Bagaimana cara menanam sawi yang baik dan benar mungkin sedang Anda cari-cari saat ini. Apa yang membuat Anda tertarik membudidayakan tanaman sayur ini? apakah karena terinspirasi seseorang atau baru menyadari keuntungan budidaya sawi?
Terlepas dari tujuan Anda ingin membudidayakan sawi, perlu Anda ketahui bahwa melakukan budidaya sawi ini sama sekali tidak sulit. Anda juga tidak membutuhkan biaya yang besar untuk melakukannya.
Malahan alat dan bahan yang Anda butuhkan semuanya mudah dicari. Apalagi soal perawatannya, tidak sulit untuk berharapan dengan hama-hama yang mungkin menyerang nantinya.
Setelah membudidayakan sawi Anda bisa langsung mengolahnya menjadi masakan yang sehat. Namun juga bisa menjadi usaha, yaitu menjual kembali sawi-sawi tersebut.
Cara Menanam Sawi
Sudah tertarik untuk membudidayakan sawi? Langsung saja Anda ketahui bagaimana caranya. Berikut langkah demi langkah membudidayakan sawi, mulai dari memilih benih hingga memanennya.
Pemilihan Benih
Berikut adalah informasi seputar pemilihan benih yang tepat:
Alasan Harus Memilih Benih Terbaik
Langkah paling awal dalam melakukan budidaya tanaman adalah memilih benih atau bibit tanaman itu sendiri. Pada cara menanam sawi kali ini, tentu Anda juga harus mengetahui bagaimana cara memilih benih.
Cara memilih benih yang akan disebutkan kali ini bertujuan supaya sawi yang akan Anda budidayakan nanti benar-benar berasal dari benih yang berkualitas. Berikut beberapa ciri benih sawi yang sebaiknya Anda pilih.
Ciri Benih Berkualitas dari Segi Warna
Ciri yang pertama yang benar adalah benih sawi yang Anda pilih sebaiknya memiliki kulit yang warnanya coklat, namun agak kehitaman. Karena benih sawi itu sendiri berukuran kecil, maka bersikaplah jeli saat mengamatinya.
Ukuran Benih Sawi yang Direkomendasikan
Selanjutnya, sebaiknya benih sawi yang dipilih ukurannya kecil namun bulat. Jadi, jika Anda menemui benih sawi yang kurang bulat, bisa ditinggalkan saja.
Memilih Berdasarkan Permukaan Biji Sawi
Selain warna dan bentuk, juga ada ciri lain yang menandakan suatu biji sawi adalah benih yang baik. Ciri tersebut terletak pada permukaannya, jika permukaannya licin dan mengkilap maka menandakan benih tersebut bagus.
Kesiapan Benih untuk Disemai
Masih ada langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan untuk memastikan benih tersebut benar-benar siap disemai.
Caranya adalah dengan merendamnya, benih yang tenggelam di permukaan air dinilai lebih baik dibanding yang terapung.
Penempatan Setelah Disemai
Lalu, di mana sebaiknya benih sawi ini diletakkan sampai waktu disemai? Bukan diletakkan di dalam polybag, melainkan di bungkus di dalam aluminium foil.
Selesai sudah cara memilih benih sawi yang baik dan benar. Setelah memiliki benih dengan ciri di atas, maka Anda sudah bisa ke step selanjutnya yaitu untuk menyemaikan.
Penyemaian Benih
Langkah ini bisa dikatakan langkah yang paling penting. Sebab, jika langkah ini berhasil Anda lakukan dengan sukses maka Anda bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya. Namun jika tidak, Anda bisa mengulang kembali langkah ini sampai benih berubah menjadi tanaman.
Sebelum masuk ke cara menanam sawi untuk menyemaikan benihnya, ketahui dulu alat dan bahan apa saja yang Anda butuhkan. Anda akan membutuhkan polybag dengan diameter 15 sentimeter, tanah humus, kompos, dan sekop.
Berikut langkah menyemaikan biji sawi.
Menyiapkan Polybag
Anda sudah menyiapkan polybag berdiameter 15 sentimeter bukan? Kedalamnya dimasukkan campuran kompos dan tanah humus dengan perbandingan 1:1.
Anda sebenarnya juga boleh menggunakan 100% tanah humus saja atau kompos saja, namun yang paling disarankan adalah campuran keduanya.
Memasukkan Biji Ke Polybag
Setelah media tanam untuk semai biji siap, masukkan benih yang tadinya telah Anda miliki ke polybag tersebut.
Mungkin Anda bingung seberapa dalam sebaiknya biji dimasukan.
Seberapa dalamnya adalah kurang lebih setinggi setengah tinggi tanah.
Menyiram
Karena masih dalam keadaan biji yang akan menjadi benih, Anda harus rajin-rajin memperhatikannya. Karena dalam kondisi ini, tanaman rawan sekali rusak. Bisa karena angin yang terlalu kencang, bisa juga karena binatang.
Lakukan penyiraman sebanyak dua kali dalam sehari, tepatnya pada pagi dan sore hari. Penyiraman ini pun perlu hati-hati, supaya benih yang masih kecil dan kurang kuat bisa tetap kuat dan tidak mati.
Persiapan Lahan
Cara menanam sawi selanjutnya adalah dengan memindahkan benih dari polybagnya yang kecil ke lahan yang seharusnya. Lahan apapun bisa Anda pilih. Apakah itu lahan langsung di tanah, ke dalam polybag yang lain, atau lahan lainnya.
Benih sawi siap dipindahkan ke lahan yang sebenarnya jika usianya sudah mencapai 3 sampai 4 minggu. Paling aman adalah usia antara 3 sampai 4 minggu, sehingga tidak kurang dari 3 minggu namun tidak setelah 4 minggu.
Tidak sulit untuk memindahkan bibit ke lahan, berikut caranya.
Memindahkan Polybag Bibit Ke Dekat Media Lahan
Fungsinya supaya Anda tidak terlalu ribet saat memindahkannya. Jika letak keduanya jauh, maka Anda harus berjalan menuju satu sama lain dengan hati-hati.
Mengeluarkan Bibit
Benih sudah menjadi bibit dengan tinggi yang masih pendek namun sudah berupa tanaman. Inilah yang akan Anda pindahkan menuju lahan yang sebenarnya.
Caranya adalah dengan mencongkel. Supaya lebih mudah gunakan saja sekop kecil. Sekop hingga permukaan polybag, kemudian ambil bibit tersebut sampai ke akar-akarnya. Kalau bisa, jangan sampai akar benar-benar terlepas penuh dari tanah.
Penanaman Sawi
Setelah mempersiapkan lahan, Anda harus menanam kembali sawi tersebut. Langsung saja, berikut cara melakukannya.
Menyiapkan Polybag
Sebelumnya Anda sudah belajar bagaimana cara memindahkan bibit ke lahan. Namun polybag yang seperti apa yang seharusnya dipakai belum Anda ketahui.
Dari polybag yang sudah Anda siapkan, kedalamnya dimasukkan tanah humus dan kompos. Kemudian lubangi dengan jari atau alat yang bisa digunakan di beberapa sisi polybag tersebut. Nantinya bibit akan dimasukkan melalui lubang tersebut.
Memasukkan Bibit Ke Polybag
Anda telah melubangi polybag yang digunakan untuk menanam sawi. Setiap lubang polybag bisa digunakan tiga sampai lima benih.
Masukkan dengan hati-hati dan pastikan akarnya sudah masuk seutuhnya ke dalam tanah.
Perawatan Sawi Hijau
Tentu saja dalam cara menanam sawi kali ini Anda juga akan diajari bagaimana cara merawat sawi itu sendiri. Menanam dengan benar namun merawatnya kurang benar tidak akan memberikan hasil panen yang baik.
Rutin Menyiram
Cara merawat sawi itu sendiri sangatlah mudah. Anda hanya perlu merutinkan waktu untuk menyiramnya saja, yaitu dua kali dalam sehari pada sore dan pagi hari.
Penyiraman rutin dilakukan sampai masa panen nanti. Namun ada hal lain yang juga sebaiknya rutin dilakukan. Hal tersebut adalah pemberian pupuk.
Memberikan Pupuk Organik Seminggu Sekali
Anda disarankan untuk memberikan pupuk organik satu kali dalam seminggu sampai masa panen nanti. Tentu saja tujuannya supaya sawi bisa tumbuh dengan maksimal tanpa kekurangan nutrisi.
Pemeliharaan Terhadap Hama dengan Cara Alami
Penanaman hingga masa panen mungkin Anda akan menemui masalah, tak lain berupa datangnya hama. Hama yang biasa mengganggu sawi adalah ulat, Anda bisa mengatasinya dengan cara kimiawi atau non kimiawi.
Jika Anda memilih cara non kimiawi maka Anda hanya perlu mengumpulkan ulat-ulat yang ada di sana dan membakarnya. Namun jika Anda tidak memiliki banyak waktu, bisa dipilih cara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan insektisida.
Pemilihan Pestisida dan Insektisida Sebagai Alternatif Menghemat Waktu
Meskipun namanya ‘cara kimiawi’ Anda tetap bisa mengandalkan pestisida yang lebih ramah lingkungan. Yaitu dengan memilih menggunakan insektisida alami atau insektisida nabati, produk ini bisa Anda dapatkan di toko tanaman.
Melakukan Sanitasi Tanaman
Ulat rupanya tak hanya menyerang daun dan batang yang biasa membuat daun-daunnya berlubang. Ada juga ulat tanah yang membuat batang sawi mengering, menguning, bahkan mati.
Jika yang Anda hadapi adalah ulat tanah maka cara yang bisa Anda ambil adalah dengan melakukan sanitasi tanaman.
Masa Panen
Panen sawi bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan disesuaikan dengan kebutuhan. Apakah Anda akan memanen keseluruhan tanaman hingga sampai akar, dari batang sampai daun, atau justru daunnya saja.
Mengapa bisa berbeda-beda dan semuanya benar untuk dilakukan? Sebab setiap pembudidaya memiliki kebutuhan masing-masing. Ada yang menjual kembali sawi sehingga dipanen sampai akarnya, namun ada juga pembudidaya yang memanen daunnya saja.
Mereka yang memanen daunnya saja biasanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Misal dengan memasaknya langsung, tidak menjualnya.
Berikut satu per satu cara panen berdasarkan kebutuhan.
Panen Daun Saja
Caranya adalah hanya dengan memotong daunnya saja dengan ukuran sesuai yang dibutuhkan. Bisa sepanjang jari saja, atau hingga pangkal daun itu sendiri. Benar-benar terserah yang membutuhkannya.
Panen Daun Serta Batangnya
Caranya mirip dengan kebutuhan panen sebelumnya. Anda hanya perlu memotong bagian sawi dari batangnya.
Berapa tinggi batang yang harus dipotong menyesuaikan kebutuhan atau keinginan Anda.
Panen Seluruh Sawi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, memanen seluruh bagian sawi biasanya dilakukan mereka yang menjual kembali sawi tersebut.
Mereka yang melakukan panen ini harus mengulang cara budidaya sawi dari awal sampai akhir jika ingin melakukannya lagi. Caranya mudah sekali, hanya dengan mencabut keseluruhan tanaman sawi yang ada.
Cara panen ini biasa dilanjutkan dengan pencucian, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dan pengolahan.
Sama sekali tidak sulit cara menanam sawi yang baik dan benar. Anda bisa segera mempraktekannya sendiri di rumah saat ini juga. Terlebih lagi, bahan dan alat yang dibutuhkan semuanya bisa dicari dengan mudah.
Ada nilai tambahan yang bisa Anda dapat jika Anda memilih budidaya sawi. Selain bisa dilakukan dengan mudah, Anda juga tak memerlukan dana yang besar.