Cara Budidaya Ikan Gabus Di Dalam Kolam Beton Agar Cepat Besar

Ikan gabus tergolong ke dalam jenis ikan air tawar yang rasanya gurih, tak kalah dengan ikan lele. Di daerah Jawa, populer dimasak semur yang berasa manis pedas. Bahkan ada sebagian masyarakat di sana meyakini ikan tersebut memiliki khasiat, dapat mengobati gejala sakit kuning pada tubuh seseorang dan manfaat lainnya.

Ikan gabus Bernama ilmiah Channa striata, memiliki ukuran yang cukup besar. Biasa hidup dan berkembang biak di danau, rawa ataupun sawah bercampur dengan tanaman lain. Warnanya hitam kecokelatan atau kehijauan, bagian bawah berwarna putih dengan corak agak kabur. Makanannya ikan kecil serta serangga.

Meski demikian, tidak perlu cemas ketika ingin membudidayakannya. Berikut petunjuk bagaimana memelihara ikan itu dalam kolam beton.

Cara Budidaya Ikan Gabus Di Dalam Kolam Beton

  1. Pemilihan Induk Gabus

Bedakan secara cermat bentuk fisik, antara yang jantan dan betinanya. Bila jantan, bentuk kepalanya oval, tubuhnya gelap, lubang genitalnya memerah dan bila diurut banyak mengeluarkan cairan benih. Sedang yang betina, kepala agak bulat, kuli terang, perutnya membesar tapi lembek, bila diurut banyak mengeluarkan telur.

  1. Pemijahan

Sediakan bak beton/fiberglass berukuran 7m X 4m X 2m, lalu keringkan selama 3-4 hari. Setelah itu isi air dengan volume 50 cm, dan pada saat pemijahan tersebut airnya harus dibiarkan mengalir. Kemudian tutup menggunakan tanaman eceng gondok, sebagai eksitasi proses itu.

Jika telah siap semuanya, masukkan masing-masing 30 ekor indukan jantan dan betina. Pada masa itu, lakukan pengecekan kolam setiap hari. Betina biasanya bisa bertelur sebanyak 10-11 ribu butir. Ambil dengan sekupnet halus, untuk ditetaskan.

  1. Proses Penetasan Telur

Teteskan telur sebanyak 4-6 butir per cm2, pada kolam aquarium ukuran 65 cm X 45 cm X 45 cm yang telah dikeringkan selama 2 hari, lalu isi air volume 40 cm, pasang aerasi dan pemanas di sana. Telur ini umumnya akan menetas setelah 24 jam. Setelah 2 hari, sementara jangan diberi pakan dulu sebab masih mempunyai persediaan makanan.

  1. Perawatan Larva

Setelah masa tadi, sampai umur 15 hari larva diberi pakan berupa naupii Artemia sebanyak 3 kali sehari. Setelah 5 hari, kutu air (daphnia) sebanyak 2 kali sehari. Sesekali ganti air akuariumnya.

  1. Persiapan Kolam Budidaya

Gunakan kolam beton sesuai kebutuhan, seperti luas lahan dan jumlah ikan gabus yang dibudidayakan. Tapi sebelumnya keringkan dulu selama 3-4 hari baru diberi air.

  1. Proses Penebaran Benih

Larva yang sudah berusia 2 minggu disebar dalam kolam pada pagi hari. Tunggu sampai 2 hari baru diberikan pakan.

  1. Pemberian Pakan

Pakan ikan gabus berupa palet yang mengandung protein 15%, lemak 15%, serta karbohidrat 10%. Selain itu tambahkan pula ikan teri 20%, 50% dedek, 10% ampas tahu, serta 10% jagung. Semuanya direbus, digiling dan dikeringkan.

  1. Masa panen

Masa ini dapat dilakukan secara bertahap.

Hal-hal yang sebaiknya perlu diketahui tentang budidaya ikan gabus yakni :

  1. Tujuan Pemijahan

Bertujuan mengawinkan indukan ikan gabus secara alami, sehingga menghasilkan telur. Lalu telur itu dipisah dari indukannya. Pemeliharaannya kurang lebih sebulan.

  1. Pembuatan Kolam Pemeliharaan

Idealnya dari tanah yang dikelilngi beton ukuran 2 x 5 m, dengan kedalaman sesuai keadaan air tanah. Digali lalu dibiarkan kering sampai terlihat retak-retak. Jangan lupa tambahkan pupuk kandang dan dolomid setebal 30 cm, supaya pakan alami ikan dapat tumbuh dengan baik. Lalu diamkan selama 3-5 hari sehingga nutrisi tadi larut.

Kemudian diisi air sampai ketinggian sekitar 1 meter. Biarkan tetap tenang selama seminggu. Agar biota lain dalam air ikut pula berkembang biak.

  1. Penebaran Benih

Memindahkan benih dari penetasan sebaiknya pada pagi hari, setelah berumur sekitar 2-3 minggu. Selama dua hari biarkan puasa dan beradaptasi, baru kemudian diberi pakan berupa tepung pelat sebanyak 2kg/kolam.

  1. Soal Pemberian Pakan

Perlu diketahui ikan gabus termasuk kanibal. Jadi jika merasa lapar dan pakan belum diberikan, ia bisa memangsa temannya sendiri, seperti yang terjadi pada ikan lele. Maka sebaiknya Anda harus memperhatikannya agar ikan gabus yang di pelihara menjadi berkurang karenanya.

Leave a Comment