Tomat menjadi sayuran yang paling akrab di kalangan masyarakat karena hampir setiap hari digunakan. Tak sedikit orang yang membudidayakannya sebab cara menanam tomat memang mudah.
Menanam tomat tidak memerlukan biaya dan lahan yang besar. Selain itu, teknik menanam tomat terbilang mudah jika mengikuti cara yang baik dan benar. Sayuran ini paling banyak diminati masyarakat karena memiliki beragam manfaat.
Sayuran yang kaya akan vitamin, antioksidan, folat, serat, kolin, potassium, dan nutrisi lainnya ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tak heran jika banyak petani maupun orang rumahan yang melakukan budidaya tomat, baik di kebun atau halaman rumah.
Budidaya tomat di pekarangan rumah juga menguntungkan, lho. Jika kamu penasaran bagaimana cara membudidayakan tomat agar berbuah banyak, bisa menyimak ringkasan lengkapnya di bawah ini.
Cara Menanam Tomat
Menanam tomat bisa menjadi metode untuk mendapatkan sayuran organik dari hasil kebun sendiri. Jika menanam tomat sendiri, maka kealamiannya sudah terjamin karena tidak banyak mengandung zat-zat kimia berbahaya.
Menanam tomat dengan budidaya sendiri juga akan menghemat biaya pengeluaran. Kamu hanya perlu menyiapkan sejumlah alat dan bahan sederhana untuk menanamnya. Untuk lebih detailnya, kamu bisa mengikuti cara menanam tomat pada uraian berikut ini.
Persiapan Bibit Tomat
Cara menanam tomat yang pertama adalah menyiapkan bibit. Kamu bisa mendapatkan benih tomat dari biji. Bibit yang dibuat dari biji tomat bisa menghemat biaya namun memerlukan sejumlah teknik tertentu agar mendapatkan benih kualitas terbaik.
Biji yang siap dijadikan benih biasanya diambil dari tomat berwarna merah, berukuran besar, tidak cacat, persebarannya merata di dalam daging buah, dan kulitnya tipis. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses persiapan bibit tomat.
- Memetik buah tomat yang sudah menua
- Memisahkan biji dari daging buah dan lendir yang menyelimutinya
- Mencuci hingga bersih
- Merendam di dalam air selama 2 hingga 3 hari agar benih bisa berfermentasi dengan baik dan tidak mudah terserang penyakit
- Memilih biji-biji kualitas terbaik yakni yang tenggelam dan terlihat besar
- Membuang biji-biji yang mengapung di air rendaman karena kualitasnya jelek
- Mencuci benih tomat yang telah direndam dengan air bersih yang diberi campuran cuka dan garam
- Mengeringkan dan menyimpannya di plastik.
- Menyimpan di dalam lemari es sekitar 1 hingga 2 minggu
Selain membuat benih sendiri dari biji tomat, kamu juga bisa membeli bibit di toko pertanian. Menanam tomat dengan bibit dinilai lebih mudah dan efektif dibandingkan biji. Kamu perlu memilih bibit yang berkualitas agar berbuah banyak nantinya.
Bibit yang berkualitas ditandai dengan tanamannya yang sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Bibit yang memiliki kualitas unggul juga akan cepat berbuah.
Penyemaian Bibit Tomat
Cara menanam tomat selanjutnya yaitu menyemaikan biji tomat. Benih tomat yang berbentuk biji masih sangat lemah, sehingga kamu harus menjaganya dengan baik. Menyemaikan bibit tomat terbilang gampang-gampang susah sehingga harus dilakukan dengan hati-hati.
Baca Juga : Cara Menanam Terong Ungu
Cara penyemaian bibit tomat berbeda-beda tergantung dari tempat penyemaiannya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti dalam proses penyemaian bibit tomat berdasarkan tempat penyemaiannya.
Kotak Persemaian
- Mengisi tanah yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1:1
- Menebar biji tomat di kotak persemaian
- Menyimpan di tempat teduh agar terhindar dari sinar matahari dan hujan
- Menyiram benih dengan air secukupnya
- Memberi pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan benih tomat setelah 2 minggu
- Memindahkan ke polybag atau di plastik ukuran kecil saat sudah memiliki daun dan batang
- Memindahkannya ke lahan atau polybag yang agak besar saat bibit telah berusia 35 hingga 40 hari
Bedengan
- Membuat larik dengan ukuran kedalaman 1 centimeter
- Membuat jarak antara satu larik dengan yang lainnya sekitar 5 centimeter
- Menanam benih tomat pada larik bedengan dengan tidak bertumpuk
- Menutup permukaan larik agar tidak terpapar hujan dan sinar matahari
- Menyiram benih dengan air secukupnya dan ekstra waspada agar tidak menyebabkan kerusakan pada permukaan persemaian
- Memberi pupuk kompos, pupuk cair organik, atau NPK setelah 2 minggu
- Memindahkan ke polybag atau di plastik ukuran kecil saat sudah tumbuh menjadi bibit
- Memindahkannya ke lahan atau polybag yang agak besar saat usia menginjak 35 hari
Polybag
- Memberi sejumlah lubang kecil pada bagian bawah polybag agar memudahkan air mengalir ke bawah
- Memberi kerikil halus atau pasir yang tingginya seperempat polybag agar air mengalir ke bawah lebih cepat
- Menambahkan campuran tanah dan pupuk kandang di atas kerikil halus atau pasir
- Menyemai benih tomat dengan aturan 1 biji 1 polybag dengan membenamkannya pada kedalaman 1 centimeter
- Menutup permukaan polybag agar benih tomat aman
- Menyiram benih dengan air secukupnya setiap 2 kali sehari secara lembut dan halus
- Memberi pupuk setelah 2 minggu
- Memindahkan ke polybag atau di plastik ukuran kecil saat usia benih menginjak 30 hari
- Memindahkannya ke lahan atau polybag yang agak besar
Pengolahan Lahan
Lahan untuk menanam tomat paling baik berada di dataran dengan ketinggian maksimal 1500 meter di atas permukaan laut. Lahan yang baik untuk pertumbuhan harus memenuhi kriteria subur dan gembur. Tak hanya itu, tanahnya juga harus memiliki pH antara 5,5 hingga 7.
Jika tanah terlalu asam, maka kamu bisa melakukan pengapuran dengan memberi dolomit atau kapur pertanian. Ukuran dolomit yang diberikan tergantung dari tingkat keasaman tanah. Pengapuran ini berfungsi untuk membuat struktur tanah menjadi lebih baik.
Baca Juga : Cara Menanam Singkong
Pengolahan lahan dilakukan untuk penanaman tomat menggunakan media bedengan. Apakah kamu penasaran mengapa pengolahan lahan perlu dilakukan? Berikut ini sejumlah tujuan dari kegiatan mengolah lahan.
- Meningkatkan keadaan fisik, biologis, dan kimia tanah
- Menghindarkan lahan dari serangan gulma
- Menyiapkan sistem pengairan dan drainase
- Agar sisa-sisa bekas tanaman terbuang pada tempatnya sehingga membusuk dengan sempurna
Setelah mengetahui tujuan dan manfaatnya di atas, kamu harus mengetahui langkah-langkah pengolahan tanah yang baik dan benar pada poin-poin di bawah ini.
Meratakan lahan
Pertama-tama kamu harus meratakan lahan dengan menggunakan cangkul atau alat pembajak sedalam 20 hingga 30 centimeter.
Pengolahan lahan dengan cara diratakan juga akan membuat proses penanaman tomat menjadi lebih mudah. Lahan yang telah diratakan, tanahnya akan lebih gembur sehingga bisa membasmi patogen di dalamnya.
Membuat bedengan
Setelah meratakan tanah, kamu bisa membuat bedengan dengan ukuran tinggi 30 centimeter, lebar 1 meter, dan panjang sesuai lahan yang dipakai. Sedangkan jarak antar bedengan mulai dari 30 hingga 40 centimeter.
- Mendiamkan tanah selama 1 minggu
- Memberi pupuk dasar
Agar tanah lebih subur dan tomat bisa tumbuh dengan baik, maka kamu bisa memberi pupuk dasar berupa pupuk kandang. Kamu juga bisa menambahkan pupuk TSP sekitar 5 gram pada setiap tanaman yang berfungsi untuk meningkatkan asupan fosfor.
Menutup bedengan dengan mulsa plastik
Setelah pemberian pupuk dasar, kamu perlu menutup bedengan menggunakan mulsa plastik, khususnya saat musim kemarau. Manfaat dari penggunaan mulsa plastik yaitu untuk menjaga tanah agar selalu lembab.
Selain itu, mulsa plastik juga berfungsi untuk menahan serangan gulma dan menjaga kebersihan buah tomat agar tidak mengenai tanah. Langkah selanjutnya yaitu mendiamkan tanah bedengan yang telah ditutup mulsa plastik selama satu minggu.
Simak Juga : Cara Menanam Semangka
Cara Penanaman Bibit Tomat
Bibit tomat biasanya dipindahkan dari tempat persemaian ketika sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 4 hingga 5 centimeter. Setelah lahan selesai diolah, kamu bisa masuk ke cara menanam tomat berikutnya yaitu memindahkan bibit. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.
Menyiapkan lubang tanam
Sebagai langkah awal, kamu perlu menyiapkan lubang tanam di mulsa yang ukuran diameternya sekitar 5 hingga 7 centimeter. Setiap bedengan diberi 2 baris lubang tanam dengan jarak antar lubangnya 40 hingga 50 centimeter dalam satu baris.
Menentukan panjang lubang tanam
Kamu harus menentukan lubang tanam berdasarkan panjang akar bibit tomat tersebut biasanya sekitar 5 hingga 7 centimeter.
Mengangkat bibit dari tempat persemaian
Kamu perlu melakukan pencungkilan bibit tomat beserta media disekelilingnya untuk di tanam di lubang tanam. Jika media persemaian berupa bedengan, maka kamu harus mengangkat bibit dengan kedalaman 10 centimeter menggunakan tangan atau sekop.
Jika menggunakan media persemaian polybag, maka kamu harus menyobeknya. Sama seperti sebelumnya, kamu juga wajib memindahkan bibit beserta tanahnya ke lubang tanam.
Memasukkan bibit
Setelah tempat penanaman siap, kamu bisa memasukkan bibit yang telah dicungkil dari tempat persemaian ke dalam setiap lubang tanam.
Merapikan area sekitar lubang tanam
Setelah bibit ditanam, kamu harus merapikan tanah sekitar lubang tanam dengan menimbunnya. Tak hanya itu, kamu perlu meratakan tanah sekitar lubang tanam dan menyiramnya dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
Perawatan dan Pemeliharaan
Tanaman tomat terbilang rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman yang satu ini juga memiliki tingkat resiko kerusakan yang tinggi pada masa panen. Oleh sebab itu, dalam rangkaian cara menanam tomat, perawatan dan pemeliharaan yang optimal sangat dibutuhkan.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat melakukan perawatan dan pemeliharaan tomat agar berbuah banyak. Perawatan dan pemeliharaan tomat yang baik akan berguna agar tomat tidak cepat mati. Berikut ini adalah cara menanam tomat dengan perawatan yang baik dan benar.
Penyulaman
Perawatan dan pemeliharaan pertama yang bisa dilakukan adalah penyulaman. Kegiatan menyulam ini berguna sebagai penggantian tanaman yang sakit atau rebah karena cuaca sehingga tidak berhasil tumbuh.
Kamu bisa melakukan penyulaman seminggu sesudah penanaman tomat. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang layu atau mati. Oleh sebab itu, kamu harus menggantinya dengan bibit tomat sisa dari yang sudah disemai.
Penyiangan
Area sekitar tempat persemaian juga harus dijaga agar tidak diserang gulma. Gulma sangat merugikan karena merebut nutrisi tanaman tomat sehingga menghambat pertumbuhannya. Tak hanya itu, gulma juga memicu serangan hama dan penyakit.
Oleh sebab itu, kamu perlu menyiangi gulma di sekitarnya secara rutin agar terbasmi. Kamu perlu menyiangi gulma sebanyak 3 hingga 4 kali pada satu masa penanaman. Sedangkan untuk area yang tertutup mulsa tidak perlu dilakukan penyiangan sesering itu.
Pemangkasan
Kamu juga harus melakukan pemangkasan tunas yang berada di ketiak daun. Pemangkasan tunas muda ini dilakukan untuk mencegahnya tumbuh menjadi batang. Kamu bisa memangkasnya menggunakan tangan saja.
Jika tunas muda terlalu keras, kamu bisa menggunakan alat berupa gunting atau pisau. Kamu bisa memotong ujung tanaman untuk mengatur tinggi tanaman. Tanaman tomat yang bisa dipotong ujungnya jika buahnya sudah menggerombol sebanyak 5 hingga 7 buah.
Namun kamu perlu bahwa tidak diperbolehkan untuk memotong daun-daun tanaman tomat. Tak hanya itu, kamu juga wajib segera mencabut tanaman yang layu atau mati.
Tanah bekas tanaman yang layu atau mati harus segera dibuang agar tanaman tidak tertular. Pencabutan dan pemangkasan dilakukan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat sehingga bisa berkembang dengan optimal.
Pemupukan Tambahan
Kamu harus memberikan pupuk kompos selama periode penanaman agar tomat terasa lebih organik. Pupuk kompos harus diberikan sebanyak 1 genggam agar tanaman tidak kekurangan asupan nutrisi. Pemupukan juga bermanfaat untuk menambah tingkat kesuburan tanaman tomat.
Pupuk kandang tersebut biasanya diberikan setiap satu bulan sekali terhitung sejak 1 minggu setelah tomat ditanam. Jika tanaman tomat sudah mulai berbuah, maka kamu harus memberinya pupuk organik cair atau pupuk buah secara rutin setiap 1 minggu sekali.
Penyiraman dan Pengairan
Langkah perawatan dan pemeliharaan yang paling penting adalah penyiraman. Kamu perlu menyiram tanaman tersebut setiap hari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman yang dilakukan secara rutin untuk mencegah tanaman kekurangan asupan air.
Namun penyiraman harus dilakukan dengan air yang secukupnya dan tidak berlebihan. Air yang terlalu membasahi akan mempercepat pembusukan akar tanaman.
Pemasangan Lenjeran
Tomat termasuk ke dalam tanaman yang tumbuh merambat. Oleh karena itu, kamu perlu memasang lenjeran yang terbuat dari kayu atau bambu untuk tempatnya merambat. Lenjeran atau ajir juga berfungsi untuk menopang tanaman tomat sehingga tidak mudah patah.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Cara menanam tomat tak lepas dari pengendalian hama dan penyakit. Kamu bisa membasmi hama dan penyakit tanaman menggunakan semprotan pestisida. Jika serangan hama dan penyakit tidak terkendali, kamu perlu mengganti merek pestisida dengan bahan yang lebih mujarab.
Pemanenan Tomat
Tomat memasuki masa panen sesudah 60 hingga 90 hari terhitung sejak masa penanaman. Tomat siap panen warna kulitnya kekuning-kuningan, permukaan daunnya mengering, batang pohonnya kekuningan saat cuaca terang. Panen pun menjadi akhir dari rangkaian cara menanam tomat.
Cara menanam tomat terbilang mudah dengan mengikuti sejumlah tahap mulai dari persiapan bibit hingga pemanenan. Pada masa penanaman, tanaman ini juga harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan agar tumbuh secara optimal.
Apakah kamu penasaran bagaimana cara melakukan budidaya tanaman tomat yang baik dan benar? Tak perlu bingung lagi, uraian di atas telah menjelaskan seluruh proses penanaman tomat agar dapat berbuah banyak.