5 Pakaian Adat Papua, Gambar dan Penjelasannya [Lengkap]

Semua provinsi di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing. Nggak ada yang nggak punya, soalnya mereka memiliki kebudayaan khas beserta adat-istiadatnya. Seperti provinsi di ujung timur Indonesia, Papua, yang juga memiliki pakaian adat Papua sendiri.

Padahal pas dengar provinsi di pinggiran Indonesia ini, pasti nggak terpikir gimana mereka memelihara kebudayaan dan adat-istiadatnya. Secara mereka jauh dari ibukota dengan fasilitas yang lengkap untuk menunjang kehidupannya.

Namun anggapan tersebut salah besar, kalau kalian juga setuju, justru kebudayaan mereka masih kental banget. Acara adat mash terus digelar sebagai salah satu pelestarian budaya. Kesetiaan mereka kepada Tanah Air pun juga nggak diragukan lagi.

Kalian pastinya juga akan setuju kalau berita akan kebudayaan mereka nggak kalah wara-wiri sama berita update kebudayaan Bali. Bahkan tanpa disadari, justru pakaian adat Papua lah yang ditunggu-tunggu pas orang Indonesia mengikuti lomba tingkat internasional.

Walaupun tinggal di pedalaman, keunikan pakaian adat Papua nggak perlu diragukan lagi. Udah bener-bener melekat di dalam image sebagai orang Papua. Nggak mewah memang, layaknya sulaman pakaian adat Aceh atau lainnya, tetapi bagus banget pokoknya.

Pakaian Adat Papua

Jenis dari pakaian adat Papua sendiri dapat kalian pelajari berdasarkan siapa yang memakainya. Apakah laki-laki atau perempuan. Apakah lajang atau yang sudah menikah. Apakah mereka yang tinggal di pedalaman atau yang di kota.

  1. Yokai

Pakaian Adat Papua Yokai

Nah yang pertama adalah pakaian adat Papua yang bernama Yokai. Ini adalah pakaian adat asli Suku Dayak Papua. Yang masih memakaianya adalah mereka yang tinggal di pedalaman.

Perlu kalian ketahui kalau daerah pedalaman Papua ini ada di Papua Barat. Jadi, kalian bisa langsung ke salah satu provinsi di Pulau Papua ini ya kalau mau tahu gimana model Yokai itu.

Berdasarakan status pemakainya, Yokai ini bukan pakaian untuk semua gender lho.jadi, orang Papua pedalaman yang memakai pakaian adat ini adalah para wanita saja. Maknsa wanita di sini adalah mereka yang sudah menyandang status sebagai seorang sitri.

Sebagai gambarannya, Yokai ini didominasi dengan warna cokelat ( Warna identitas orang Papua yang membuat warna kulitnya semakin eksotik. Indonesia banget).

Pemakaian aksen rumbai-rumbai nggak ditinggalkan juga, yakni di bagian atasan dan bawahan. Tapi sayang, baju adat ini nggak dijual bebas soalnya punya filosofi yang sangat mendalam.

Adapun filosofi penting di balik baju adat ini, yaitu sebagai simbol kedekatan manusia dengan alam sekitarnya. Itu adalah sebuah kekuatan bagi orang Papua sehingga mereka tidak pernah rela di saat lingkungannya dijadikan lahan industri denga cara dirusak.

  1. Sali

Pakaian Adat Papua sali

Kalau Yokai tadi pakaian untuk wanita yang sudah berkeluarga, kalau untuk perempuan yang mash lajang apa dong? Ya, bagipara gadis Papua, mereka memiliki pakaian adat Papua kebanggaan yang bernama Sali.

Nama yang cukup singkat namun memiliki aura yang sangat bagus untuk pemakainya. Aura si gadis bakalan lebih bersinar sehingga kecantikannya bisa memukau para bujang.

Kalau pakaian kan umumnya dari kain ya, dari kapas atau dari ulat sutera. Eh, si Sal ini malah dari kulit pohon lho. Wah nggak bisa ngebayangi gimana proses pembautannya. Pasti rumit. Tapi hasilnya detail banget. Khas Papua banget deh pokoknya.

Karena berasal dari kulit pohon, makanya warna dari pakaian adat Papua ini adalah cokelat. Yah, cokelat lagi cokelat lagi. Eits, nggak perlu takut bosen dengan warna cokelat, soalnya mereka memakai tutup kepala uang cantik warna-warni.

  1. Koteka

Pakaian Adat Papua Koteka

Selain nama Koteka yang sudah kalian kenal selama ini, ada nama lainnya yang wajib kalian tahu, yakni Horim atau Holim. Orang Papua yang menggunakan nama ini adalah mereka yang tinggal di sekitar Pegunungan Jayawijaya.

Sudah jelas juga kan bagaimana bentuk sederhana dari Koteka ini. Pemakainya pun juga khusus laki-laki. Soalnya perempuan udah punya Rok Rumbai.

Kalau dilihat dari gambar Koteka emang ada unsur Pornografi ya. Hehe. Tapi itu baju adat yang mereka miliki. Kalian wajib mengapresiasinya. Sebelumnya mode Koteka ini pendek banget, kayak celana dalam pria, jadi yang ditutupi cuma bagian kemaluan aja.

Padahal etika memakain celana yang benar dan sopan adalah sampai ke bawah lutut atau setidaknya sampai lututlah. Hehe. Tapi nggak perlu diperpanjang lagi ya, soalnya orang Papua kota kini sudah memakai Koteka yang sopan.

Mereka sudah memanjangkan bagian depan Koteka atau dengan memakai Rok Rumbai juga, jadi nggak porno lagi deh kesannya (dipakai Papua Yali). Tapi jangan kaget, kalau orang pedalaman mash makek Koteka asli (termasuk Papua Thom).

Bahan pembatan Koteka ini unik lho. Diambil dari salah satu nama buah, yakni buah labu. Tapi yang dipilih labu air tua ya, soalnya lebih awet. Cara membuatnya adalah dengan mengambil daging dan bijinya, lalu dikeringkan.

Berikut adalah aksesoris tambahan yang sering dibawa dan dipakai oleh lelaki Papua sebagai pelengkap Kotekanya:

Senjata

Ya, donk, wajib dibawa, soalnya orang Papu masih hidup di alam bebas. Mereka mengandalkan hasil alam untuk makan, sehingga mereka akan menggunakan :

  • Tombak

Fungsinya untuk berburu hewan. Biasanya mereka menggunakan tombak untuk mencari ikan di sungai. Tapi mereka juga lihai menggunakan tombak untuk mengincar mangsa dari kejauhan.

Keunikan dari tombak ini sangat pentingbuat kalian ketahui, karena tombak ini bukan tombak biasa, melainkan ada kandungan racun di bagian ujung tombak. Sekali mengenai tubuh hewan, langsung matilah hewan tersebut.

  • Pisau Belati

Pisau ini jangan disamakan dengan pisau yang sering kalian pakai di rumah ya. Beda lho. Kalau pisau dapur kan pakai bahan stainless atau besi. Kalau pisaunya orang Papua ini terbuat dari tulang burung Kasuari.

Sebagai pembeda dengan jenis pisau belati yang lainnya, bisa kalian lihat dari bagian pangkal atau pegangan pisau yang ada bulu burung kasuarinya. Pokoknya unik banget.

Sama kayak tombak, saat orang Papua menggunakan pisau ini untuk berburu, mereka nggak lupa mengoleskan racun terlebih dahulu.

  • Busur

Lengkap dengan anak panahnya, orang Papua menggunakan senjata ini untuk berburu juga. selai itu, mereka juga menggunakannyauntuk melawan musuh saat berperang.

Bahan pembuatan busur Papua ini nggak serta merta dari bambu ya. Nggak sesederhana itu deh pokoknya. Soalnya ada campuran bahan kay dan tulang burung Kasuari yang dibuat runcing.

  • Kapak

Senjata ini masih eksis bangte dipakai oleh orang Papua yang tinggal di pedalaman. Mereka menggunakan kapak ini untuk bertani dan berkebun. Bahannya dari rotan sebagai pegangannya dan batu tajam.

  1. Rok Rumbai

Orang Papua laki-laki pakai Koteka, kalau orang Papua wanita pakai Rok Rumbai. Ya, itu adalah pakaian adat Papua bagi perempuan. Dilihat dari namanya, kalian pasti sudah paham gimana bentuknya.

Sekilas, rok ini kayak terdiri dari sobekan tali rafia ya. Hehe. Kalau kalian sependapat dengan penulis, berarti kalian salah. Soalnya bahan pembuatan Rok Rumbai ini adalah dari daun sagu kering.

Bayangin aja kalau benar dari tali rafia, pasti hasilnya nggak akan terkesan jatuh gitu pas dipakai. Selain itu, kalau pakai tali rafia, berapa aja tuh tali rafia yang dibutuhkan biar jadi satu Rok Rumbai utuh. Kalau nggak tebal kan nerawang jadinya.

Dala melengkapi penampilan pakaian adat Papua ini, mereka nggak serta mertapakai Rok Rumbai aja, tanpa atasan. Ada yang sudah memakai atasan berupa baju, namun juga baju yang terbuat dari bahan alam.

Ada lagi yang nggak pakai baju, hanya dengan membuat tato saja. Jadi, mereka nggak pakai atasan, namun menggunakan tato sebagai penutup tubuh. Tema dari motif tato tubuh tersebut pun beragam, mulai dari tema hewan atau tumbuhan, pokoknya tema alam.

Semakin menawan dipandang, pas mereka melengkapi penampilan dengan mengenakan penutup kepala dari bulu burung kasuari, daun sagu kering, dan ijuk. Kombinasi Rok Rumbai dan penutup kepala khas sebagai identitas pakaian adat Papua untuk wanita.

Selain senjata yang melengkapi pakaian adat Papua, Koteka, untuk laki-laki, ada aksesoris wajib yang harus dipakai orang Papua dalam mengenakan baju adat kebanggaannya, yakni:

  1. Noken

Unik banget ya namanya, ya ini adalah nama dari sebuah tas khas Papua. Bentuknya memang mirip tas pada umumnya, tetapi cara pemakaiannya nggak dijinjing atau dikaitkan di punggung, melainkan dengan dislampirkan di kepala.

Dari depan kayak pakai bando, tapi itu tas ya. Berapun banyaknya isi tas, mereka memakainya di kepala. Tapi tak jarang juga yang memakainya dengan dislempangkan. Bahannya adalah dari anyaman kulit.

  1. Kalung gigi anjing

Layaknya sebuah kalung, pemakaiannya pun juga di leher, seperti kalung. Kalung gigi anjing ini unik banget dan membuat tampilan rakyat Papua jadi khas banget.

  1. Taring Babi

Nah lho kok ada taring babinya juga. Ya, ini adalah salah satu dari aksesoris yang wajib dipakai oleh orang Papua dalam melengkapi tampilan pakaian adat Papua yang mereka pakai.

Pemakaian taring babi ini nggak seperti gigi anjing, sebagai kalung ya, melainkan dipakai di hidung. Ada yang dipakai di tengah-tengah antara lubang hidung dan ada yang memakainya di salah satu sisi.

  1. Hiasan kepala

Ini ni mahkotanya orang Papua. Seperti yang sudah penulis katakan sebelumnya kalau hiasan kepela mereka asli terbuat dari bulu burung kasuari.

Lengkap sudah pengetahuan kalian tentang pakaian adat Papua yang ternyata ada 4. Padahal selama ini yang beredar di pasaran, seperti gambar, kartu, dan lain-lain asalkan ada rumbai dan berwarna cokelat, pasti itu baju Papua.

Ternyata itu malah bukan pengetahuan yang lengkap. Ada Koteka dan Rok Rumbai yang pemakainya berbeda. Walaupun terkadang para lelaki juga memakai Rok Rumbai, tetapi ini adalah pakaian adat Papua untuk wanita.

Leave a Comment