10 Pengertian Data Dari Para Ahlinya (Lengkap dengan Jenis-jenis data)

Di era 4.0 ini data menjadi kebutuhan yang sangat penting. Enggak hanya terbatas untuk kepentingan penelitian akademis, tetapi data juga dibutuhkan untuk kebijakan, bisnis, dan lainnya. Sebelum lebih jauh membahas tentang data, kamu juga perlu memahami pengertian data terlebih dahulu.

Kalau dilihat secara bahasa, data merupakan kata dari bahasa latin yaitu datum. Arti dari datum adalah sesuatu yang diberikan.

Data bisa disajikan dengan berbagai cara misalnya angka, gambar, dan informasi lainnya. Penyajian tersebut tergantung dengan target audiencenya. Jika tujuannya agar dibaca masyarakat, tentu penyajiannya dilakukan secara sederhana dan mudah dimengerti.

Agar kamu lebih paham tentang pengertian data, baca terus artikel di bawah ini sampai selesai ya. Artikel ini akan jelaskan tentang pengertian data menurut para ahli serta hal lainnya.

Pengertian Data

Sederhananya, pengertian data yaitu sekumpulan fakta-fakta yang terjadi dan dapat digunakan sebagai sebuah gambaran atas kejadian atau peristiwa. Data dikumpulkan dari observasi ataupun pengamatan dalam periode waktu tertentu.

Dalam penelitian, data diperlukan untuk setiap jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tanpa data maka hasil penelitian tidak akan dianggap valid. Sehingga orang-orang pun tidak akan menjadikan penelitian tersebut sebagai sebuah rujukan.

Pengertian Data Menurut Para Ahli

Tentu pengertian data berbeda-beda oleh setiap ahli. Nah, di bawah ini akan terdapat berbagai pengertian data menurut para ahliyang bisa kamu jadikan referensi ya.

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian pertama tentu harus merujuk ke definisi dari KBBI dong agar lebih paham. Dari kamus tersebut, diketahui bahwa pengertian data yaitu keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian untuk membuat analisis dan kesimpulan.

  1. Kamus Webster

Selain dari KBBI, enggak ada salahnya kita melihat pengertian data dari bahasa Inggris. Kalau merujuk ke Kamus Wesbter, data adalah things known or assumed, yaitu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

  1. Kuswadi dan Mutiara

Dalam buku Delta delapan langkah dan tujuh alat statisik untuk peningkatan mutu berbasis computer, Kuswadi dan Mutiara juga memiliki definisi tersendiri. Menurut mereka, data adalah kumpulan informasi yang didapatkan dari pengamatan dan berbentuk angka, lambang, atau sifat.

  1. Amsyah

Di bukunya yang berjudul Manajemen sistem informasi tahun 2005, Amsyah menulis bahwa data merupakan bentuk plural dari datum dan berasal dari bahasa lain yang memiliki arti fakta, kenyataan, kejadian atau peristiwa. Secara singkat data adalah suatu kebenaran karena memang karakteristik utama data adalah benar.

  1. Mills

Menurut Milld dalam tulisannya tahun 1984 di halaman 17, data merupakan fakta mentah, observasi, atau kejadian khusus dalam bentuk angka atau symbol khusus.

  1. Situmorang

Data menurut Situmorang adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan suatu obyek.

  1. Lia Kuswayanto

Data merupakan sebuah kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Arikunto

Menurutnya data adalah semua fakta dan angka-angka. Dari angka dan data tersebut, dapat disusun sebuah informasi.

  1. Kristanto

Dataa adalah sebuah fakta mengenai objek yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang keadaan dan kejadian.

  1. Slamet Riyadi

Menurut Slamet Riyadi, data merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari pengamatan. Hasil dari data tersebut bisa berupa angka-angka ataupun lambang-lambang.

Fungsi Data

Secara garis besar kamu pasti sudah paham kan kalau fungsi dari data adalah untuk menjelaskan kejadian-kejadian. Nah, biar lebih detail kamu bisa lihat di bawah ini apa saja sih kegunaan dari data.

  1. Dasar Perencanaan

Kamu enggak akan bisa membuat perencanaan berjalan lancar tanpa data yang cukup. Adanya data akan membantu kamu membuat rencana lebih matang.

Misalnya saja nih, kamu akan membuat sebuah usaha. Tentu kamu harus mengumpulkan data-data tentang barang apa yang kira-kira sedang hits untuk dijual, target pembeli, dan bagaimana cara pemasaran yang bagus.

Kalau kamu engga punya data dan main asal bikin bisnis saja, dijamin deh rencana kamu akan gagal berantakan.

  1. Bahan Kebijakan

Orang-orang di pemerintahan pun juga memerlukan data untuk setiap kebijakan yang diambil. Jangan sampai kan kebijakan yang dikeluarkan malah menyengsarakan rakyatnya.

Dengan data tersebut maka pemerintah bisa memutuskan langkah apa yang perlu dilakukan. Misalnya, pemerintah memiliki data tentang tingginya kematian ibu melahirkan di sebuah daerah.

Nah, dengan data tersebut pemerintah bisa membuat program kesehatan bagi ibu di daerah itu. Bisa jadi dengan penambahan bidan ataupun edukasi tentang kesehatan ibu hamil.

  1. Bahan evaluasi

Misalnya, kamu melihat sebuah program yang ternyata berjalan tidak sesuai dengan harapan. Nah, dengan data kamu bisa mengetahui kira-kira apa penyebab dari program tersebut gagal. Kamu bisa menjadikan data-data yang ada di program tersebut sebagai bahan evaluasi.

Dengan begitu, program tersebut dapat diperbaiki kekurangannya sehingga mencapai hasil yang lebih baik. Selain program internal dalam sebuah perusahaan, bisa juga loh untuk meneliti kebijakan yang ada di Indonesia. Misalnya saja, kebijakan the new normal sekarang ini.

  1. Acuan saat akan melakukan implementasi kegiatan

Misalnya sekarang kamu sedang bekerja di perusahaan properti sebagai staff di bagian perencanaan dan pengambangan. Nah, tiba-tiba perusahaan kamu ingin ekspansi menjual barang sehari-hari.

Tentu kamu harus mengetahui terlebih dahulu, apakah market yang sudah ada sekarang cocok jika ditawari barang lain selain property. Dari sanalah baru diputuskan ekspansi tersebut akan tepat dilanjutkan sekarang atau mungkin menunggu momen lain yang lebih baik.

Jenis-Jenis Data

Data ternyata memiliki berbagai macam jenis loh. ada yang dibedakan berdasarkan jenis, sifat, waktu, dan sebagainya. Cek di bawah ini ya biar kalau diminta jelaskan perbedaannya di kelas kamu bisa jawab dengan baik.

  1. Berdasarkan cara mendapatkannya

Data dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bagaimana peneliti memperolehnya, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung oleh orang atau lembaga yang melakukan penelitian. Sementara data primer menurut Sugiyono 2017 adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Misalnya, data tersebut didapatkan dengan cara wawancara, memberikan kuesioner, survey, atau melakukan kelompok diskusi terarah.

Sementara data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung, tetapi merujuk kepada data yang sudah ada. Misalnya, kamu mengambil data demografi yang ada di website BPS, atau data lain yang dikeluarkan secara rermi oleh instansi kredibel.

  1. Berdasarkan sumbernya

Kalau berdasarkan sumber, kamu bisa memperoleh data dari sumber internal maupun eksternal. Sumber internal berarti kamu langsung meminta data kepada objek penelitian, misalnya perusahaan manufaktur, bank, dan sebagainya.

Untuk data eksternal, berarti data yang kamu gunakan tidak berasal dari ruang lingkup objek penelitian kamu. Misalnya saja, karena kamu ingin meneliti persebaran dari sekolah-sekolah yang ada di Indonesia maka kamu bisa merujuk ke website BPS atau Kemendikbud.

  1. Berdasarkan sifatnya

Pernah mendengar istilah data kuantitatif dan kualitatif? Nah itu berarti pembagian data berdasarkan dari sifat yang dimiliki.

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Karena angka, maka penafsiran setiap orang akan serupa atau objektif.

Berbeda dengan data kualitatif. Data ini bisa berupa gambar, deskripsi, ataupun symbol. Hal ini menyebabkan data cenderung bersifat subjektif karena setiap orang bisa jadi menafsirkannya berbeda-beda tergantung dengan sudut pandang mereka.

  1. Berdasarkan waktu

Ada data yang dikumpulkan secara runut waktu (time series) dan ada yang hanya pada satu waktu (cross section). Perbedaannya ada pada objek yang diteliti.

Untuk data yang dikumpulkan secara time series berarti kamu membutuhkan periode waktu yang panjang. Contohnya, kamu ingin meneliti tentang inflasi yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Sedangkan kalau cross section, yang banyak adalah objek pengamatannya sementara waktu pengambilannya cukup satu saja.

Misalnya saja, kamu ingin melihat bagaimana tingkat penjualan perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods selama kuartal pertama. Itu berarti, kamu harus melihat beberapa perusahaan seperti P&G, Wings, Indofood, dan sebagainya.

Metode Pengumpulan Data

Setelah mengenal jenis-jenis data, kamu juga harus bisa mengetahui metode pengumpulan data yang dilakukan. Di bawah ini akan dijelaskan ya metode apa saja yang biasanya dilakukan.

  1. Observasi

Jika menggunakan metode ini, berarti kamu akan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Metode ini juga dibagi menjadi dua yaitu participant observation dan nonparticipant observation.

Pada participant observation maka peneliti juga akan terlibat langsung saat objek sedang diobservasi. Sedangkan untuk nonparticipant observation maka peneliti tidak terlibat langsung.

  1. Wawancara

Nah, untuk wawancara kamu bisa melakukan dua cara untuk melakukannya. Pertama adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara ini kamu sudah menyiapkan semuanya dengan detail, misalnya pertanyaan, alat perekam, alat tulis, dan lain-lain.

Sedangkan yang kedua adalah wawancara nonterstruktur. Wawancara tipe ini biasanya belum ada pertanyaan yang disiapkan sebelumnya dan mengalir saja sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden.

  1. Dokumentasi

Pada metode ini maka peneliti akan menganalisa dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan sebelumnya. Beberapa dokumen yang biasanya dianalisis misalnya adalah foto, jurnal, surat, dan lain-lain.

  1. Angket

Metode ini juga tidak kalah populer dibandingkan dengan metode lainnya. Di zaman sekarang, angket atau kuesioner bahkan bisa disebarkan secara daring melalui social media. Akan ada dua jenis kuesioner yang biasanya dipakai.

Pertama adalah kuesioner tertutup. Pada jenis kuesioner ini, peneliti telah memberikan pilihan jawaban. Bisa berupa pilihan berganda, skala likert, dan sebagainya. Sehingga responden cukup menjawab berdasarkan pilihan yang ada.

Kalau yang kedua adalah kuesioner terbuka. Jadi, di kuesioner tipe ini peneliti akan memberikan pertanyaan tanpa disediakan jawaban. Responden bisa bebas menjawab sesuai dengan kondisi mereka.

Itulah tadi penjelasan tentang pengertian data yang bisa kamu pelajari. Mengetahui data dengan baik, sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh peneliti loh. kamu juga perlu paham dengan data agar bisa membuat keputusan dengan baik tidak termakan oleh berita dan informasi lainnya yang tidak benar.

Leave a Comment