Apa yang kamu pikirkan saat ada yang menyebut nama Burung Kuntul? Kaki panjang dan hidup di lumpur atau tepi perairan? Ya, itu memang benar.
Namun, apakah kamu hanya mengetahui sebatas itu? Jika ya, tentu sayang sekali karena jenis burung ini memiliki beragam keunikan yang sangat menarik untuk dibahas.
Nah, kalau kamu penasaran dengan segala hal mengenai burung yang cukup sering dijumpai di sawah ini, berikut penulis punya informasi lengkapnya. Mulai dari ciri-ciri, jenis, hingga keunikan Burung Kuntul, semua bisa kamu temukan. Yuk, simak!
Burung Kuntul
Burung yang berasal dari keluarga Ardeidae ini terdiri dari beberapa jenis, beberapa di antaranya adalah Kuntul Besar, Kuntul Perak, Kuntul Kerbau, dan Kuntul Kecil.
Kuntul Besar memiliki tubuh yang berukuran sekitar 95 cm. Sedangkan bulunya berwarna putih. Disebut Kuntul Besar karena ukuran tubuhnya yang lebih besar dibanding jenis Kuntul lain.
Kuntul Perak alias Kuntul Sedang memiliki ukuran tubuh 69 cm dengan bulu yang juga berwarna putih.
Kuntul Kerbau ukurannya sekitar 48 cm hingga 53 cm. Bulunya berwarna putih dengan semburat warna cokelat di dada, kepala, leher, dan punggung.
Kuntul Kecil berukuran sekitar 55 cm hingga 65 cm. Lebih kecil dari Kuntul Perak dan lebih besar dibanding Kuntul Kerbau. Ciri-ciri burung dengan bulu putih bersih ini tampak sejenis dengan Kuntul Salju yang berasal dari Karibia.
Habitat
Pada umumnya, burung ini hidup di lahan basah. Namun, persebarannya bisa berbeda-beda. Seperti Kuntul Besar dan Perak misalnya, habitat mereka berada di hutan mangrove, rawa, atau danau.
Kemudian Kuntul Kecil sering ditemukan di sawah, tepi sungai, tempat-tempat berlumpur, atau sungai-sungai kecil di kawasan pantai.
Sedangkan Kuntul Kerbau bisa dibilang yang paling unik. Jenis ini tidak terlalu tergantung pada tanah yang berair. Nama Kuntul Kerbau sendiri disematkan padanya karena ia senang mencari makan di dekat kerbau atau sapi yang sedang merumput.
Makanan
Burung yang hidup di lahan basah ini makanan utamanya adalah ikan dan katak. Meski demikian, tak menutup kemungkinan juga untuk berburu makhluk selain itu.
Kuntul Besar misalnya, mereka juga suka makan udang, belalang, dan larva capung. Kemudian Kuntul Kerbau suka makan serangga yang berukuran agak besar.
Ciri-Ciri Burung Kuntul
Walaupun masing-masing jenis Burung Kuntul memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda, mereka tentu punya punya ciri-ciri yang sama.
Oleh sebab itulah burung-burung tersebut dimasukkan dalam famili Ardeidae. Mau tau apa saja cirinya-cirinya? Tetap simak uraian berikut!
Kaki Panjang
Semua jenis Burung Kuntul memiliki kaki yang jenjang dan ramping. Di bagian tengahnya ada patahan sendi atau lutut yang bisa menekuk ke belakang.
Warnanya sendiri berbeda-beda, ada spesies yang kakinya warna kuning, warna cokelat, dan ada juga yang berwarna hitam.
Cakar Lurus dan Panjang
Berbeda dengan burung-burung kecil yang memiliki cakar kecil melengkung untuk memudahkan hinggap di dahan, atau Burung Elang dengan cakar melengkung yang kokoh untuk mencengkeram mangsa, Kuntul punya cakarnya panjang dan lurus.
Bentuk cakarnya yang lurus dan panjang akan memudahkannya untuk berjalan di area lumpur. Ia tak membutuhkan cakar melengkung karena tak perlu mencengkeram dahan untuk bertengger maupun mencengkeram mangsa.
Leher Panjang
Hampir semua spesies burung ini memiliki leher yang panjang. Oleh sebab itu, banyak yang salah mengira atau menyamakan Burung Kuntul dengan Burung Bangau.
Padahal antara Burung Bangau dan Kuntul memiliki perbedaan tersendiri. Burung Bangau mampu meluruskan lehernya, terutama saat terbang, sedangkan Kuntul lehernya akan tetap berbentuk huruf S, bahkan meski ia sedang terbang.
Paruh Lancip
Burung ini memiliki bentuk paruh yang lancip dan panjang atau agak panjang. Bentuk seperti ini memudahkan mereka untuk mencari mangsa.
Sebab, mereka akan mengambil mangsa yang ada di air, lumpur, atau tanah dengan paruhnya. Untuk warnya sendiri beragam, ada yang paruhnya kuning, tapi ada juga yang hitam.
Keunikan Burung Kuntul
Di samping ciri-cirinya yang membuat Kuntul terlihat lain daripada yang lain, burung tersebut juga memiliki berbagai keunikan. Apa saja, ya? Ini dia ulasannya!
Memiliki IQ Tinggi
Tahun 2005, seorang ilmuwan asal Kanada bernama Dr Louis Lefebvre menyatakan sebuah metode pengukuran IQ lewat kebiasaan makan.
Melalui metode tersebut, ternyata Kuntul dinyatakan sebagai salah satu jenis burung paling pintar yang ada di dunia.
Dilindungi
Di Indonesia, Burung Kuntul yang masuk dalam genus Egretta merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi.
Peraturan tentang perlindungan Kuntul ini terdapat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Ada yang Diolah
Meski demikian, masih ada beberapa warung yang menyajikan kuliner Kuntul goreng, misalnya yang ada di daerah Semarang dan Gresik.
Kuntul goreng di Semarang, tepatnya di Warung Makan Iwak Pak No, dibanderol dengan kisaran harga 30 ribu hingga 40 ribu rupiah karena yang disajikan daging utuh.
Sedangkan yang di Gresik hanya sekitar 20 ribu rupiah karena disajikan berupa potongan. Mungkin usaha ini diperbolehkan karena populasi Kuntul di daerah setempat cukup membludak.
Untuk mendapatkan daging Kuntul yang lezat dan lembut, Warung Makan Iwak Manuk Pak No Semarang punya cara memasak yang unik.
Sebelum digoreng, daging terlebih dahulu direbus dengan bumbu terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama agar dagingnya empuk.
Sarang dan Telurnya
Jenis-jenis Kuntul pada umumnya akan membuat sarang yang terbuat dari ranting-ranting di bagian ujung atas sebuah pohon.
Pohon yang dipilih sebagai tempat sarang pun tak sembarangan. Biasanya mereka akan memilih pohon yang bagian bawahnya terendam air.
Untuk sekali masa bertelur, Kuntul hanya bisa menghasilkan dua hingga empat telur. Warna telurnya ada yang biru pucat dan ada pula yang biru pucat agak kehijauan.
Terbang dengan Kaki Ditarik ke Belakang
Dalam deskripsi di atas sudah penulis terangkan bahwa jenis burung ini memiliki kaki yang panjang dengan lutut yang bisa menekuk ke belakang.
Uniknya, ketika terbang mereka tidak akan menekuk kaki, melainkan dengan meluruskan dan menariknya ke belakang.
Jadi Maskot
Jenis Kuntul Perak merupakan burung yang dijadikan sebagai maskot Kota Bontang, Kalimantan Timur karena jenis burung tersebut memang tinggal di kawasan hutan mangrove, seperti yang banyak terdapat di Kota Bontang.
Kuntul Perak yang punya kebiasaan hidup sendiri atau berada dalam kelompok kecil tersebut memiliki bentuk paruh yang lebih pendek dibanding jenis Kuntul lain.
Sering Dijadikan Lukisan
Burung liar yang satu ini habitatnya memang berada di lahan basah, seperti sawah, pantai, atau hutan mangrove.
Lokasi-lokasi tersebut merupakan tempat yang sarat akan keindahan alam. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan rasanya jika Kuntul sering terdapat dalam berbagai gambar, lukisan atau foto pemandangan yang bisa menjadi pelengkap keindahan alam.
Tertarik untuk Menyaksikan Burung Kuntul secara Langsung?
Itu tadi adalah uraian lengkap tentang burung berkaki jenjang ini. Apakah kamu sudah puas dengan sajian penulis di atas?
Jika tertarik untuk melihat bentuk Burung Kuntul secara langsung, kamu bisa berkunjung ke peternakan alami Kuntul, seperti yang berada di Ketingan, Mlati, Sleman, Yogyakarta.