Burung Maleo merupakan burung endemik yang berasal dari Kepulauan Sulawesi di Indonesia. Burung ini mempunyai nama latin “Macrocephalon Maleo”, dan di Sulawesi identik dengan ekosistem Wallacea sebagai tempat dimana habitatnya banyak ditemukan.
Salah satu keistimewaan Burung ini adalah dari ukuran telurnya yang mempunyai ukuran enam kali lebih besar dibandingkan dengan telur ayam. Burung Maleo termasuk dalam jenis megapode yang unik, sehingga keberadaannya menjadi viral di kalangan turis mancanegara.
Maleo memiliki sistim perkembang biakan yang terbilang sangat menarik untuk diketahui. Cara berkembang biaknya adalah dengan mengumpulkan seluruh telurnya di satu lokasi yang berpasir, dan saat menetas anak burung tersebut sudah dapat langsung terbang.
Sayangnya saat ini Burung Maleo dapat dikategorikan dalam undang-undang sebagai burung yang dilindungi karena jumlahnya yang sangat sedikit di dunia.
Burung Maleo
Maleo termasuk dalam “Spesies Burrow Nester” yang artinya adalah burung pembuat lubang. Usianya dapat mencapai sekitar 25-30 tahun, dan produktivitasnya dapat dicapai saat melewati umur 4 tahun usia dewasa.
Maleo termasuk dalam golongan “omnivora” atau golongan pemakan tumbuh-tumbuhan dan golongan “invertebrata” yaitu pemakan hewan kecil seperti, semut, kumbang, cacing, rayap serta siput baik yang hidup di darat maupun di air.
LIhat Juga : Wajib Tahu, Inilah Karakteristik dan Keunikan Burung Unta
Selain dikenal dengan nama latin “Macrocephalon Maleo”, di beberapa negara di dunia, Maleo dikenal juga dengan beberapa nama lainnya seperti “Megapode Maleo” di Perancis, “Hammer Huhn” di Jerman, “Talegalla Maleo” di Spanyol dan “Grays Bush Turkey” di Inggris.
Di Sulawesi Maleo juga memiliki sebutan nama di daerahnya masing-masing seperti “Senkawor”, “Senkawur”, “Songkel”, “Maleosan”, “Saungke”, “Tuanggoi”, Tuangoho, “Bagoho”, “Panua” dan sebutan lainnya.
Habitat Burung Maleo
Habitatnya hanya terdapat di Pulau Sulawesi sekitar Sulawesi Utara, Tengah dan Tenggara. Burung ini termasuk dalam golongan hewan liar yang biasa hidup di semak-semak belukar di dataran rendah maupun di dataran tinggi pegunungan yang panas dan berpasir.
Jenis burung ini membutuhkan daerah yang panas dan berpasir untuk dapat menetaskan telurnya yang berukuran lima kali lebih besar dibandingkan dengan telur ayam biasa. Saat menetas anak-anak burungnya akan menggali pasir dan bersembunyi di dalam semak ataupun hutan.
Berbeda dengan unggas pada umumnya, Maleo sudah dapat terbang saat masih berupa anak burung.Kemampuan terbang yang sudah seperti ayam dewasa disebabkan karena telurnya memiliki lima kali kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan ayam biasa.
Hewan pemangsa di habitatnya adalah kadal, elang, kucing, ular dan babi hutan.
Populasi Burung Maleo
Burung Maleo adalah termasuk jenis burung yang dilindungi, karena populasi habitatnya yang hampir punah. Jumlah populasi saat ini yang tersisa hanya 10.000 telur di dunia
Penyebab kepunahan ini selain disebabkan oleh telurnya yang diburu manusia untuk dikonsumsi, tetapi juga karena habitatnya yang sudah sempit dan langka. Angka kematian anak burung yang semakin meningkat jumlahnya juga menjadi sebab lainnya
Di Kepulauan Sulawesi pada khususnya, penurunan jumlah populasi saat ini dari burung tersebut sudah dimulai sejak Tahun 1950. Penurunan tersebut masih terus menurun dari tahun ke tahun. Di kepulauan ini jumlah telur yang tersisa diperkirakan hanya tinggal 50 butir saja.
Mengutip dari ksdae.menlhk.go.id, Maleo termasuk burung yang dalam status “endangered” atau bahaya. Dan sudah dilarang untuk diperjual belikan sesuai ketentuan dalam undang-undang.
Ciri-Ciri Burung Maleo
Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai asal usul burung yang berasal dari Pulau Sulawesi ini. Ada dua teori yang jelas memiliki perbedaan pendapat tentang asal nenek moyang dari Maleo ini. Teori pertama mengatakan dari Australia, dan yang kedua mengatakan dari Asia Tenggara.
Walaupun sampai saat ini masih belum dapat diputuskan negara atau benua asal dari unggas ini, yang jelas burung langka ini memiliki beberapa ciri-ciri unik yang cukup menarik untuk dapat dinikmati keberadaannya.
Warna Fisik
Burung Maleo memiliki bulu berwarna hitam legam pada tubuh bagian atas, dan memiliki warna merah keputihan pada tubuh bagian bawahnya.
Pada bagian lingkaran luar matanya memiliki warna yang kekuningan di kulitnya dengan retina mata yang berwarna merah kecoklatan.
Bagian kedua kakinya memiliki warna abu-abu, dan pada bagian paruhnya memiliki warna jingga.
Kepalanya berwarna hitam,
Bentuk Fisik
Bentuk fisiknya lebih terlihat seperti ayam daripada unggas atau burung dan burung Maleo dewasa memiliki ukuran tubuh sekitar 55 cm.
Ciri-ciri unik lainnya adalah, burung ini memiliki bentuk kepala yang jauh lebih kecil daripada ukuran tubuhnya.
Kepalanya memiliki tanduk seperti jambul yang keras, yang baru terlihat saat burung menginjak dewasa. Fungsi dari jambul ini sebagai pendeteksi panas bumi guna mendapatkan tempat untuk menetaskan telurnya.
Memiliki bentuk kaki yang kecil pipih tetapi kokoh.
Bentuk, Jumlah dan Ukuran Telur
Memiliki ukuran telur yang ukurannya sekitar enam kali lebih besar dari ukuran telur ayam, dengan berat sekitar 240 gr -270 gr.
Didalam ukuran telur yang besar tersebut memiliki begitu banyak kandungan nutrisi yang lima kali lebih banyak dari telur ayam. Hal ini berdampak positif bagi embrio anak burung yang mendapatkan cukup nutrisi, sehingga kuat untuk langsun terbang saat menetas.
Dalam satu periode Burung Maleo hanya bertelur sebanyak satu butir saja, sehingga dikenal sebagai burung yang susah bertelur.
Kandungan Nutrisi Pada Telur
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa telur Maleo kaya akan kandungan nutrisi. Adapun kandungan nutrisi tersebut adalah, energi, protein,kalsium, fosfor, besi, kalium, tembaga, seng, retinol dan riboflavin.
Khasiat telur Maleo yang kaya akan nutrisi tersebut sangat bermanfaat bagi manusia, sehingga telurnya banyak diburu.
Maleo Jantan dan Maleo Betina
Perbedaan kedua jenis kelamin ini terlihat pada warna bulu dan ukurannya. Maleo jantan memiliki bulu hitam yang lebih terang dan ukuran yang lebih besar dari Maleo betina.
Perbedaan lainnya terlihat dari bentuk tubuhnya, dimana yang betina memiliki bentuk tubuh yang menonjol simetris dengan lehernya. Sedangkan yang jantan memiliki bentuk tubuh yang menonjol dan cenderung melebar.
Keunikan Burung Maleo
Burung langka yang hampir punah ini memiliki beberapa keunikan di dalam hal perilaku dan sifat-sifatnya yang selalu menarik untuk dapat diamati.
Adapun beberapa ciri-ciri yang cukup dikenal keunikannya oleh dikalangan masyarakat dan pecinta burung ini adalah seperti dibawah ini:
Burung Yang Setia Pada Pasangannya
Maleo sangat terkenal akan kesetiaan pada pasangan hidupnya, dan dikenal juga sebagai hewan penganut monogami sampai akhir hayatnya.
Kesetiaan pada pasangannya terlihat dari perilakunya yang tidak pernah hidup berkelompok. Maleo lebih memilih berdampingan dengan pasangannya, dan saling menjaga satu sama lain.
Proses Reproduksinya Yang Unik
Pada saat bertelur, burung ini tidak langsung mengeraminya, tetapi akan langsung menguburnya di dalam pasir yang memiliki panas geothermal terlebih dahulu hingga saatnya menetas.
Karena bentuk dan ukuran telurnya yang cukup besar, biasanya burung betina akan tidak sadarkan diri sesaat setelah bertelur.
Setelah proses bertelur selesai, anak burung akan menunggu sekitar delapan puluh hari untuk dapat siap keluar dari cangkangnya secara mandiri.
Kelebihan Anak Burung Maleo
Saat anak burung sudah berhasil keluar dari cangkangnya, selanjutnya Maleo kecil ini akan berusaha keluar dari timbunan pasir dengan cara menggalinya sekitar 24-48 jam hingga dapat menghirup udara luar.
Setelah berhasil keluar dari timbunan pasir, burung inipun akan langsung terbang menuju ke arah hutan dan selanjutnya hidup secara mandiri.
Tetapi dalam kenyataannya, banyak juga anak burung yang tidak berhasil berjuang untuk keluar dari timbunan pasir tersebut. Burung dapat saja langsung mati di dalam timbunan pasir tersebut.
Burung Yang Tidak Suka Terbang
Burung Maleo adalah burung yang lebih menyukai berjalan di daratan, walaupun sebenarnya dapat terbang dan hinggap dari satu pohon ke pohon yang lain.
Burung Yang Pintar Mengecoh Predatornya
Untuk mencegah para predatornya merusak telur yang akan ditetaskan, Maleo sering membuat beberapa lubang palsu untuk mengecoh para predator tersebut.
Dan jika si betina menjaga telurnya, si jantan akan menemaninya, dan terus bergantian untuk saling berjaga.
Penangkaran Burung Maleo
Salah satu cara untuk menyelamatkan burung ini adalah dengan cara konservasi, yaitu meliputi proses pekerjaan seperti:
- Mengumpulkan bibit,
- Mengumpulkan telur
- Mengembang biakan
- Menetaskan telur
- Memelihara
- Membesarkan
- Pelepasan ke alam bebas
Didalam proses pengembang biakan, yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas reproduksinya dengan cara mengatur pola pemberian makanan yang diatur dengan baik.
Pola pemberian makanan didalam penangkaran juga berfungsi agar faktor keseimbangan energi dan protein tetap terjaga, sehingga hasil dari konservasi dapat menghasilkan kualitas telur dan burung yang baik.
Fakta Menarik Burung Maleo merupakan rangkuman informasi mengenai burung endemik yang berasal dari Sulawesi. Keistimewaannya adalah memiliki ukuran telur yang enam kali lebih besar dibandingkan telur ayam.
Maleo memiliki sistim reproduksi yang unik dengan mengumpulkan seluruh telurnya di satu lokasi berpasir, dan menimbunnya hingga siap menetas.
Sayangnya hewan ini termasuk yang harus mendapatkan perlindungan dari kepunahan karena keberadaannya yang sudah langka.