Tanaman strawberry, merupakan jenis tumbuhan subtropis, tempat hidupnya di dataran tinggi berhawa sejuk. Tapi belakangan banyak yang membudidayakannya di dataran rendah, beriklim panas. Tentu tantangan tersendiri, bagi yang mengerjakannya bila ingin sukses.
Buah merah berasa asam manis tersebut dalam dunia perkulineran banyak sekali manfaatnya. Antara lain : Untuk campuran sirup, es buah, puding, kue-kue hingga nasi gorengpun ada yang memakai buah mungil tersebut. Di pasar tradisional hingga yang bertaraf modern, banyak dijajakan pedagang.
Cara Menanam Strawberry Di Daerah Panas
Menyoal dari judul artikel ini, tentu masih ada yang meragukan. Apa mungkin strawberry dapat tumbuh dengan baik, bila tak sesuai habitat aslinya? Jawabannya tentu bisa, selama memperhatikan hal-hal berikut!
Pilih Waktu Yang Tepat
Tanaman strawberry perlu menyesuaikan lingkungan tempat tinggal baru, agar dapat tumbuh dengan baik. Supaya nanti tidak cepat layu dan gampang mati. Oleh karena itu, pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada saat malam hari.
Pada saat itu, suhu jauh lebih dingin ketimbang malam hari. Sehingga bibit tersebut dapat bertahan sampai daerah tujuan. Kemudian letakkan pada ruangan ber-ACC, dengan rentang waktu 3-5 hari, lalu sedikit demi sedikit naikkan temperaturnya, hingga strawberry terbiasa terhadap lingkungannnya yang baru.
Pilih Media Tanam Yang Cukup Zat Organik
Menanam di lahan terbuka, sangat tak memungkinkan, karena strawberry banyak membutuhkan air dalam pertumbuhannya. Meski jumlah yang harus diberikan tak secara frontal, namun tetap saja membutuhkan. Solusi terbaik, adalah membudidaya melalui metode hidroponik.
Tanaman strawberry bisa berkembang dengan baik pada tanah yang bersifat porous. Tanam di tanah yang mengandung zat organik. Berikan sekam padi dan pupuk kandang pada media tanam. Perbandingannya 1:2, kemudian dibiarkan selama kurang lebih minimal 3 hari.
Pemberian Air Cukup
Seperti sudah dibahas tadi, strawberry memang membutuhkan banyak air. Akan tetapi tak harus sampai tergenang, karena berpotensi mengalami kebusukan. Pemberiannya secara teratur dari pukul 9 pagi hingga jam 5 sore.
Perlindungan Serangan Hama
Ada keuntungan yang bisa diperoleh jika menanam strawberry di dataran rendah saat panas. Yakni dapat meminimalisir hama pengerat, yang selama ini menyerangnya, daripada tempat lain yang bersuhu sedang. Pada umumnya strawberry rentan terhadap hama seperti : Belalang, kutu kuning, ataupun serangga Meali yang mengerat batang daun.
Untuk menanggulanginya dapat diberikan curacron dengan dosis sekitar 1-2 ml pada tiap liter air. Tapi terkadang penyakit tersebut terjadi tak selamanya dipengaruhi oleh iklim yang terjadi, melainkan kesalahan petani sendiri. Seperti kurangnya pengawasan terhadap genangan air di seputar tanaman, sehingga lama-lama membusuk. Karenanya perlu memiliki sistem drainase yang bagus, supaya pohon tetap bisa hidup.
Proses Pemupukan
Proses pemupukan hanya bisa dikerjakan sebelum tanaman tersebut ditanam, sebab umurnya yang pendek, yakni sekitar 3 bulan sudah dapat dipanen. Maka dari itu, penting kiranya memastikan keadaan tanah yang merupakan media tanam strawberry, mempunyai asupan nutrisi yang cukup untuk membantu perkembangan strawberry.
Untuk menjaga tingkat evaporasi, jumlah daun tanaman famili Rosasease seharusnya dipertahankan menjadi 4-5 helai, dan hanya sekitar 3-4 buah per tanaman agar bobot dan rasa maksimum.
Proses Pemanenan
Strawberry dapat dipanen setelah melewati masa 3 bulan semenjak penanaman. Umumnya tanaman tersebut tumbuh di ketinggian sekitar 1.000-1.500 mdpl. Kualiatas yang baik varietas Fragaria spp yaitu early bright dari Kalifornia Amerika Serikat dan nyoho dari Jepang, yang tahan 7-8 hari di ruang pendingin. Adapun yang dikembangkan secara konfensional, hanya mampu bertahan selama 2 hari.
Pertumbuhan strawberry akan maksimum, jika mendapat penyinaran matahari selama 8-10 jam setiap hari. Sebab sangat menyukai air, maka berikan air 500 ml air perhari pada pagi dan siang. Tapi bila cuaca mendung cukup 300 ml saja.
Setelah 15 hari, umumnya panen pertama telah habis, dilanjutkan pemanenan kedua begitu seterusnya, sampai tahap ke-6 selesai. Siklus tersebut terhenti setelah1.5 tahun dengan penggantian bibit.