lebih mudah diserap oleh akar-akar tanaman, sehingga proses pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat.

Jenis pupuk Gandasil yang dapat ditemukan di pasaran umumnya telah dibekali dengan beragam kandungan yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman, seperti kandungan Nitrogen dan Phospor.

Kedua zat dalam pupuk Gandasil B ini mencapai angka hingga 20%. Selain itu, Gandasil ini juga mengandung kalium sebanyak 30% serta ada tambahan kandungan lainnya, seperti Magnesium sebanyak 3%.

Meski 4 kandungan tersebut merupakan kandungan utama dalam pupuk Gandasil ini, namun bukan berarti pupuk Gandasil ini tidak memiliki kandungan lain. Pupuk ini termasuk jenis pupuk yang cukup lengkap kandungannya.Di dalamnya juga dapat terdapat kandungan lainnya, seperti Tembaga, Seng, Cobalt, hingga boron dan juga vitamin.

BACA JUGA:   Pupuk Organik Cair: Cara Membuat dan Takaran yg Benar Supaya Panen Melimpah

Umumnya, para petani menggunakan pupuk Gandasil B pada fase Generatif karena pupuk ini akan sangat menunjang pertumbuhan dan munculnya tunas-tunas baru. Adanya kandungan tambahan, seperti Magnesium dalam pupuk Gandasil B bertujuan untuk memberikan pasokan energi tambahan bagi tanaman.

Maka dari itu, tidak heran jika pupuk Gandasil ini akan memberikan hasil panen sebanyak 3 kali lipat. Hal ini karena Gandasil khusus untuk buah ini mampu mempercepat proses pertumbuhan bunga.

Cara Aplikasi Pupuk Gandasil B

Setiap orang yang berprofesi sebagai petani tentu mengharapkan agar ladang pertaniannya menghasilkan panen yang maksimal. Namun, masih banyak yang kurang paham dan bahkan tidak mengerti tentang bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman agar lebih efektif.

Tentu menjadi tidak heran apabila banyak petani yang mengeluhkan gagal panen dengan berbagai alasan, meskipun telah menggunakan produk pupuk terbaik menurut versi mereka masing-masing.

Penggunaan pupuk Gandasil B sendiri sebetulnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan proses penggunaan jenis pupuk lainnya. Hanya saja, para petani terkadang kurang mengerti waktu pemupukan yang tepat atau pemakaian dosis yang salah.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Gandasil merupakan jenis pupuk foliar, tentu pupuk ini merupakan jenis pupuk yang harus dilarutkan ke dalam air terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada tanaman.

Meski demikian, tidak jarang para petani yang menggunakan pupuk Gandasil ini sebagai jenis pupuk tabur yang ditaburkan di atas tanah.

Penggunaan pupuk Gandasil dapat dilakukan terhadap bagian-bagian tanaman, seperti daun dan juga ranting-rantingnya. Pupuk Gandasil harus diberikan dengan dosis yang sesuai. Perlu diingat bahwa pupuk Gandasil merupakan jenis pupuk kimia yang cukup membahayakan apabila digunakan melebihi dosis yang telah ditentukan.

Dosis Pemupukan

Pada bagian kemasan, terdapat petunjuk yang menjelaskan bahwa setiap 10 gram pupuk Gandasil B dapat dicampur ke dalam air sebanyak 10 liter. Namun, apabila Anda ingin menggunakan pupuk ini dalam kadar atau kekentalan yang lebih pekat, maka setiap 30 gram pupuk Gandasil ini dapat dilarutkan dalam 10 liter air.

Waktu Terbaik Aplikasi Pupuk

Sementara itu, periode penyemprotan pupuk Gandasil adalah setiap 8-10 hari sekali. Semprotkan pada daun yang menghadap kebawah agar pupuk menjadi lebih mudah dan cepat terserap oleh klorofil daun. Pengaplikasian pupuk Gandasil ini dapat dilakukan ketika tanaman hampir berbunga, yaitu dengan pengulangan 1-2 kali saat tanaman sudah benar-benar berbunga.

Penyemprotan pupuk Gandasil akan lebih efektif pada waktu pagi hari, yaitu kisaran pukul 08.00 hingga 09.00 pagi atau pada sore hari kisaran pukul 15.00 hingga 17.00.

Aturan Pemakaian

Sebelum menggunakan pupuk Gandasil, pastikan Anda berhati-hati mengingat pupuk ini merupakan jenis pupuk kimia yang cukup keras. Sebaiknya, Anda menggunakan pelindung, seperti masker dan kaca mata serta sarung tangan agar lebih aman.

Sejak dahulu, Gandasil sudah banyak dipercaya oleh petani sebagai pupuk yang berkualitas dan terbukti membantu tanaman menjadi tumbuh subur dan hasil panennya maksimal.

Maka dari itu, hingga saat ini Gandasil masih menjadi primadona di antara jenis pupuk kimia lainnya. Meski pun Gandasil B menawarkan manfaat yang sangat banyak, namun sebaiknya Anda tidak boleh menggunakan secara berlebihan.

Bukannya hasil panen yang maksimal, justru tanaman bisa mati karena keracunan kandungan zat kimia yang terdapat dalam pupuk tersebut. Jadi, gunakan secukupnya saja.

Perhatian!!

Ada beberapa hal yang harus menjadi catatan selama memberikan pupuk ini, yaitu:

  • Pupuk ini tidak boleh kontak langsung dengan pupuk ini karena pupuk bersifat sintelis.
  • Pakailah pelindung diri, berupa kaca mata, masker, sarung tangan saat melarutkan atau mengaplikasikan pada tanaman.
  • Hindari terhirup apalagi sampai tertelan
  • Gunakan dosis yang disarankan, jangan sampai berlebihan karena dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan tanaman malah jadi kurang sehat.

Leave a Comment