Ingin tahu cara menanam sirih? Tanaman yang sangat ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit ini sangat bermanfaat sekali jika ditanam di halaman rumah kamu. Kamu bisa menanamnya di dalam polybag, di pot, atau di lahan terbuka langsung.
Minat masyarakat terhadap pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan akhir-akhir ini meningkat. Hal ini dikarenakan tanaman obat seperti daun sirih dirasa lebih murah dan lebih aman dibandingkan obat kimiawi sintetik.
Karena daun sirih memiliki banyak khasiat, tak heran jika tanaman ini sering dijadikan sebagai TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Tertarik menanam daun sirih dalam pot di halaman rumah? Sebelum membahas lebih lanjut, kamu perlu tahu apa saja kandungan di dalam daun sirih berikut ini.
Kandungan Daun Sirih
Daun sirih memiliki banyak kandungan zat aktif yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari kesehatan hingga pembasmi hama. Cara memanfaatkan khasiat yang dimilikinya bisa dengan mengunyahnya bersama tanaman lain seperti tembakau atau gambir.
Ada puluhan kandungan zat aktif yang terkandung dalam daun sirih, namun dibawah ini hanya akan dijelaskan beberapa di antaranya. Berikut ini ada 6 kandungan zat aktif daun sirih beserta manfaatnya.
Minyak atsiri
Minyak atsiri mengandung minyak terbang (betlephenol) yang memiliki daya untuk mematikan kuman, antioksidasi, dan anti jamur.
Minyak atsiri bisa didapatkan dari daun sirih melalui proses destilasi, yaitu dengan cara penyulingan menggunakan uap. Minyak atsiri sering disebut dengan “essence” dalam dunia kecantikan, karena memiliki aroma yang sangat wangi.
Kavicol
Kandungan bahan aktif lainnya yang terdapat pada daun sirih adalah kavicol. Kavicol ini sering dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk membasmi hama penghisap. Kandungan kavicol bisa ditemui pada daun sirih hutan.
Fenil propana
Daun sirih juga mengandung zat aktif bernama fenil propana. Fenil propana merupakan senyawa yang disebut juga sebagai fenolik tumbuhan. Senyawa ini sangat banyak ditemui pada semua tumbuhan, kecuali jamur.
Cyneole
Zat Cyneole merupakan senyawa terpenoid yang banyak dikandung pada tanaman rempah-rempah, khususnya daun sirih. Zat Cyneole memiliki ciri khas beraroma segar dan rasa pedas yang memiliki bioaktifitas.
Zat Cyneole menimbulkan rasa hangat ketika bersentuhan dengan kulit. Tak heran jika zat ini menjadi bahan utama pembuatan minyak kayu putih.
Vitamin B1, B3, dan B12
Daun sirih juga mengandung vitamin B kompleks. Vitamin B Kompleks yang terdiri dari B1, B3, dan B12 ini sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan vitamin B1 pada daun sirih adalah sekitar 0,15 mg. Vitamin B1 bersifat larut dalam air dan dibawa oleh aliran darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
Zat Besi
Daun sirih juga mengandung zat besi. Zat besi merupakan mineral penting yang berperan untuk pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Jika kandungan zat lainnya hanya berperan sebagai obat dan imun tambaha, namun berbeda halnya dengan zat besi.
Zat besi merupakan kebutuhan utama bagi setiap diri manusia, khususnya pada perempuan hamil dan anak-anak. Jika kekurangan zat besi, maka proses pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat.
Jenis-jenis Sirih
Pada umumnya, daun sirih banyak yang tumbuh liar di hutan hujan dan hutan jati. Namun, di Indonesia sering dijumpai di berbagai daerah karena banyak orang yang membudidayakannya.
Daun sirih memiliki banyak jenis yang dikelompokkan berdasarkan warnanya seperti yang kami kutip di biotifor . Berikut ini ada 7 jenis daun sirih beserta ciri-ciri dan khasiatnya.
- Daun sirih merah, merupakan daun lebar berbentuk hati dengan undertone berwarna merah yang menghiasi serat-serat daunnya. Daun sirih merah digunakan untuk mencegah stroke dan obat nyeri sendi
- Daun sirih hijau (ketumpang air), merupakan daun sirih berwarna hijau terang dan segar. Daun sirih ini sering juga disebut dengan daun sirih cina. Khasiat daun sirih hijau bisa digunakan untuk obat sakit perut dan sakit ginjal.
- Daun sirih putih, merupakan daun sirih berwarna hijau dengan corak putih yang mengelilingi daunnya. Kegunaan daun sirih putih adalah sebagai ramuan perawat organ sensitif wanita
- Daun sirih bulu, merupakan daun sirih yang memiliki bulu-bulu halus yang tumbuh di permukaan daunnya.
Manfaat daun sirih bulu umumnya sama seperti daun sirih jenis lainnya, namun dalam pengolahannya membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Daun sirih kuning (sirih belanda), merupakan jenis daun sirih yang warna daunnya belang antara kuning pucat dan hijau terang. Daun sirih kuning yang kadang disebut juga sirih gading ini termasuk tanaman anti polutan, yang berfungsi untuk menyerap racun yang ada di udara.
- Daun sirih hitam, merupakan jenis daun sirih yang berwarna hitam pada keseluruhan permukaan daun. Manfaat dari daun sirih hitam adalah sebagai obat cuci darah dan asma.
- Daun sirih silver, merupakan jenis daun sirih yang berwarna perak dengan motif garis-garis dari ujung ke ujung. Manfaat daun sirih silver berguna untuk mengobati gatal-gatal pada daerah kewanitaan dan melancarkan haid yang kurang teratur.
Syarat Hidup
Meskipun daun sirih banyak ditemukan di mana saja, namun kamu perlu memperhatikan kondisi daerah yang menjadi lokasi penanaman tanaman daun sirihmu nanti. Berikut ini adalah kondisi daerah yang menjadi syarat-syarat tumbuh tanaman daun sirih:
- Tumbuh di daerah dengan iklim sedang hingga basah
- Tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 300 – 1000 mdpl
- Tanaman daun sirih menyukai daerah yang terkena sinar matahari secara penuh, tanpa tertutupi geding/rumah tinggi
- Jangan menanam pada daerah yang terlalu panas, karena daun sirih sangat peka terhadap sinar matahari. Jika tanaman ini terlalu sering terkena panas maka daunnya akan berubah menjadi kuning dan rasanya pedas
- Tanaman daun sirih yang hidup di derah teduh akan membuat daunnya berwarna hijau dan rasanya tidak terlalu pedas.
- Tumbuh baik di segala jenis tanah dengan struktur sedang
- Tanah yang cocok untuk dijadikan media tanam adalah yang memiliki pH keasaman tanah sekitar 6-7.
Cara Menanam Daun Sirih
Daun sirih merupakan tanaman merambat yang tingginya bisa mencapai 15 meter. Pada umumnya, warnanya coklat kehijauan dan berbentuk bulat. Daunnya berbentuk jantung, bertangkai, dan berujung runcing. Jika kamu meremas daun ini, maka akan keluar aroma khas yang sedap.
Tertarik untuk menanam daun sirih dalam pot? Berikut ini ada 5 cara menanam sirih merah yang benar agar daun tumbuh besar
Persiapan Media Tanam
Sebelum mengolah media tanam, bersihkan dahulu lahannya dari gulma, batu-batuan, dan rumput liar. Setelah dibersihkan, cangkul lahan tersebut dengan kedalaman hingga 20 cm. Setelah itu, lakukan langkah-langkah berikut:
- Buat bedengan dan lubang tanam dengan ukuran 80 cm x 40 cm x 60 cm
- Jika kamu ingin menanam lebih dari satu tanaman, maka berilah jarak antar tanaman sekitar 2 m x 2 m. Jarak ini berguna agar daun sirih memiliki cukup ruang untuk mendapatkan sinar matahari penuh.
- Berilah pupuk kandang sebanyak 0,5 kg pada setiap lubang tanam yang sudah dibuat. Pemberian pupuk bertujuan agar tidak layu tanamannya.
- Campurkan media tanam dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1
- Sisipkan selokan yang berfungsi sebagai drainase/pengaliran air. Selokan ini bertujuan agar tanah tidak basah, karena daun sirih tidak boleh terlalu sering terkena air.
Pemilihan Bibit Daun Sirih
Setelah pengolahan media tanam, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit daun sirih. Pilihlah jenis daun sirih mana yang akan kamu tanam, dalam hal ini misalnya daun sirih merah.
Lakukan pembibitan daun sirih merah dengan stek sulur. Bibit daun sirih merah yang baik biasanya telah mengeluarkan akar yang panjang dan banyak. Cara pembibitannya adalah sebagai berikut:
- Potonglah sulur dengan panjang 30 – 50 cm dan rendam dalam air selama 15 menit
- Tanamkan stek sulur daun sirih merah di pot/polybag yang telah diisi media tanam tadi.
- Berilah naungan pada area pembibitan
- Stek sulur akan mulai berakar ketika sudah mencapai usia 3 – 4 minggu
Umumnya, ada tiga teknik yang bisa dilakukan dalam proses pembibitan daun sirih. Teknik tersebut dapat berupa teknik stek, teknik merunduk tanaman, atau dengan hidroponik (dalam air).
Yang sudah dijelaskan di atas tadi adalah teknik stek yang umumnya dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun, kamu juga bisa mencoba hal yang berbeda yaitu melakukan pembibitan dengan teknik merunduk. Proses pembibitan daun sirih dengan teknik merunduk adalah sebagai berikut:
- Pilih batang sulur yang panjang dan posisikan batangnya agar merunduk hingga menempel pada media tanam
- Biarkan posisi seperti ini selama beberapa waktu
- Siramilah secara teratur setiap hari hingga sulur mengeluarkan akar tanaman
- Setelah mengeluarkan akar, potonglah akarnya dan pindahkan pada media tanam yang lain.
Bagi kamu yang memiliki lahan terbatas, kamu bisa melakukan pembibitan daun sirih dengan teknik hidroponik.
Teknik hidroponik merupakan teknik dimana kamu tidak perlu tanah sebagai media tanam, melainkan dengan air.
Berikut ini adalah contoh proses pembibitan daun sirih gading dalam air:
- Pilih batang sulur yang sudah tua dan potonglah batangnya
- Rendam batang sulur tersebut dalam air, pastikan daunnya tidak ikut terendam
- Biarkan rendaman batang ini selama seminggu
- Setelah seminggu, daun sirih gading di air ini nantinya akan muncul akar serabut
- Pindahkan akar serabut ke media tanam
Saat proses pemilihan bibit, pilihlah bibit dengan kualitas yang baik. Hal ini sangat berguna untuk membantu proses pertumbuhan daun sirih nantinya dan mengurangi resiko gagal tumbuh. Berikut ini ciri-ciri bibit daun sirih yang berkualitas baik:
- Memiliki daun yang lebar dan besar
- Mempunyai tunas akar yang banyak
- Kondisi batangnya bagus
- Tanamannya terbebas dari serangan hama dan penyakit
Proses Penanaman Sirih
Daun sirih merupakan tanaman yang sifatnya merambat. Oleh karena itu, tanaman ini membutuhkan tanaman inang untuk dijadikan media rambatan/sandaran. Untuk menegakkan batang dan sulurnya, buatlah pohon tegakan, bisa yang sudah mati ataupun yang masih hidup.
Pohon tegakan ini bisa menggunakan tanaman dadap, kayu kuda, atau kelor. Tanamlah pohon tegakan sekitar 15 cm dari tanaman daun sirih agar tidak mengganggu akarnya.
Waktu yang baik saat memulai proses penanaman daun sirih adalah saat musim hujan. Cara penanaman daun sirih merah yang benar adalah sebagai berikut:
- Pilihlah bibit daun sirih merah dalam pot yang kira-kira pertumbuhannya baik.
- Pindahkan bibit daun sirih ini ke lubang tanam yang sudah disiapkan tadi
- Tanamkan bagian ujung daun sirih dengan kedalaman sekitar 40-50 cm
- Tanah di sekitar bibit ditekan/dipadatkan agar pertumbuhannya tegap dan kokoh.
Perawatan Daun Sirih
Perawatan daun sirih sangat diperlukan dalam proses mengembangbiakan tanaman. Berikut ini cara perawatan dan pemeliharaan daun sirih merah yang benar:
- Jangan menyiram daun sirih setiap hari. Penyiraman daun sirih dilakukan secara rutin maksimal 3 kali seminggu. Penyiraman dengan kadar lebih dari itu akan membuat tanamannya menjadi membusuk.
- Intensitas penyiraman ditentukan berdasarkan kondisi tanah. Jika tanah masih basah karena terkena hujan, maka tidak perlu menyiraminya pada hari itu.
- Berilah pupuk secara berkala, dalam hal ini sebaiknya gunakan pupuk kandang saja. Pemberian pupuk berguna untuk membantu pertumbuhan daun dan juga berpengaruh pada rasa.
- Kamu bisa menggunakan pupuk kandang kotoran ayam, sapi, atau kerbau, Pupuk kandang dari kotoran ayam yang sifatnya dingin akan membuat daunnya berwarna kekuning-kuningan, sedangkan pupuk yang dari kotoran sapi akan membuat daunnya berwarna hijau
- Jika kamu menggunakan pupuk kimia, berikan dengan dosis 50 kg/ha pada saat proses penanaman dan setalah daun sirih berusia 4 bulan.
- Meskipun daun sirih jarang terkena hama, tetap lakukan penyiangan gulma untuk berjaga-jaga. Lakukan penyiangan gulma sedikitnya setiap 1,5 – 2 bulan.
- Jika ada salah satu batang/daun pada tanamanmu yang terserang hama, segeralah untuk memangkasnya sebelum menular ke tanaman yang lainnya.
- Jika terdapat daun yang layu atau kering dengan jumlah yang tidak begitu banyak, segeralah buang jauh-jauh.
- Pindahkan daun sirih ke pot yang lebih besar jika akarnya sudah mulai lebat.
Proses Pemanenan
Biasanya, panen daun sirih akan terlihat hasilnya setelah berumur kurang lebih 1 tahun. Proses pemanenan sangat direkomendasikan untuk dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu pada pagi hari hingga jam 11 siang. Hal ini disebabkan karena kondisi daun masih sangat segar.
Hendaknya ketika panen daun telah tiba, segeralah untuk melakukan proses pemanenan. Semakin sering daun sirih dipanen maka tunasnya akan semakin tumbuh dengan cepat. Adapun cara pemanenannya adalah sebagai berikut:
- Petik daun yang sudah matang/tua dari cabang samping, mulai dari bagian bawah hingga ke atas.
- Jarak daun yang dipetik adalah sekitar 50 cm dari permukaan tanah. Hal ini bertujuan agar meminimalisir bila ada kotoran yang menempel pada daun sehingga memudahkan kamu dalam mencucinya.
- Kamu bisa mengambil daun dari sulur yang menggantung sebanyak 3-4 ruas
- Daun yang subur memiliki ciri khas berukuran 5 – 10 cm dan permukaannya tebal serta kaku
- Segera manfaatkan daun yang sudah dipetik mumpung masih segar. Daun yang sudah layu kemungkinan telah berkurang khasiatnya
- Untuk menjaga agar tetap segar, kamu bisa menyimpannya di kulkas atau mengemasnya dengan daun pisang
- Cuci dahulu daun-daun tersebut sebelum dipakai/digunakan
- Kamu bisa memanfaatkannya sebagai minuman/obat dengan cara merebusnya lalu meminum airnya.
Nah, itu tadi 5 cara menanam sirih merah yang benar agar daun tumbuh besar. Semoga dengan informasi ini dapat memudahkan kamu dalam menanam daun sirih, ya! Selamat mencoba!